4 Tempat Wisata yang Sebaiknya Dihindari di Semarang selama Libur Akhir Tahun

4 Tempat Wisata yang Sebaiknya Dihindari di Semarang selama Libur Akhir Tahun

4 Tempat Wisata yang Sebaiknya Dihindari di Semarang selama Libur Akhir Tahun (unsplash.com)

Kalau liburan akhir tahun besok kalian berniat ke Semarang, sebaiknya pikir ulang sebelum menyambangi 4 tempat wisata berikut ini.

Libur panjang sebentar lagi tiba. Tidak hanya bersamaan momen Natal dan tahun baru, vakansi akhir tahun biasanya bertepatan pula dengan jeda semester anak sekolah. Kesempatan ini dimanfaatkan hampir semua orang untuk bertamasya bersama keluarga.

Sebagai kota salah satu kota ikonik, Semarang kerap menjadi tujuan rekreasi. Meskipun pilihan destinasi cukup beragam, arus pengunjung ketika musim libur berpeluang mengacaukan angan bersenang-senang. Agar tetap dapat bersuka ria kala melancong, sederet tempat wisata Semarang berikut sebaiknya dicoret dari bucket list kita.

#1 Lonjakan turis di Umbul Sidomukti bikin orang nggak bisa menikmati

Wisata alam siapa tidak suka. Terlebih jika bisa bermain air sembari memandangi indahnya panorama pegunungan nan asri. Kombinasi maut yang pas untuk healing tersebut dimanfaatkan sebagai ujung tombak kawasan wisata Umbul Sidomukti.

Air pegunungan yang mengisi Taman Renang Alam senantiasa sukses menggaet pengunjung. Sayang, kemewahan paripurna itu urung kita resapi bila bertandang ke tempat wisata yang terletak di Kabupaten Semarang ini di akhir tahun. Alih-alih memperoleh suasana tenang khas pegunungan, kepadatan pelancong justru menimbulkan keriuhan.

Malahan, kolam yang tadinya berair jernih rentan berubah keruh lantaran banyaknya orang yang menceburkan diri. Apalagi tidak sedikit dari mereka yang masih mengenakan pakaian biasa, bukan baju renang. Hal ini bukan sepenuhnya salah wisatawan karena aturan mengenai soal tersebut belum digalakkan.

#2 Keramaian di tempat wisata Lawang Sewu Semarang bikin pengunjung batal lihat hantu

Selain kemolekan alam, wisata horor juga banyak diburu orang. Beruntung, Semarang punya Lawang Sewu yang tersohor dengan kengeriannya. Terpengaruh oleh rumor yang beredar, masyarakat berbondong-bondong mendatangi bangunan peninggalan zaman kolonial tersebut.

Namun, eksekusi niat ini di kesempatan libur akhir tahun sepatutnya dipatahkan saja. Pasalnya, Lawang Sewu merupakan magnet utama Kota Lumpia. Wajar, banyak turis yang penasaran menilik tempat wisata Semarang satu ini. Keramaian yang tidak biasa jelas akan mengaburkan suasana mistis di tempat tersebut. Bukannya melihat hantu, kita justru menggerutu akibat berdesakan dengan tamu.

#3 Gagal edukasi anak di tempat wisata Cimory Kabupaten Semarang lantaran jumlah wisatawan membludak

Daftar destinasi wisata selanjutnya yang semestinya dihindari saat libur akhir tahun adalah Cimory. Jangankan di musim libur, di akhir pekan biasa saja, tempat ini senantiasa penuh sesak. Pasalnya, tidak banyak tempat di Semarang yang memadukan konsep wisata kuliner, konservasi, sekaligus edukasi seperti Cimory.

Nekat bertandang ke tempat wisata yang terletak di Bawen, Kabupaten Semarang, saat penuh tamu ini dijamin malah bikin berkeluh-kesah. Selain kurang leluasa melihat-lihat, hewan yang sudah kenyang diberi makan banyak tamu boleh jadi menolak mengunyah saat giliran anak kita menyodorkan pangan. Kalau sudah begini, siapa yang bisa memastikan buah hati tidak menangis?

Waktu memesan makanan di restoran yang disediakan pun akan memerlukan waktu yang lebih lama. Terkadang, pelancong bahkan harus bersedia berada di daftar tunggu sebelum memasuki area makan. Jelas, perkara ini bukan suatu hal yang ideal guna menikmati liburan yang seharusnya menggembirakan.

#4 Alun-Alun Simpang Lima Semarang dipastikan penuh wisatawan luar kota

Selanjutnya, alangkah bijak bila tidak menyinggahi Simpang Lima di akhir tahun. Setali tiga uang dengan Lawang Sewu, alun-alun ikonik ini banyak memikat wisatawan dari luar kota. Memang, tidak banyak yang dapat dinikmati di lapangan raksasa ini. Namun, rasanya belum sah ke Semarang jika tidak menapakkan kaki di Simpang Lima.

Hiburan yang selalu ada di sana adalah persewaan kendaraan listrik dan odong disko. Padahal area yang boleh dilewati terbatas dengan lebar tidak lebih dari 10 meter. Di sisi lain, peningkatan penyewa pastinya memuncak saat momen liburan. Kondisi yang saling bertentangan ini berpotensi menimbulkan kekacauan. Belum lagi, kesempatan berfoto di depan tulisan Simpang Lima menjadi terganggu karena banyaknya odong yang berlalu-lalang.

Meskipun sejumlah tempat wisata populer di Semarang kurang layak disambangi ketika liburan, tidak lantas kita menghempaskan keinginan menjelajahi kota ini. Sebab, masih terdapat alternatif destinasi lain yang bisa dikunjungi. Misalnya saja mengitari Kota Lama, berbelanja kue kering di pabrik Monde, mempelajari berbagai flora di Hortimart Agro Center, atau menginap di Bandungan yang berhawa sejuk. Selain peningkatan jumlah wisatawan, cuaca perlu pula diperhatikan agar rencana liburan tidak gagal di tengah jalan.

Penulis: Paula Gianita Primasari
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 4 Aturan Tidak Tertulis supaya Nyaman Tinggal di Semarang.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version