Tebus murah Indomaret bikin pembeli semakin boros kalau tidak berhati-hati.
Belanja bulanan sebenarnya memerlukan skill yang spesifik. Untuk mengisi kulkas dan lemari kita yang sudah kosong, kita bukan hanya membutuhkan kemampuan menghasilkan uang, melainkan juga mengaturnya. Dan, pengaturan ini pun berlaku untuk uang sekaligus mental.
Saya yakin banyak sekali orang sering tergoda oleh barang-barang yang dipajang di Indomaret. Seperti bocah yang langsung ngamuk minta Kinder Joy saat sudah sampai di kasir, banyak pula konsumen yang langsung kesetanan begitu matanya menangkap banyak promo di Indomaret. Selain promo berupa diskon maupun potongan harga, ada pula Tebus Murah yang nggak kalah menarik.
Sistem Tebus Murah di Indomaret ini cukup serupa kayak yang ada di supermarket dan minimarket lain. Untuk bisa ikut promo Tebus Murah, konsumen harus belanja dengan minimal nominal tertentu. Biasanya sih di Indomaret dengan belanja minimal Rp50 ribu atau Rp100 ribu, kita sudah bisa ikut Tebus Murah.
Kalau kita sudah memenuhi syarat, kita bisa menebus produk tertentu dengan harga yang lebih miring dibandingkan harga aslinya. Biasanya program ini nggak berlaku kelipatan dan ada beberapa produk yang nggak tercakup dalam promo, misalnya rokok, susu bayi, atau top-up dan payment point.
Nah, harga produk yang ditawarkan di Tebus Murah biasanya memang semurah itu. Misalnya, di periode Tebus Murah 4-17 September 2025, ada empat varian Molto Pelembut dan Pewangi ukuran 650 dan 550 ml. Tertulis harga aslinya adalah Rp23.900 tapi bisa kita tebus dengan harga Rp15.000 saja. Nah, harga tebus murah ini jauh lebih murah, baik itu dibandingkan harga aslinya maupun harga yang ada di pasaran yang bisa lebih dari Rp20 ribu.
Lalu pertanyaannya, Tebus Murah yang ada di Indomaret ini sebenarnya bermanfaat atau nggak sih?
Tebus murah Indomaret malah bikin boros
Seperti yang saya sebutkan, barang yang masuk ke dalam promo Tebus Murah itu rata-rata memang dibanderol dengan harga yang cukup miring. Ketika ada promo seperti itu, kita mungkin akan langsung berpikir bahwa kita bisa menghemat biaya belanja bulanan dengan membeli barang yang dipajang di Tebus Murah.
Akan tetapi, pemikiran yang seperti itu malah bisa memicu pembelian impulsif. Sebenarnya dari sisi bisnis dan pemasaran, Tebus Murah ini salah satu strategi upselling. Konsumen yang awalnya masuk ke Indomaret cuma mau beli satu barang. Eh waktu keluar malah membawa 3-4 barang. Strategi upselling ini menggabungkan produk yang laku keras dengan barang yang mungkin kurang laku biar tetap terjual.
Strategi dengan memasang harga miring ini membuat psikologi konsumen jadi terpicu. Konsumen akan berpikir, “Wah, sayang nih kalau nggak ditebus. Kapan lagi bakal ada harga barang semurah ini?” Jadi deh kita tiba-tiba malah beli lebih banyak barang demi bisa menebus barang lain yang sedang diskon.
Baca halaman selanjutnya: Kenapa saya bilang …
Kenapa saya bilang kita jadi spend lebih banyak uang? Soalnya untuk bisa ikut promo Tebus Murah, kita harus belanja dengan nominal tertentu terlebih dahulu. Misalnya nih, kita berangkat dari kos ke Indomaret niatnya hanya mau menghabiskan budget Rp20 ribu. Tapi ketika sampai di Indomaret, kita tergiur dengan promo Tebus Murah lalu spend hingga Rp50 ribu.
Itu belum termasuk harga barang yang akan kita tebus. Alhasil, kita jadi menghabiskan lebih dari tiga kali lipat budget yang sebelumnya kita tetapkan. Bagi seseorang yang cenderung gampang tergoda promo, penawaran ini malah berubah menjadi “jebakan hemat” yang sebetulnya malah jadi menambah pengeluarannya. Niatnya hemat malah jadi boros, kan.
Potensi menumpuk barang-barang mubazir
Selain itu, promo Tebus Murah ini juga berpotensi membuat barang-barang jadi mubazir atau terbuang sia-sia. Sebab, saat membeli kita tidak mempertimbangkan kebutuhan, tapi lebih pada takut kehilangan kesempatan diskon. Kita sebenarnya nggak terlalu membutuhkan barang yang ditawarkan di Tebus Murah.
Misalnya, di Indomaret sangat sering ada promo Tebus Murah roti kasur. Seperti yang kita ketahui, daya tahan roti itu cenderung pendek. Kurang dari seminggu ia pasti sudah kedaluwarsa dan nggak bisa kita konsumsi lagi. Namun, mengingat Tebus Murah membuat harga roti kasur jadi lebih murah, kita beli deh. Padahal kita lagi nggak butuh roti kasur. Akibatnya, roti kasur yang sudah kita beli itu malah kita lupakan dan berakhir jadi sampah. Kalau sudah begini, bukan cuma menghabiskan uang, melainkan juga menambah limbah makanan dan berdampak negatif ke lingkungan.
Tebus Murah Indomaret memang menawarkan harga barang yang bisa bikin kita menghemat beberapa ribu rupiah. Tapi, ingat, jangan sampai kita jadi impulsive buying hanya demi mengejar tawaran ini. Kalau sampai begitu, bukan tidak mungkin, kita jadi lebih boros karena promo Tebus Murah.
Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Kenia Intan
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
