Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Tanjakan Sitinjau Lauik, Tanjakan Ekstrem yang Jadi Mimpi Buruk Pengendara di Kota Padang

Pratma Yandrefo oleh Pratma Yandrefo
3 Juli 2024
A A
Tanjakan Sitinjau Lauik, Tanjakan Ekstrem yang Jadi Mimpi Buruk Pengendara di Kota Padang

Tanjakan Sitinjau Lauik, Tanjakan Ekstrem yang Jadi Mimpi Buruk Pengendara di Kota Padang (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Berbicara tentang jalan ekstrem yang ada di Indonesia, kurang lengkap rasanya tak memasukkan jalan raya Sitinjau Lauik. Sitinjau Lauik merupakan sebutan untuk ruas jalan sepanjang kurang lebih 15 kilometer pada jalan lintas Sumatera penghubung Kota Padang-Aro Suka-Solok. Jalan raya Sitinjau Lauik ini sebagai rute nasional menghubungkan Sumatera Barat dengan sejumlah provinsi lainnya.

Di Sitinjau Lauik ini terdapat tanjakan yang cukup dikenal banyak orang bahkan viral di media sosial. Tanjakan yang berada di jalur lintas Padang-Solok ini memiliki kemiringan yang cukup ekstrem, sehingga memerlukan keahlian khusus untuk melewatinya. Selain itu, letak Sitinjau Lauik yang berada di jalur lintas Sumatera membuat banyaknya jenis kendaraan melintasi tanjakan ini juga cukup beragam, mulai dari sepeda motor hingga truk-truk besar. Apalagi bentuk jalan yang mendaki dan berbelok-belok mengharuskan pengendara mesti mahir dalam mengemudikan kendaraannya.

Untuk pengemudi baru, saya sarankan jangan coba-coba melewati ini sendirian.

Lokasi dan bentuk Tanjakan Sitinjau Lauik

Secara administratif, Sitinjau Lauik masih berada di kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang. Dapat dikatakan Sitinjau Lauik merupakan tanjakan pertama yang akan dilalui pengendara jika melintasi jalan raya Padang-Solok dari arah kota Padang. Pengendara akan menemui jalan mendaki yang cukup panjang mulai dari jembatan Lubuk Paraku sebelum sampai pada tanjakan ini. Untuk mampu melewati pendakian ini biasanya pengendara akan menaikkan laju kendaraannya agar bisa sampai mendaki sempurna saat hendak melewati tanjakan ini.

Dari segi bentuk, tanjakan Sitinjau Lauik dapat dikatakan curam, sebab memiliki bentuk tikungan huruf U yang tajam dan mendaki. Biasanya, tikungan U yang kita pikirkan hanya belokan tajam 180 derajat dan memiliki kontur jalan yang datar. Tapi berbeda dengan yang ada di Sitinjau Lauik. Justru jalan ini memiliki U-turn dengan kontur jalan yang mendaki.

Bahkan, tanjakan yang ada di jalan ini memiliki tingkat kemiringan yang sangat tinggi, kira-kira 45 derajat. Mobil besar jelas tidak bisa berpapasan di tikungan ini.

Pengendara mesti memakan jalur

Di sini ada petugas keamanan jalan raya (PKJR) yang akan bergantian berjaga selama 24 jam membantu menyetop kendaraan dari arah berlawanan terutama truk/bus besar yang melintas dari bawah.

Untuk pengendara, terutama yang berasal dari arah Padang akan menjadi prioritas untuk diberikan jalan oleh PKJR, pengguna jalan harus silih berganti untuk menaikinya. Pengendara jalan dari arah Solok harus berhenti dulu sementara, dan membiarkan pengendara dari padang untuk naik.

Baca Juga:

Kalio Disangka Rendang Adalah “Dosa” Terbesar Orang Jawa di Rumah Makan Padang

Pantai Air Manis Padang, Lokasi Legenda Malin Kundang yang Cukup Dikunjungi Sekali Saja

Agar bisa melewati tanjakan ini, pengendara tidak bisa menggunakan teknik berkendara pada umumnya, yang mana  saat berbelok harus menggunakan jalur sendiri. Namun berbeda untuk di Sitinjau Lauik, pengendara harus mengambil dan menggunakan jalur berlawanan supaya bisa mendapatkan momentum untuk naik. Hal ini dilakukan supaya kendaraan bisa melewati tanjakan dan tidak membuang tenaga yang lebih besar.

Cara ini tidak hanya berlaku untuk truk-truk atau bus saja, tapi semua jenis kendaraan baik motor maupun mobil. Jika saat itu pengendara tak menggunakan cara tersebut, bisa saja membuat kendaraan susah untuk naik dan membuat mesin menjadi overheat.

Rawan kecelakaan dan macet

Kontur jalan Sitinjau Lauik yang menyeramkan kerap memakan korban. Banyak terjadi kecelakaan di jalan tersebut, dan biasanya korbannya adalah kendaraan besar macam bus.

Penyebab dari kecelakaan tersebut biasanya beragam. Pertama kesalahan teknis pada kendaraan, seperti rem blong, mesin kepanasan, terdapat perangkat kendaraan yang patah atau rusak. Selain itu, pengalaman tidak tahu medan dan pertama kali untuk melintasi jalan Sitinjau Lauik ini juga bisa menjadi penyebabnya.

Tak hanya itu yang menjadi penyebab kecelakaan di sana, banyaknya tumpahan oli dan minyak CPO dari truk mengakibatkan jalan licin dan membahayakan pengguna lainnya.

Saya sendiri pernah punya pengalaman jatuh di sana akibat tumpahan oli dan minyak. Saat berada di tikungan dan hendak turun dari arah Solok menuju Padang, tanpa disadari ada tumpahan minyak dan oli di sana, alhasil membuat saya rebah dan jatuh dari kendaraan. Untungnya saat itu tak ada kendaraan yang lewat. Indonesia banget, walaupun sudah jatuh tapi masih ada untungnya.

Akibat faktor-faktor tadi, kecelakaan sangat tinggi dan sering terjadi, hal ini membuat jalan Sitinjau Lauik ini kerap mengalami macet yang cukup panjang dan lama. Belum lagi diperparah saat banyaknya antrean kendaraan yang ingin naik. Jiwa-jiwa sabar pengendara mesti kuat saat melewati jalur ini, kalau tidak ingin celaka dan mencelakai pengendara lain.

Banyaknya titik longsor di Sitinjau Lauik

Jalan raya Sitinjau Lauik berada kurang lebih di ketinggian 220 mdpl. Membuat curah hujan yang cukup tinggi. Hal Ini menyebabkan banyaknya titik rawan yang sering terjadi longsor. Jarak tempuh yang seharusnya lebih kurang 1 jam, akibat dari longsor tadi bisa memakan waktu yang lebih lama.

Selain menyebabkan kemacetan, longsor membuat pengendara untuk khawatir dan waswas. Sebab bisa saja longsor terjadi seketika dan menimpa kendaraan yang sedang lewat.

Apabila jalan ini tertimpa longsor, maka kendaraan yang biasa melintas akan dialihkan ke jalan lain yang memutar dan dapat memakan waktu yang lebih lama. Namun saat ini, Sitinjau Lauik merupakan akses satu-satunya, sebab jalan lainnya belum bisa dilalui dan sedang proses perbaikan ulang, akibat bencana galodo yang terjadi di kabupaten Tanah Datar baru-baru ini.

Tak hanya itu, saya tak menyarankan Anda melewati jalan Sitinjau Lauik pada malam hari. Terutama bagi kendaraan roda dua. Sebab kurangnya lampu penerangan membuat lebih banyaknya titik-titik gelap dan membahayakan pengendara. Terutama saat jalan menurun dan berbelok. Apalagi jalan Sitinjau Lauik berada di daerah dataran tinggi, membuat kabut yang cukup tebal dan menghalangi jarak pandang pengendara. Selain itu, pada sisi jalan juga terdapat jurang yang sangat tinggi membuat pengendara harus selalu waspada.

Meskipun jalan raya Sitinjau Lauik ini memiliki banyak kekurangan, saya rasa harus coba Anda lalui minimal sekali seumur hidup. Jangan pernah ngaku jago berkendara kalau belum menaklukkan tanjakan ini.

Penulis: Pratma Yandrefo
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Nggak Semua Orang Padang Itu Minang, Juga Sebaliknya, Ini Perbedaannya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 3 Juli 2024 oleh

Tags: jalan ekstremkecelakaanKota Padangpadangsitinjau lauiksoloktanjakan
Pratma Yandrefo

Pratma Yandrefo

Seorang fans MU yang sedang merintis jadi nakama.

ArtikelTerkait

6 Tabiat Buruk Pelanggan Rumah Makan Padang yang Dibenci Penjual Mojok.co

6 Tabiat Buruk Pelanggan Rumah Makan Padang yang Dibenci Penjual

21 Agustus 2025
Membandingkan Mobil Travel Kelas Ekonomi, Reguler, dan Eksekutif Rute Bukittinggi Padang, Mana yang Lebih Nyaman?

Membandingkan Mobil Travel Kelas Ekonomi, Reguler, dan Eksekutif Rute Bukittinggi Padang. Mana yang Lebih Nyaman?

16 Juni 2024
Jalan Layang MBZ: Jalan Tol yang Nggak Sekaya Namanya. Boro-boro Nyaman, Keamanannya Saja Diragukan

Jalan Layang MBZ: Jalan Tol yang Nggak Sekaya Namanya. Boro-boro Nyaman, Keamanannya Saja Diragukan

8 Juli 2024
Sudah Saatnya Sopir Bus Ugal-Ugalan Itu Ditertibkan, Nyawa Orang Lain Jelas Lebih Berharga ketimbang Harga Diri dan Setoran!

Sudah Saatnya Sopir Bus Ugal-Ugalan Itu Ditertibkan, Nyawa Orang Lain Jelas Lebih Berharga ketimbang Harga Diri dan Setoran!

3 Desember 2023
7 Hal Positif yang Hanya Akan Kamu Temukan di Bus Ponorogo-Trenggalek telolet bus

Ironi Telolet Bus: Bikin Bahagia, tapi Kadang Malah Berakhir Bencana, Saatnya Bikin Aturan yang Tegas!

25 Maret 2024
8 Tips Aman Menikmati Menu Rumah Makan Padang yang Katanya Red Flag Mojok.co

8 Tips Aman Menikmati Menu Rumah Makan Padang yang Katanya Red Flag

15 Agustus 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.