Sering banget pas ketemu orang baru dan ditanya tinggal di mana, saya harus menjawab Bintaro atau Serpong. Tujuannya supaya orang lain gampang ngeh di mana tempat tinggal saya. Padahal, rumah keluarga saya di Tangerang Selatan (Tangsel), tepatnya di Ciputat.
Hmm, sepertinya Bintaro (yang notabene secara administratif masuk ke wilayah DKI Jakarta) atau BSD jauh lebih tenar daripada nama Tangsel sendiri. Atau nggak, pas isi kolom kota domisili di drop down list e-form, nggak ada opsi Tangerang Selatan; adanya Tangerang saja!
Haduh, padahal kota Tangerang Selatan sendiri sudah berusia hampir dari 15 tahun, lho. Masa sih masih belum diakui keberadaan? Dan Tangerang itu hitungannya sudah beda kota dengan Tangsel. Capek deh!
Meskipun keberadaannya belum diakui 100% oleh masyarakat Indonesia, namun perlu diakui Tangerang Selatan ini sangat unik dan dapat membuat siapa saja yang tinggal di dalamnya jatuh cinta. Sebagai warga Tangsel yang budiman, izinkan saya memperkenalkan kota domisili saya melalui fakta-fakta di bawah ini!
#1 Lahir pada 2008
Kota Tangerang Selatan didirikan persisnya pada 26 November 2008 dengan dasar hukum Undang-undang (UU) No. 51 Tahun 2008 oleh Menteri Dalam Negeri Indonesia saat itu, Mardiyanto. Sementara itu, Tangsel merupakan hasil pemekaran dari wilayah Kabupaten Tangerang yang mencakupi tujuh kecamatan, yaitu Ciputat, Ciputat Timur, Serpong, Serpong Utara, Pamulang, Pondok Aren, dan Setu.
#2 Salah satu kota dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi
Meskipun secara usia masih relatif muda, namun pertumbuhan ekonomi Kota Tangerang Selatan hampir selalu mencapai angka positif. Pada 2013, lima tahun setelah pendirian Tangsel, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8%! Pertumbuhan tersebut tak lain karena disumbang oleh sektor bangunan, sektor jasa, serta serta sektor perdagangan. Keren banget, kan?
Baca halaman selanjutnya
#3 Dilayani oleh jalur kereta Tanah Abang-Merak…