• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Talenta Muda dan Buaian Manis Benua Eropa

Muhammad Fajar Ismail Nasution oleh Muhammad Fajar Ismail Nasution
7 Desember 2020
A A
pemain underrated program olahraga fans klub sepak bola youtube net soccer eropa sepak bola indonesia pemain muda mojok

youtube net soccer eropa sepak bola indonesia pemain muda mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Tidak diragukan bahwa bermain di liga-liga sepakbola di benua Eropa memang menjadi tolok ukur kesuksesan bagi seorang pemain. Banyaknya jumlah penikmat sepakbola dan besarnya perputaran uang di dalamnya menjadikan sepakbola sebagai suatu industri yang sangat besar. Tawaran untuk dapat bermain di liga-liga top Eropa menjadi sebuah kehormatan besar bagi pemain dari negara yang prestasi sepak bolanya tidak terlalu bersinar, termasuk Indonesia.

Beberapa pemain Indonesia sebetulnya pernah dan tengah meniti karier di klub-klub benua biru. Salah satu yang tengah hangat dibahas adalah tawaran dari FC Utrecht untuk pemain muda Indonesia Bagus Kahfi. Namun, tawaran ini seolah terlewat begitu saja karena klub sang pemain saat ini Barito Putera disebut-sebut tak kunjung memberi respon terhadap tawaran dari klub asal liga Belanda tersebut. Tetapi apakah hilangnya kesempatan Bagus Kahfi ini murni kesalahan Barito Putera?

Kontrak pemain

Bagus Kahfi sendiri saat ini masih terikat kontrak sebagai pemain di Barito Putera. Sehingga apabila ada tawaran bermain dari klub lain maka harus disertai biaya transfer yang harus ditebus calon klub agar sang pemain dapat berpindah kesebelasan. Belum dipastikan apakah surel yang dikirimkan manajemen FC Utrecht ke Barito Putera disertai pula nominal transfer yang diajukan, karena bagaimanapun Barito Putra tidak ingin merugi karena melepas pemain yang masih terikat kontrak resmi secara gratis.

Hal ini tentu sangat mengecewakan, tetapi seharusnya dapat dimaklumi. Sepakbola adalah sebuah bisnis, ada berbagai aturan di dalamnya terkait hal-hal seperti ini. Klub-klub tidak bisa begitu saja merelakan kerugian finansial dikarenakan ambisi pihak-pihak tertentu. Singkatnya perpindahan pemain dari satu klub ke klub lain juga merupakan suatu kesepakatan bisnis di mana kedua belah pihak sama-sama menginginkan keuntungan.

Kisah sedih di benua Eropa

Sebelumnya talenta lokal ada juga yang mencoba berkarier di Eropa, salah satunya adalah Kurniawan Dwi Yulianto. Kala itu pemberitaan terkait karier Kurniawan  di klub Serie A Sampdoria sangat masif diberitakan media-media Indonesia. Bahkan disebut-sebut sang pemain telah mendapatkan kontrak dari Sampdoria. Tapi, sayang seribu sayang, nama yang begitu dipuja-puja kala itu seketika berubah menjadi cemoohan media dan publik sepakbola Indonesia.

Kurniawan memutuskan untuk kembali ke Indonesia karena merasa frustasi berada di Sampdoria. Kontrak yang sempat diisukan pun terbukti tidak pernah ada. Di sana ia hanya menjadi pelengkap latihan dan sparring partner bagi klub Serie A itu. Kepulangan yang mengejutkan itu tentu meruntuhkan ekspektasi besar publik sepakbola Indonesia yang dibebankan kepada sang pemain muda. Harapan melihat talenta nasional bersaing di Serie A sirna. Cacian ditujukan kepada Kurniawan dan membuatnya sangat tertekan kala itu. Bayangkan saja Kurniawan Dwi Yulianto di sana menunggu kepastian kontrak dari Sampdoria yang tak pernah datang, tanpa kontrak ia sama saja menjadi pemain tanpa klub dan tidak ada kejelasan terkait masa depannya di sana.

Padahal di level nasional, kala itu skill Kurniawan sebagai seorang pemain muda tidaklah diragukan. Tetapi, dalam sepakbola skill bukanlah satu-satunya penentu keberhasilan masa depan pemain. Postur Kurniawan yang lebih kecil dibandingkan pemain-pemain Eropa menjadi penghambat baginya untuk berkembang, latihan berat secara khusus diberikan pada Kurniawan untuk membentuk tubuhnya agar dinilai dapat bersaing di tim utama. Latihan terlampau keras tanpa adanya kepastian dapat berkarier di tim utama (atau minimal kejelasan kontrak dan status pemain) tentu membuat pemain depresi dan tertekan, sehingga pada akhirnya Kurniawan memutuskan pulang ke Indonesia.

Profesionalitas pemain

Buaian manis benua biru kini menghampiri Bagus Kahfi. Buaian yang untuk sementara waktu tetap menjadi buaian. Sang pemain dan pecinta sepakbola yang juga ikut terbuai merasa kecewa buaian itu belum bisa menjadi kenyataan. Kemampuan Bagus Kahfi memang jauh di atas rata-rata pemain muda di level nasional. Kekecewaan ditumpahkan suporter dan sang pemain di sosial media miliknya. Bagus Kahfi dan publik sepakbola Indonesia kembali harus bersabar karena tentu klub asal tidak bisa sekonyong-konyong memberikan pemainnya ke klub lain. Harus ada aturan yang dipatuhi, dan salah satunya adalah kontrak yang telah disepakati. Lagipula bukankah seorang pemain top tidak hanya dinilai dari skillnya melainkan juga profesionalitasnya?

Catatan: ketika artikel ini diturunkan, Bagus Kahfi akhirnya resmi berseragam FC Utrecht dengan durasi kontrak selama 18 bulan.

BACA JUGA Susahnya Jadi Mahasiswa Sastra Jawa, Nembang Macapat Malah Dikira Manggil Hantu

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 7 Desember 2020 oleh

Tags: bagus kahfichampions leagueeropaTimnas

Ikuti untuk mendapatkan artikel terbaru dari Terminal Mojok

Unsubscribe

Muhammad Fajar Ismail Nasution

Muhammad Fajar Ismail Nasution

Mahasiswa nirprestasi.

ArtikelTerkait

Kenapa Turis Indonesia Lebih Sibuk Berbelanja dan Berfoto Ria daripada Turis Eropa Terminal Mojok

Kenapa Turis Indonesia Lebih Sibuk Berbelanja dan Berfoto Ria daripada Turis Eropa?

2 Desember 2022
Syuting di Eropa Nggak Bikin Sinetron Indonesia Naik Kelas

Syuting di Eropa Nggak Bikin Sinetron Indonesia Naik Kelas

12 Oktober 2022
Shin Tae-yong vs Indra Sjafri: Perdebatan yang Bikin PSSI Bahagia

Shin Tae-yong vs Indra Sjafri: Perdebatan yang Bikin PSSI Bahagia

8 Juli 2022
Surat Terbuka untuk Mas Kinjawi dan Fans-fans Mumet Lain di Luar Sana

Surat Terbuka untuk Mas Kinjawi dan Fans-fans Mumet Lain di Luar Sana

14 Juni 2022
Perubahan Format Champions League: Demi Kualitas atau Keuntungan?

Perubahan Format Champions League: Demi Kualitas atau Keuntungan?

11 Mei 2022
sejarah arak cina arak pribumi arak eropa mojok

Menyusuri Sejarah Panjang Arak Pribumi, Cina, dan Eropa

11 Juli 2021
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Menebak Karakter Seseorang dari Cara Mereka Makan Biskuit Oreo terminal mojok.co

Menebak Karakter Seseorang dari Cara Mereka Makan Biskuit Oreo

liga 2 judi bola shin tae-yong konstitusi indonesia Sepakbola: The Indonesian Way of Life amerika serikat Budaya Sepak Bola di Kampung Bajo: Bajo Club dan Sejarahnya yang Manis terminal mojok.co

Sepak Bola Indonesia Sudah Bermasalah dari Hulunya: Curhatan Pemain Tarkam

Nissan X-Trail T31: Mobil Bongsor dengan Tingkat Kenyamanan yang Paripurna terminal mojok.co

Nissan X-Trail T31: Mobil Bongsor dengan Tingkat Kenyamanan yang Paripurna



Terpopuler Sepekan

Surat Cinta untuk Walikota: Pak, Malang Macet, Jangan Urus MiChat Saja!
Pojok Tubir

Mati Tua di Jalanan Kota Malang

oleh Mohammad Faiz Attoriq
28 Maret 2023

Lama-lama, kelakar mati tua di jalanan Kota Malang itu nggak lagi jadi guyonan, tapi risiko yang menjelma jadi nyata.

Baca selengkapnya
Derita Pemilik Honda CS1, Mulai dari Biaya Servisnya Mahal Sampai Disinisin Montir di Bengkel

Derita Pemilik Honda CS1, dari Biaya Servis yang Mahal Sampai Disinisin Montir di Bengkel

25 Maret 2023
Pantes Nissan Evalia Nggak Laku di Indonesia, Desainnya Aneh!

Pantes Nissan Evalia Nggak Laku di Indonesia, Desainnya Aneh!

28 Maret 2023
Pengalaman Saya Naik ATR 72, Pesawat Baling-baling yang Katanya Berbahaya

Pengalaman Saya Naik ATR 72, Pesawat Baling-baling yang Katanya Berbahaya

23 Maret 2023
3 Dosa Tempat Kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare yang Bikin Kecewa

3 Dosa Tempat Kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare yang Bikin Kecewa

20 Maret 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=_zeY2N8MAE4

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!