Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Tahlilan Bukan Hanya untuk Tamu. Pihak Keluarga Harusnya Berpartisipasi, Bukan Malah Sibuk Sendiri!

Anita Sari oleh Anita Sari
28 September 2024
A A
Tahlilan Bukan Hanya untuk Tamu. Pihak Keluarga Harusnya Berpartisipasi, Bukan Malah Sibuk Sendiri!

Tahlilan Bukan Hanya untuk Tamu. Pihak Keluarga Harusnya Berpartisipasi, Bukan Malah Sibuk Sendiri! (Ma'ruf Saputra via Wikimedia Commons)

Share on FacebookShare on Twitter

Sampai kini, tahlilan atau peringatan kematian seseorang masih relevan bagi masyarakat desa yang kebanyakan berkiblat pada tradisi Nahdatul Ulama (NU). Entah peringatan tiga hari, tujuh hari, sampai dengan haul atau peringatan tahunan, tahlilan dijadikan alat atau cara untuk berkirim doa kepada arwah leluhur atau keluarga yang sudah meninggal dunia. Ketika menggelar tahlilan, seseorang biasanya akan mengundang tamu untuk turut melangitkan doa. Satu orang kiai untuk memimpin tahlil dan para tetangga yang jumlahnya disesuaikan kemampuan tuan rumah.

Tahlil mempunyai arti pengucapan kalimat tauhid atau ayat suci Al-qur’an untuk memohonkan ampunan dan rahmat bagi arwah seseorang. Ketika prosesi tahlil berlangsung, pihak keluarga berduka memegang peran utama untuk mendoakan lalu dibantu oleh tamu undangannya.

Akan tetapi sekarang tidak demikian. Tradisi ini mengalami pergeseran budaya yang memprihatinkan dan berujung membuat jengkel. Pihak keluarga yang seharusnya punya peran utama untuk mengalunkan doa, justru menyerahkan tanggung jawab tersebut pada tamu undangan.

Pihak keluarga malah sibuk ngurusin besek bagi tamu dan melupakan tujuan utama tahlilan

Saat ini kebanyakan pihak keluarga justru sibuk sendiri tanpa mengindahkan esensi dari tradisi tahlil. Kesibukan yang kerap saya jumpai ialah sibuk perkara buah tangan atau besek (baca: bingkisan berupa nasi kotak yang biasanya diwadahi cething berbahan plastik). Ditambah lagi mempersiapkan suguhan kecil beserta minuman yang biasanya akan dihidangkan setelah tahlil selesai. Perkara konsumsi ini adalah kegiatan yang menyita perhatian sekali.

Sebetulnya tidak ada salahnya juga menyiapkan hidangan terbaik bagi para tamu, tapi mbok ya dievaluasi supaya semua itu sudah siap ketika tahlilan dimulai. Atau, meminta bantuan tetangga untuk mengurusi logistik satu ini. Dengan langkah demikian, pihak tuan rumah bisa berpartisipasi melantunkan doa tahlil.

Sibuk ngobrol di belakang rumah sampai mengganggu tamu yang sedang khusyuk berdoa

Di samping sibuk perkara makanan, ada kegiatan lain yang bikin ngelus dada. Kegiatan ini adalah anak-cucu yang malah asyik mengobrol ramai-ramai. Bapak-bapak biasanya gemar sekali mengobrol di teras sambil merokok. Sementara ibu-ibu beserta cucunya ngrumpi hal-hal tidak penting di ruang belakang atau dapur hingga menimbulkan tawa terbahak-bahak.

Berdasarkan pengalaman pribadi, saya beri tahu yaaa, volume suara keluarga yang ngobrol di belakang rumah itu terdengar sampai ruang tempat tahlil digelar. Tindakan seperti itu sungguh tidak etis sama sekali. Dan, tentu saja mengganggu para tamu yang sedang khusyuk mengikuti doa. Terutama sang pemimpin tahlilan, seolah disepelekan dan tidak dihargai perannya.

Keluh kesah seorang kiai yang biasanya diundang memimpin tahlil

Kejadian seperti itu terus-menerus terjadi hingga pada suatu hari saya mendengar keluh kesah seorang kiai yang bisanya diundang memimpin tahlil. Beliau menyampaikan kejengkelannya pada hal tidak etis yang saya sebutkan tadi. Hal ini lantaran, kiai itu anggapannya hanya membantu supaya doa dan sedekah yang digelar bisa tersampaikan pada arwah leluhur. Sementara sohibul hajat diharapkan berpartisipasi penuh ketika tahlil berlangsung. Kalau tidak terbiasa dengan hal-hal religius, setidaknya memandangnya dari segi sopan santun. Saat ada orang khusyuk berdoa, maka sudah sepatutnya menghargainya dengan mendengarkan.

Baca Juga:

3 Barang yang Nggak Pernah Terbayangkan Bakal Didapat dari Tahlilan di Madura, Mewah dan Pasti Bermanfaat

5 Kelakuan Menyebalkan Saat Tahlilan, Saya Tulis Ini Supaya Orang-orang Bisa Refleksi

Saya pun membenarkan apa yang disampaikan kiai tersebut. Hal ini dimaksudkan agar tradisi tahlilan lebih berarti dan bermakna prosesinya. Tradisi ini tidak sekadar menjadi ajang untuk siapa yang terbaik menyuguhkan buah tangan beserta kudapannya. Bukan juga ajang untuk memperlihatkan kerukunan keluarga lewat obrolan yang demikian asyik itu.

Dengan demikian, sudah saatnya kita perlu membangun kebiasaan baru yang lebih positif ketika tahlil berlangsung. Apabila Anda merasakan hal yang sama, maka tak perlu sungkan saling memberikan teguran atau mendiskusikannya lewat rapat RT atau forum sejenis sebagai jalan tengah. Hal ini demi kenyamanan bersama, dan tentunya mengembalikan tradisi tahlilan kembali pada pakemnya, yakni berdoa.

Penulis: Anita Sari
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 5 Kelakuan Menyebalkan Saat Tahlilan, Saya Tulis Ini Supaya Orang-orang Bisa Refleksi.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 28 September 2024 oleh

Tags: tahlilanTamutamu undangan
Anita Sari

Anita Sari

suka dolan dan beropini kecil-kecilan.

ArtikelTerkait

tata krama etika menerima tamu etika tuan rumah etika bertamu ke rumah orang mojok.co

Kita Sering Belajar Menghargai Tamu, tapi Sering Lupa Menghargai Tuan Rumah

31 Mei 2020
Nasi Berkat Bungkus Daun Jati Terbaik, tapi Mulai Langka Tergerus Zaman

Nasi Berkat Bungkus Daun Jati Terbaik, tapi Mulai Langka Tergerus Zaman

5 Maret 2024
3 Barang yang Nggak Pernah Terbayangkan Bakal Didapat dari Tahlilan di Madura, Mewah dan Pasti Bermanfaat

3 Barang yang Nggak Pernah Terbayangkan Bakal Didapat dari Tahlilan di Madura, Mewah dan Pasti Bermanfaat

28 Juli 2025
Tempat Duduk Saat Tahlilan Bisa Digunakan untuk Memetakan Status Sosial Seseorang terminal mojok.co

Tempat Duduk Saat Tahlilan Bisa Digunakan untuk Memetakan Status Sosial Seseorang

28 Februari 2021
menu wajib berkat tahlilan mojok.co

5 Lauk yang Secara Misterius Selalu Ada di Berkat Tahlilan

26 Agustus 2020
Ketika Orang Aceh Tahlilan di Jakarta

Tahlilan, Tradisi Pererat Silaturahmi Sekaligus Penggerak Ekonomi

29 Juni 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

27 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.