Warung Madura, Kesayangan Rakyat tapi Jadi Anak Tiri Pemerintah karena Dianggap Merugikan Karena Buka 24 Jam
Warung Madura adalah kesayangan sekaligus "dewa penolong" bagi rakyat. Namun, bagi pemerintah, ia adalah anak tiri yang selalu salah.
Warung Madura adalah kesayangan sekaligus "dewa penolong" bagi rakyat. Namun, bagi pemerintah, ia adalah anak tiri yang selalu salah.
Orang Madura terlihat selalu teleponan saat jualan. Kebiasaan ini menunjukkan mereka sangat multitasking dan punya persaudaraan yang kental.
Wedding cemerony selalu ditunggu-tunggu. Namun, acara pernikahan di Madura bisa menjadi petaka besar bagi laki-laki introvert.
Warung Madura tidak boleh buka 24 jam bukti pemeritnah memperhatikan orang Madura. Perhatian yang kurang tepat sih sebenarnya.
Sebelum buru-buru mengejar status PTN-BH, sebaiknya Universitas Trunojoyo Madura (UTM) mempersiapkan banyak hal dengan matang dulu.
Surabaya lebih pintar memanfaatkan ujung Jembatan Suramadu daripada Bangkalan Madura. Di sana ada banyak warung sehingga ramai pengunjung.
UKT Universitas Trunojoyo Madura tak terjangkau lagi bahkan oleh masyarakat Madura sendiri. Padahal UTM satu-satunya kampus negeri di Madura.
Mie Gacoan memangnya berani buka outlet di Bangkalan Madura kalau ada saingan seberat Mie NteHOT di sini? Hati-hati gulung tikar, ...