Tabalong, Kabupaten di Pelosok Kalimantan yang Bikin Ternganga

Tabalong, Kabupaten di Pelosok Kalimantan yang Bikin Ternganga terminal mojok

Orang-orang yang bilang tinggal di Kalimantan sama dengan hidup di hutan, monmaap, Anda mainnya kurang jauh, Gaes! Setahun lalu, saya ikut pindah domisili dari Depok pinggir Jekardah itu ke Tabalong. Nggak tahu Tabalong? Itu, lho, salah satu kabupaten di Kalimantan Selatan. Sejujurnya, saya agak gelisah juga waktu itu. Terbayang kesulitan lantaran harus beradaptasi dari kemudahan akses hidup di kota ke pelosok pulau. Deuh, nelangsa rasanya.

Tetapi, pandangan akan kenelangsaan hidup di Tabalong langsung sirna setelah saya menemukan gerai KFC di sini. Ehehehe. Pun setelah saya utak-atik keyword Instagram. Ternyata banyak hal yang bikin saya terganga kayak obrolan Bagong dan Semar.

Pasalnya, saya itu demen banget mencari bahan pangan berlabel organik waktu tinggal di Depok. Kan kayaknya nggak mungkin di Tabalong ada, ya. Lha, kok, ternyata ada toko bahan organik sekitar 15 menit dari rumah. Bisalah saya bernapas lega. Nggak perlu keluar biaya kirim untuk sekadar beli stok MPASI atau kaldu alami langganan.

Berhubung waktu baru pindahan itu punya bayi 8 bulan dan nggak mau MPASI instan, akhirnya saya mencari katering makanan bayi. Kalau di ibu kota, sih, dulu bejibun. Setelah muter-muter media sosial, nggak ketemu. Eh, malah ketemu penjual MPASI organik yang beneran bahannya jempolan dan menerima delivery order di Tabalong. Busyeeet dah ni kota! Sekelas Depok saja nggak ada yang beginian dulu, sih!

Kemudian saya berselancar lagi mencari persewaan mainan anak. Sungguh ekspektasi saya B saja. Yang penting ada mainan saja sudah syukur. Lha, kok, lagi-lagi saya makin mak jenggilat gitu, lho! Gilak, sekelas Tabalong ada tempat sewa mainan dengan produk no play-play. Sebut saja merek-merek kenamaan yang jadi perbincangan bunda-bunda seperti Nuna, Ergobaby, Parklon, Jole, Medela, Spectra, London Taxi, semua disabet.

Memang, sih, kalau mau nge-mal kudu mlipir ke samping ibu kota yang harus ditempuh dalam jarak 6-7 jam. Tapi, saya nggak pernah kepengin tuh! Lha, wong mau ngopi cantik tinggal ke warung janji-janjian itu. Mau makan estetik ala Korea, food truck, real food, dan apalah itu di sini menjamur. Pengin nenggak boba sampai kayang juga bisa.

Buat beauty girls, nggak perlu khawatir kesulitan menemukan peralatan dempul dan skincare di Tabalong. Ada toko kosmetik dan skincare yang menjual aneka produk lokal yang lagi pada happening. Kalah tuh sama store-nya Watson. Isinya bener-bener ngalahin mal! Jadi, nggak usah khawatir bakal bersisik pindah ke Tabalong. Kan emas hitamnya nggak habis-habis. Eh.

Ibu-ibu yang doyan beli printilan instagrammable, nggak usah ikut berburu tanggal kembar. Di Tabalong banyak seller barang-barang estetik yang murce. Lumayan menghemat biaya kirim yang pasti di atas gocap itu. Sumpah, produk yang mereka jual sama kayak di marketplace ijo, oranye, dan ungu itu, lho! Kepingin jastip barang mal? Tenang, Gaes! Di sini ada juga yang terima jasa titip kayak gitu.

Bagi yang mau bikin baju kondangan, banyak tuh penjahit profesional yang jahitannya standar butik. Dan memang ada butiknya juga. Bener-bener nggak bisa dipandang sebelah mata Tabalong ini, Gaes! Meskpun beli kainnya nggak bisa ke Mayestik, tapi ada Bombay Tekstil, kok!

Belum lama saya keliling-keliling kota, nih. Ada bandara kecil juga. Yah, barangkali ada yang mau mencoba cek ombak pesawat pribadinya. Bisa segera coba landing di bandara Warukin.

Terakhir, ketika pikiran penat, jangan khawatir nggak bisa refreshing di Tabalong. Bisa langsung staycation di hotel. Kalau dari rumah saya cuma 15 menit perjalanan dengan kendaraan pribadi. Hotelnya bukan hotel “bunga” itu, ya. Namanya hotel Aston. Gimana? Pernah dengar?

Sumber Gambar: YouTube Kam’ Grape Channel

BACA JUGA Beberapa Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Kuliah, Menangis, dan Tertawa di Palangka Raya dan tulisan Nurul Noviyanti lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version