Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Suzuki Spin 125: Motor Matik yang Tercipta untuk Melatih Kesabaran

Iqbal AR oleh Iqbal AR
7 Juli 2020
A A
suzuki spin MOJOK.CO

suzuki spin MOJOK.CO

Share on FacebookShare on Twitter

Kata beberapa orang, membeli motor bekas itu ada saja masalahnya. Ada saja penyakitnya. Pokoknya motor tidak akan sesehat motor baru meskipun sudah dibawa ke bengkel berkali-kali. Ya iya lah, namanya juga motor bekas, termasuk punya saya: Suzuki Spin 125.

Motor matik ini sudah saya tunggangi selama 7 tahun. Iya, Suzuki Spin 125 saya adalah  bekas tahun 2009 yang dibelikan ibu dari tetangga. Meskipun dulu saya sempat tidak suka, sekarang motor ini malah jadi kesayangan. Nanti saya ceritakan mengapa.

Suzuki Spin ini saya dapatkan ketika masuk SMA sekitar 2013. Awalnya, motor ini dibeli oleh ibu saya untuk dipakai sendiri. Tetapi, ketika saya diminta mengajari beliau naik motor, saya takut dan parno kalau sampai ibu saya bisa naik motor dan amit-amit terjadi sesuatu.

Maka, saya memutuskan untuk tidak mengajari ibu saya naik motor dengan risiko saya harus mengantar ibu ke mana pun beliau mau saya. Sebenarnya saya sudah ada motor di rumah, yaitu Supra X lawas peninggalan almarhum ayah, yang sekarang dipakai oleh adik saya.

Sebenarnya, saya tidak menyarankan ibu untuk membeli Suzuki Spin ini. Sederhana saja alasannya, bentuknya jelek dan tidak futuristik. Saya menyarankan membeli Honda Vario saja.

Tapi, yang namanya keras kepala, ya saran anaknya jelas tidak didengar. Maka datanglah motor itu beberapa hari kemudian. Awal tidak ada yang salah dan terasa berbeda dengan motor matik lainnya. Hanya suaranya saja yang agak berbeda. Suara Suzuki Spin seperti agak berat dari matik lainnya.

Hari itu secara resmi keluarga saya punya motor baru. Hari-hari setelahnya memang saya yang pakai motor itu. Ibu saya sudah “merengek” minta diajari naik motor. Tapi seperti yang saya tulis di atas, karena saya takut dan parno, jadi ibu saya batal saya ajari naik motor, dan ibu saya pun menerima dengan lapang dada.

Satu tahun pertama pemakaian, masalah pertama muncul. Sambungan dari knalpot ke block motor kendor. Bautnya sedikit aus. Suara yang dihasilkan seperti motor tanpa knalpot. Suaranya seperti Harley tapi sangat cempreng.

Baca Juga:

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Satria Pro Punya Fitur Keren di Balik Bodi yang Tampak Payah

Saya maklum karena penyebabnya saya habis menghantam lubang jalan yang sebenarnya tidak terlalu besar juga. Setelah saya betulkan di bengkel, ternyata masalah knalpot adalah masalah yang berulang. Bolak-balik saya bermasalah dengan knalpot motor saya ini.

Masalah knalpot berhubungan dengan shock breaker Suzuki Spin yang sangat tidak nyaman. Ketidaknyamanan itu yang membuat motor saya menghantam lubang jalan, meskipun kecil saja, tetapi efek yang diberikan ternyata cukup keras. Tidak heran kalau berimbas pada knalpot.

Bukan itu saja masalah yang sering saya alami dengan motor Suzuki Spin ini. Ada masalah aki yang gampang tekor, tarikan gas yang kadang kurang mantap, sampai masalah bahwa kapasitas oli motor Suzuki Spin ini satu liter, berbeda dengan matik lain yang kapasitas olinya biasanya hanya 700 ml.

Tumpukan masalah yang sialnya hingga saat ini masih menghantui, membuat saya capek dan pernah hampir menjual motor ini. Kesabaran saya sudah hampir habis merasakan masalah yang tidak henti-henti menimpa Suzuki Spin.

Namu, saya memutuskan untuk tidak jadi menjual karena sebuah peristiwa. Ceritanya, setelah selesai magang di Mojok pada akhir Agustus 2019, saya harus pulang dari Jogja ke Batu. Saat itu saya baru sadar, bahwa uang saya tersisa Rp200 ribu saja. Tidak cukup untuk biaya mengirim motor ini dari Jogja ke Batu. Maka, pilihannya adalah saya pulang dari Jogja ke Batu naik motor.

Pada saat itulah, kedekatan saya dengan Suzuki Spin ini semakin intim. Kurang lebih 14 jam perjalanan (normalnya 8 jam), dengan kecepatan tidak pernah lebih dari 60 km/jam, dan biaya bensin tidak lebih dari seratus ribu membuat saya tiba-tiba jadi sangat sayang dengan motor ini.

Ya meskipun ketika itu penyakit knalpotnya kumat lagi, tetapi itu bisa diatasi. Beberapa teman saya yang tahu kondisi motor ini, dan tahu kalau saya pulang dari Jogja ke Batu naik motor, sangat terkejut. Kok bisa motor yang sudah mau hancur ini mampu membawa tubuh saya ratusan kilometer.

Kejadian itulah yang membuat saya akhirnya batal menjual motor saya ini. Mungkin tidak akan saya jual selamanya. Saya tidak punya banyak memori dengan motor ini, tetapi satu memori saja saya rasa cukup untuk jadi alasan tidak menjualnya.

Kalau suatu saat saya ditanya motor apa yang paling tangguh, ya saya jawab Suzuki Spin 125. Tangguh, sekaligus jadi objek melatih kesabaran.

BACA JUGA Mixtape untuk para BuzzerRp Pendukung Omnibus Law dan tulisan Iqbal AR lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 7 Juli 2020 oleh

Tags: motor maticsuzukisuzuki spin
Iqbal AR

Iqbal AR

Penulis lepas lulusan Sastra Indonesia UM. Menulis apa saja, dan masih tinggal di Kota Batu.

ArtikelTerkait

Suzuki Satria 120 R dan Kenangan Cinta Pertama yang Sulit Dilupakan suzuki gsx r150 Suzuki GSX-S150 Touring Edition suzuki smash titan suzuki lets

Suzuki Smash Titan 2011, Motor Super Bandel Saksi Bisu Perjalanan Hidup

18 Juli 2023
Jadi Gorengan Paling Renyah di Tahun 2024, Apakah Suzuki Karimun Kotak Worth to Buy?   suzuki burgman street 125

Jadi Gorengan Paling Renyah di Tahun 2024, Apakah Suzuki Karimun Kotak Worth to Buy?  

29 November 2024
Perjalanan 1232 Kilometer Bersama Honda Beat, Motor Terbaik untuk Mengais Rezeki

Perjalanan 1232 Kilometer Bersama Honda Beat, Motor Terbaik untuk Mengais Rezeki

23 Juli 2023
Kenapa Penjualan Suzuki Nyungsep dan Tak Bisa Bangkit Lagi?

Kenapa Penjualan Suzuki di Indonesia Nyungsep dan Sulit Bangkit Lagi?

6 Maret 2022
Suzuki GSX-R150, Motor Sport untuk Kalian yang Muak dengan Honda CBR dan Yamaha R15 suzuki hayate 125 motor suzuki shogun 110 suzuki access 125 motor suzuki

Suzuki Access 125, Lelucon Terbaru Suzuki yang Makin Tidak Lucu

26 September 2025
Pengendara Motor Matic Knalpot Brong, Jenis Pengendara yang Paling Menyebalkan dan Wajib Dihujat!

Pengendara Motor Matic Knalpot Brong, Jenis Pengendara yang Paling Menyebalkan dan Wajib Dihujat!

18 November 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.