Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Susahnya Belajar Mengatur Emosi Saat Menstruasi

Nursyifa Afati Muftizasari oleh Nursyifa Afati Muftizasari
23 November 2019
A A
Susahnya Belajar Mengatur Emosi Saat Menstruasi
Share on FacebookShare on Twitter

Untuk kalian para pria yang mengenal wanita secara cukup dekat, pernah tidak merasa muak saat terpaksa harus menghadapi emosi wanita yang berada dalam siklus bulanannya?

Saya punya beberapa teman pria yang lebih suka menghindari wanita yang sedang menstruasi. Kata mereka, wanita saat menstruasi itu merepotkan, banyak maunya, banyak marahnya, pokoknya membuat mereka pun ikut terbawa emosi. Mau marah, tapi kasihan juga. Jadi, lebih baik dihindari sebisa mereka.

Saya punya juga teman di golongan lain, teman yang sudah sangat bisa memaklumi emosi tidak stabil dari wanita yang sedang menstruasi. Mereka berkata bahwa semua ketidakstabilan emosi semacam itu sangatlah wajar. Mereka bisa berempati dengan baik terhadap wanita-wanita di sekitarnya.

Memang, tidak semua wanita memiliki ketidakstabilan emosi ketika terjebak dalam fase menstruasi. Namun, sebagai wanita yang sulit mengatur emosi saat menstruasi, dengan segala keegoisan dalam diri saya, saya selalu merasa ingin dimengerti.

Sejak kecil, saya adalah tipe orang yang cukup ekspresif dalam menyampaikan emosi. Entah itu emosi bahagia, sedih, kecewa, marah, dan sebagainya. Saya sulit untuk menyembunyikan emosi. Sejak awal SMA, saya mulai merasakan ketidakstabilan emosi saat memasuki fase menstruasi. Hal ini masih berlanjut hingga sekarang (saat ini saya kuliah, tahun ketiga).

Beberapa hari sebelum menstruasi (biasanya dua hari), saya mulai merasa sulit mengatur emosi. Hal-hal kecil, sering saya permasalahkan. Berbagai perdebatan yang memicu pertikaian, sering kali terjadi. Banyak orang di dekat saya yang sudah biasa dengan sikap menyebalkan tersebut. Namun, lebih banyak orang yang tidak bisa maklum.

Setiap emosi saya mulai tidak benar dan saya sadar, saya selalu berusaha untuk memanajemen emosi saya sebaik mungkin. Tapi sering kali, mau usaha sekeras apa pun, tetap saja gagal. Ujung-ujungya, marah-marah nggak jelas lagi, dan orang nggak salah jadi korbannya.

Saya paham ini hal buruk, salah satu hal buruk dari diri saya yang sangat ingin saya hilangkan. Namun, saya sudah selalu berusaha. Bulan demi bulan, saya selalu mengingatkan kepada diri saya untuk berusaha menahan emosi, terlebih pada acara formal, misalnya saat rapat di organisasi atau presentasi di kelas.

Baca Juga:

Pembalut Dingin untuk Wanita: Saking Dinginnya Bukannya Nyaman Malah Bikin Kapok

4 Inovasi Pembalut Wanita yang Nggak Terlalu Penting dan Harusnya Stop Produksi

Tahun lalu, saya menjalani sebuah proses jenjang keanggotaan di organisasi saya. Prosesnya cukup panjang, tidak hanya satu atau dua bulan. Saat itu saya tergabung bersama tim dengan anggota sepuluh orang, tujuh pria dan tiga wanita. Tiga wanita ini, memiliki kelemahan yang sama saat menstruasi, yakni sulit memanajemen emosi.

Berbulan-bulan bersama mereka dengan intensitas pertemuan yang sangat sering, saya sadar bahwa saya tidak sendiri. Banyak wanita selain saya yang terjebak dengan emosi serupa. Setidaknya, saya dan dua orang tersebut, berada dalam kelemahan yang sama, sulit memanajemen emosi saat menstruasi.

Ketika harus menanggapi emosi tidak stabil dari mereka, saya langsung berkaca pada diri saya. Ah, jadi seperti ini rasanya ketika orang lain menghadapi saya saat di fase menyebalkan. Ternyata memang sulit menghadapi emosi tidak stabil dari orang menstruasi. Ah, kapan saya bisa menstabilkan emosi saat menstruasi, sehingga tidak mengganggu banyak orang?

Saya pun emosi ketika harus menanggapi emosi mereka. Namun karena saya juga seperti itu, mau tak mau saya langsung bisa berempati. Iya, saya bisa langsung berempati. Lantas bagaimana dengan orang lain? Kaum pria misalnya, yang tak pernah merasakan siklus bulanan?

Untuk kalian para pria yang lebih pilih menghindar, saya paham apa yang kalian rasakan. Saya paham posisi kalian memang sulit. Dibanding banyak berdebat dan kalian yang disalahkan oleh orang seperti saya, memang lebih baik menghindar sebisa kalian. Berdebat dengan wanita yang sedang menstruasi sering kali seperti mengibarkan bendera perang.

Untuk kalian para pria yang bisa berempati dengan sangat baik, sungguh… kalian luar biasa. Bahkan sesama wanita pun belum tentu bisa berempati. Saya sangat menghargai empati kalian, dan saya yakin banyak wanita di luar saya yang berpikiran sama. Terima kasih, jasa kalian sangat besar untuk kami.

Seperti yang sudah saya sebutkan tadi, hingga kini, saya masih belajar mengatur emosi. Saya berharap suatu saat bisa memanajemen emosi dengan baik saat menstruasi, sehingga tidak perlu ada korban selanjutnya. Saya paham, sudah banyak orang yang sejauh ini menderita saat harus berhadapan dengan ketidakstabilan emosi saya.

Untuk kalian, para wanita yang masih bisa stabil saat menstruasi, bersyukurlah. Banyak wanita di sekeliling kalian yang harus bersusah payah mencapai sedikit saja titik kestabilan.

BACA JUGA Kiat-Kiat Sederhana Menghadapi Para Perempuan PMS atau tulisan Nursyifa Afati Muftizasari lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 23 November 2019 oleh

Tags: emosihaid. pmsmenstruasi
Nursyifa Afati Muftizasari

Nursyifa Afati Muftizasari

Lahir di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Mahasiswa Universitas Padjadjaran. Ikuti saya di instagram @afa_mufti.

ArtikelTerkait

Repotnya Orang yang Punya Nama Panjang dan Susah Dilafalkan terminal mojok.co

Nyobain Charm Cooling Fresh, Pembalut dengan Sensasi Semriwing Kebangetan

25 Agustus 2020
Wahai Perempuan yang Nggak Sakit Pas Menstruasi, Saya Iri!

Wahai, Perempuan yang Nggak Sakit Pas Menstruasi: Saya Iri!

1 April 2020
Sulit Dimungkiri bahwa Hers Adalah Pembalut Terbaik di Zamannya terminal mojok.co

Sulit Dimungkiri bahwa Hers Adalah Pembalut Terbaik di Zamannya

26 April 2021
pembalut malam dipakai di siang hari haid menstruasi mojok.co

Efek Negatif ketika Pembalut Malam Dipakai Siang Hari

25 Juni 2020
Penggunaan Umpatan “Anjing” Berdasarkan Tingkatan Emosi dalam Percakapan Bahasa Sunda Sehari-hari

Penggunaan Umpatan “Anjing” Berdasarkan Tingkatan Emosi dalam Percakapan Bahasa Sunda Sehari-hari

4 Desember 2023
menstruasi pertama

Menstruasi dan Rasa Malu yang Perlu Diatasi

26 Maret 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.