Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

Ali Afifi oleh Ali Afifi
5 Desember 2025
A A
QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Belakang makin banyak toko di Probolinggo yang mendadak jadi tukang pajak. Bukan pemerintah, bukan BI, tapi toko kelontong yang mungut biaya admin seenaknya. Biasanya di bawah barcode QRIS tertulis “Admin 1000”. Bukan satu dua toko, tapi banyak. Saya sudah berkali-kali jadi korbannya.

Pernah kejadian suatu hari, keuangan lagi mepet—maklum anak kos di akhir bulan. Di Dana, saldo sisa enam ribu. Tarik tunai tak mungkin. Buat belanja, ya belanjanya pasti dikit. Setelah saya pertimbangkan, saya memilih untuk beli mi instan satu, rokok ecer satu di warung dengan bayar pakai QRIS. Sedap nih, pikir saya.

Tapi setibanya di warung, saya kaget, sebab di warung tersebut pembayaran lewat QRIS dibebani admin sebesar 1000 rupiah. Ada gila-gilanya.

Dalam hati saya mengumpat. Bayangkan kalau hanya membeli mie dan rokok, yang awalnya enam ribu jadi tujuh ribu. Oleh karena kondisi keuangan saya sedang sangat kepepet, terpaksa hanya membeli mie. Itu pun hitungannya luar biasa. Mie instan yang awalnya 3500 kalau bayar cash, dengan QRIS tambah admin jadi 4500.

Ini mah bukan biaya admin. Tapi markup, dengan kepercayaan diri yang teramat tinggi.

Peraturan berkata lain

Padahal dalam peraturan tertera dengan sangat gamblang: beban biaya seharusnya ditanggung merchant. Tapi lagi dan lagi, pembeli harus jadi korban. Pedagang kadang beralasan karena potongannya gede. Padahal potongannya cuma 0,3% untuk reguler dan 0% untuk sosial. Transaksi 10 ribu pun potongannya cuma 30 perak. Tapi entah kenapa, yang ditagih ke pembeli seribu.

Di titik ini, QRIS sebenarnya bukan masalahnya. Yang bikin lucu adalah budaya “biaya apa pun lempar ke konsumen”.

Bayangkan kalau satu hari ada 70 pembeli yang membayar dengan QRIS. Keuntungan mereka dari biaya admin saja 70 ribu. Yang seharusnya jadi metode pembayaran, bisa jadi tambahan penghasilan. Jadinya akan ada adegan lucu setiap mau bayar. Kalau mau pake tunai, bisa jadi dibilang nggak ada kembalian. Terus, disuruh QRIS dengan nambah 10 ribu. Apalagi kalau mau pake debit, bisa dibilang minimal pembelian 20 ribu.

Baca Juga:

QRIS Memang Memudahkan, tapi Pembayaran Tunai Tetap Sah dan Tidak Boleh Ditolak!

QRIS Cross-Border Pembayaran Lintas negara yang Memangkas Banyak Keribetan tapi Menyimpan Bahaya Jika Kamu Nggak Hati-hati

Ujung-ujungnya, beban yang harus menanggung ya konsumen. Toko tetap aman.

Kalau begini terus berlanjut, sepertinya target BI untuk mencapai 60 juta pengguna di tahun 2026 bisa jadi sedikit terkendala. Ekonomi digital bisa jadi sedikit terlambat hanya gara-gara pedagang-pedagang nakal. Meskipun sudah jelas, ada larangan membebankan biaya layanan pada pembeli, namun tetap saja ada pedagang nakal yang mencari untung.

Padahal QRIS amat membantu

Sebenarnya keberadaan QRIS sangat membantu. Peningkatan pengguna yang cukup signifikan menjadi sinyal kuat kesuksesan program ini. Hingga September 2025, tercatat penggunanya mencapai sekitar 58 juta. Namun keberadaan pedagang-pedagang nakal semacam ini, sedikit banyak pasti memiliki pengaruh. Utamanya di Kabupaten Probolinggo, mengingat praktik ini marak terjadi.

Pihak-pihak berwenang harus segera turun tangan, menertibkan pedagang-pedagang nakal. Kasihan kami golongan kaum mendang-mending yang setiap hari seperti diperas. Kalau setiap hari saya membeli satu kali, berarti dalam sebulan, 30 ribu uang saya habis untuk biaya admin.

Padahal dengan adanya QRIS, kami sangat terbantu. Sisa saldo di e-wallet atau rekening, bisa terbakai. Sebelum ada QRIS, minimal kami harus punya 50 ribu untuk ditarik tunai. Sekarang, meskipun sisa saldo 10 ribu, tetap bisa berbelanja. Secara tidak langsung, ini telah mendorong perputaran ekonomi. Tapi kalau pedagang nakal seperti ini tidak segera ditumpas, kaum kos-kosan seperti saya, pasti mikir dua kali untuk berbelanja dengan QRIS.

Kepada para pedagang nakal, tolong segera bertobat. Kalau tujuan kalian untuk menekan penggunaan QRIS di toko, yang lucu itu kalian. Sekarang memang zaman serba digital. Kalian tidak bisa meromantisasi zaman pembayaran cash seperti zaman kalian dulu. Toh, bukannya kenyamanan konsumen adalah prioritas?

Penulis: Ali Afifi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 6 Dosa Pembayaran QRIS yang Banyak Merepotkan Pedagang

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 5 Desember 2025 oleh

Tags: biaya admin qrispajak qrispotongan qris untuk merchantQRIStarget user QRIS BI 2026
Ali Afifi

Ali Afifi

Mahasiswa semester ujung Universitas Nurul Jadid. Suka merhatiin keadaan sekitar kayak CCTV. Hobi memancing.

ArtikelTerkait

QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

14 November 2025
GoPay Lebih Mudah Dipakai, m-Banking Menyulitkan Pengguna (Unsplash)

Saya Lebih Suka Menggunakan GoPay daripada m-Banking untuk Segala Transaksi: Dari Tidak Kena Biaya Transfer Hingga Harga Pulsa Murah Meriah

30 Mei 2025
5 Hal yang Banyak Dikhawatirkan di Era Pembayaran QRIS Mojok.co

5 Hal yang Banyak Dikhawatirkan di Era Pembayaran QRIS

6 Januari 2025
3 Hal Merepotkan di Balik Pembayaran QRIS yang Nggak Disadari Banyak Orang Mojok.co

3 Hal Merepotkan di Balik Pembayaran QRIS yang Nggak Disadari Banyak Orang

20 Juni 2024
Tukang Parkir Liar Nggak Hanya Bikin Pengendara Sebel, tapi Juga Bikin Pengusaha Kecil Bangkrut tempat parkir ilegal tukang parkir atm, capres surabaya bogor, kota malang polisi cepek qris parkir indomaret

Tukang Parkir: Pekerjaan yang Nggak Bakal Punah meski Zaman Telah Berubah

17 Oktober 2025
6 Dosa QRIS yang Banyak Merepotkan Pedagang Mojok.co

6 Dosa Pembayaran QRIS yang Banyak Merepotkan Pedagang

29 Juni 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih
  • Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.