Surat Cinta Untuk Pelajar STM yang Ikut Turun Ke Jalan

STM Turun ke jalan

STM Turun ke jalan

Halo, adek-adek STM yang kemarin ikut turun ke jalan! Gimana kabar kalian? Semoga baik-baik saja dan nggak ada yang terluka, ya. Titip salam juga untuk teman-teman mahasiswa di sana. Semoga mereka juga baik-baik saja keadaannya. Kalian harus saling jaga!

Gini, dek. Kakak kemarin lihat video kalian ketika bergabung dengan kerumunan mahasiswa yang sedang aksi, dan itu keren banget. Kalian dengan semangatnya, masih menggunakan seragam sekolah, dan ikut gabung di kerumunan mahasiswa itu sesuatu hal yang indah banget buat kakak. Mungkin bagi kalian, yang punya tingkat solidaritas setinggi langit, hal tersebut biasa saja. Tapi bagi kakak, itu membanggakan. Kalian akan dicatat dalam sejarah pergerakan di negara ini.

Aksi kalian yang ikut membantu teman-teman mahasiswa juga patut diacungi jempol. Kalian ikut meneriakkan kegelisahan kalian, meskipun beberapa kali tidak tepat, tapi setidaknya kalian bersuara. Kalian juga berani mengambil alih posisi ujung tombak, dengan berada di garda depan dalam aksi tersebut. Selain berada di posisi terdepan, kalian juga ikut “melawan” tindakan represif yang dilakukan oleh beberapa aparat. Kakak salut sama kalian.

Oh iya, kakak dulu juga anak STM. Lebih tepatnya anak SMK, sih, tapi setidaknya kita satu darah, lah. Kenapa kakak salut dengan kalian, karena pada masa kakak di STM beberapa tahun lalu, kakak tidak pernah punya kesempatan untuk ikut turun ke jalan seperti kalian. Teman-teman seangkatan kakak lebih memilih untuk ngopi-ngopi dari pada membantu menyalurkan aspirasi. Selain itu, di tempat kakak juga adem ayem aja istilahnya, nggak banyak aksi. Maklum, lah, kota kecil, nggak seperti Jakarta.

Karena aksi kalian kemarin, banyak orang yang mengapresiasi apa yang kalian lakukan. Tapi nggak sedikit yang menyesalkan apa yang kalian lakukan juga sebagai anak STM. Aksi kalian yang ikut membantu “merancang taktik” dengan kawan-kawan mahasiswa jelas perlu diapresiasi. Teriakan-teriakan, yel-yel yang kalian lontarkan kemarin juga punya daya magis tersendiri untuk kawan-kawan mahasiswa lainnya. Dengar-dengar, aksi kalian bahkan sampai merobohkan pagar DPR. Kalau itu benar, kalian hebat sekali meskipun agak berlebihan, sih. Tapi nggak masalah, sekali-kali itu perlu dilakukan.

Tapi ada juga beberapa aksi kalian yang berlebihan. Salah satunya adalah memprovokasi aparat. Pesan kakak, jangan memprovokasi aparat. Kalau sampai ada apa-apa, kalian nggak bisa mengelak untuk disalahkan. Ingat, jangan memukul sebelum dipukul. Kakak tahu, apa yang kalian lakukan itu adalah bentuk ketidakterimaan kalian terhadap kawan-kawan mahasiswa yang diperlakukan nggak baik oleh aparat. Beberapa dari kalian mungkin juga tahu isu yang diperjuangkan. Tapi, jangan sampai berlebihan. Jangan memulai pertikaian. Kakak nggak mau image negatif “suka tawuran” itu melekat selamanya dalam diri kalian, dan nama STM jadi jelek karenanya.

Kalau lain kali kalian ikut dalam aksi kawan-kawan mahasiswa lagi, ingat pesan kakak. Pertama, pahami dulu isu yang sedang diperjuangkan. Nggak memahami secara mendalam juga nggak masalah, lha wong yang kalian demo juga nggak paham dengan apa yang mereka putuskan. Pahami setidaknya garis besar isu tersebut dan imbasnya pada masyarakat. Biar nggak kemana-mana tujuan aksinya. Kalau misalnya kalian ditanya ini aksi tentang apa dan kalian nggak tahu isunya, kan malu sendiri jadinya.

Kedua, nurut sama mahasiswa. Berhubung ini aksi mahasiswa, jadi mahasiswa yang pegang kendali. Kalian jangan tiba-tiba melakukan aksi yang berlebihan, tanpa konsolidasi terlebih dahulu sama kawan-kawan mahasiswa. Kakak tahu jiwa kalian membara sekali. Kalian mungkin marah, mungkin tidak puas, tapi dalam aksi seperti ini, konsolidasi lebih penting dari pada aksi spontan. Ini juga berguna supaya isu yang sedang disuarakan, tidak tertutupi dengan hal-hal yang tidak diinginkan. Takutnya nanti jadi kacau, dan nggak karuan.

Itu saja sebenarnya yang kakak mau sampaikan. Sebagai anak STM juga, kakak bangga sama kalian. Setidaknya kalian berani ikut turun ke jalan, menyuarakan aspirasi. Meskipun banyak yang mencibir, menganggap kalian anak-anak yang nggak tahu apa-apa, kalian tetap teguh pada pendirian dan solidaritas kalian. Ingat, jaga terus rasa solidaritas itu, dan jaga nama baik STM. Tetaplah aksi dengan bijak, bersinergi lah dengan mahasiswa.

Oh, iya, kalian dapat salam dari Greta Thunberg, anak muda seusia kalian yang juga sering turun ke jalan. Mungkin kalian bisa belajar dari dia. Kenalan saja, anaknya baik, kok! Kakak cinta kalian! Tetap semangat dan tetap kritis!

BACA JUGA Keterlibatan Anak STM dalam Aksi Itu Perlawanan Terhadap Penindasan! atau tulisan Iqbal AR lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version