Surabaya Timur Lebih Cocok Jadi Pusat Kota Surabaya ketimbang Surabaya Pusat Itu Sendiri

4 Privilese yang Kamu Rasakan Ketika Tinggal di Surabaya Timur

4 Privilese yang Kamu Rasakan Ketika Tinggal di Surabaya Timur (unsplash.com)

Sebagai warga Surabaya, saya merasa ada hal yang bikin kurang sreg sama kota ini. Ini bukan soal mal atau cuaca panas. Entah mengapa, saya merasa wilayah Surabaya Pusat nggak cocok lagi jadi pusat kota. Bagi saya, Surabaya Pusat itu nggak punya hal lain selain gedung-gedung tinggi dan city lights-nya.

Memang betul ada tempat wisata, tapi percayalah rasa-rasanya mereka malah kalah populer dengan mal besar seperti Tunjungan Plaza atau Surabaya Plaza. Bagi saya, Surabaya Timur lebih cocok dijadikan pusat kota.

Ya, saya sadar betul Surabaya Timur memang letaknya bukan di pusat. Tapi, pusat kota itu tidak ditentukan secara geografis. Saya punya beberapa alasan mengapa wilayah Surabaya ini cocok dijadikan sebagai jantung kota. Bahkan, kalau dia membuat kota sendiri pun saya yakin mampu.

Punya banyak kampus ternama

Pertama-tama, saya akan membahas tentang akses pendidikan. Alasannya, karena saya yakin pendidikan adalah modal utama pembangunan. Di tulisan saya tentang julukan wilayah-wilayah di Kota Surabaya, Surabaya Timur diberi julukan berupa pusatnya kampus. Terkadang, orang-orang akan mengatakan “daerah Unair” atau “daerah ITS” ketika merujuk Surabaya Timur. Tapi, percayalah kampus di wilayah ini memang sangatlah banyak.

Selain Unair dan ITS, ada juga kampus negeri lain seperti UPN Veteran Jawa Timur, PENS, PPNS, UINSA kampus 2 dan UT. Sementara itu, jumlah kampus swasta juga nggak kalah banyak. Misalnya, ada UBAYA, Universitas Dr. Soetomo, Universitas Dinamika, Universitas Muhammadiyah Surabaya, ITATS, Stiesia, Universitas Narotama, dll. Jelas ini membuktikan bahwa Surabaya Timur layak menjadi wilayah independen.

Pusat hiburan yang bejibun di Surabaya Timur

Meski terletak di salah satu wilayah terpanas Surabaya, bukan berarti Surabaya Timur gersang dan sepi ya gaes. Justru, wilayah ini punya banyak tempat hiburan. Dua mal besar milik Pakuwon Group juga ada di wilayah ini, sebut saja Galaxy Mall dan Pakuwon City Mall. Jangan ketawa dulu. Gini-gini Galaxy Mall juga ‘beranak’ lantaran punya Galaxy Mall 1, 2, dan 3. Begitu pula dengan Pakuwon City Mall yang ‘beranak’ 3 juga.

Selain mal, Surabaya Timur juga punya area olahraga Lapangan Jatim Seger yang dulunya bernama Lapangan KONI. FYI, lapangan ini bisa dibilang all-in-one karena nggak hanya untuk lari, tapi juga panjat tebing dan gym. Open space dan wisata alam juga banyak. Ada Kebun BIbit Manyar, Wisata Mangrove Wonorejo, Hutan Bambu Keputih, Taman Flora, Taman Kunang-Kunang, Taman Lansia, Taman Harmoni Keputih, bahkan Pantai Kenjeran. Fasilitas sebanyak ini rasa-rasanya nggak ada di Surabaya Pusat.

Baca halaman selanjutnya

Pusat ekonomi

Surabaya Timur itu pusat ekonomi

Surabaya Pusat memang isinya gedung perkantoran. Tapi, percayalah justru penggerak ekonomi sebenarnya adalah Surabaya Timur. Kalau di wilayah pusat isinya kantor, di timur isinya pabrik sekaligus perkantoran. Nggak percaya? Sini saya kasih tahu.

Di Rungkut, terdapat jalan khusus untuk wilayah industri bernama Jl. Rungkut Industri. Pabrik-pabrik besar seperti PT Unilever Indonesia, PT SC Johnson Manufacturing, hingga PT Bayer Indonesia ada di sana juga. Selain itu, ada juga gedung SIER atau Surabaya Industrial Estate Rungkut yang juga pusat perkantoran di Surabaya Timur.

Bisnis kafe pun juga merajalela di wilayah ini. Pasalnya, banyaknya kampus membuat bisnis kuliner juga menjamur. Begitu pula kos-kosan dan apartemen.

Jalanan lebih luas

Jangan dikira Surabaya Timur itu jalanannya sempit. Justru, Surabaya Timur punya jalan yang lebih luas daripada Surabaya Pusat. Walaupun memang kalau urusan mulus, masih menang wilayah pusat kota. Teman saya cerita, jalanan Surabaya Timur lebih luas karena merupakan pusat industri. Banyak truk yang berlalu-lalang, makanya jalanannya dibuat lebar.

Selain itu, ada juga jalan bernama MERR alias Middle East Ring Road yang memiliki fungsi sangat penting. Pertama, MERR menghubungkan berbagai pusat aktivitas masyarakat. Kedua, MERR juga penting untuk mengurangi kemacetan. Ini juga alasan mengapa jalanan di sini lebih lebar, terutama arah putar baliknya.

Dilihat dari alasan-alasan di atas, saya semakin yakin Surabaya Timur jauh lebih layak dijadikan pusat kota. Bahkan, bisa menjadi distrik independen. Bayangkan saja. Nggak hanya menjadi pusat ekonomi, Surabaya Timur juga menjadi pusat pendidikan tinggi. Tempat wisata juga banyak, mulai dari wisata hutan sampai pantai semua tersedia. Dan yang terpenting, jalanan juga jauh lebih lebar. Ini tentu membuat mobilitas semakin lancar. Bagaimana menurut kalian?

Penulis: Bella Yuninda Putri
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 4 Privilese yang Kamu Rasakan Ketika Tinggal di Surabaya Timur

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

 

Exit mobile version