Motor Honda Supra X 125 Menolak Diisi Pertalite, Merepotkan dan Bikin Boros Aja!

Motor Honda Supra X 125 Menolak Diisi Pertalite, Merepotkan dan Bikin Boros Aja! Mojok.co

Motor Honda Supra X 125 Menolak Diisi Pertalite, Merepotkan dan Bikin Boros Aja! (dokumentasi penulis)

Sebelumnya saya menulis tentang betapa berharganya punya Motor Honda Supra X 125. Apalagi motor keluaran 2008 ini versi cakram belakang, kendaraan yang mulai langka di desa saya. Bahkan, beberapa kali orang ingin membeli motor ini dan tidak pernah saya lepas. 

Akan tetapi, di balik kebanggaan punya Motor Honda Supra X 125 yang mulai langka, saya sebenarnya menyesalkan beberapa hal. Salah satunya, motor milik saya rewel kalau diisi pertalite. Bunyi knalpotnya berubah seperti suara kentut setiap diisi pertalite. Saya jadi sedikit menyesal. 

Tidak semua motor Honda Supra X 125 rewel kalau diisi pertalite. Saya hanya kurang beruntung saja. Sebenarnya tidak hanya saya yang kurang beruntung, ada beberapa pemilik motor Honda Supra X 125 yang bernasib sial. Paman saya adalah salah satunya. 

Motor Honda Supra X 125 milik saya konslet kalau diisi pertalite

Performa motor saya langsung anjlok kalau diisi dengan pertalite. Selain bunyi knalpotnya yang berubah, tarikan gasnya jadi nggak normal. Tersendat-sendat. Kalau kata Boger Bojinov itu “Adduh, konslet.” Pernah suatu ketika, gara-gara diisi pertalite, motor ini harus dirawat ke bengkel terdekat. Penyakitnya ternyata nggak langsung sembuh sekalipun langsung diisi dengan pertamax. 

Motor paman juga pernah mendadak mati di jalan dekat rumah. Padahal, bensin di tangki masih ada. Setelah diingat-ingat, ternyata paman mengisi motornya dengan pertalite. Namun, motor paman saya agak berbeda dengan motor saya. Ketika diisi satu liter pertamax, motor rewel itu perlahan hidup sehingga nggak perlu didorong untuk dibawa ke bengkel

Terpaksa pakai pertamax yang lebih mahal dan sulit didapat di desa

Sejak mondok di bengkel, motor Honda Supra X 125 saya nggak pernah diisi dengan pertalite. Harga pertamax yang lebih mahal daripada pertalite memang membuat kantong saya agak was-was. Tapi, mau bagaimana lagi? Lebih baik seperti itu daripada motor rewel terus dan perlu biaya yang lebih besar.   

Selain harga, pertimbangan lain yang membuat saya malas menggunakan pertamax adalah di desa saya nggak ada pom bensin. Pom bensin mini pun tidak ada. Itu mengapa saya nggak bisa mengisi bahan bakar sesuai duit yang saat itu ada di kantong. Misal uang di kantong hanya Rp5.000 atau Rp10.000 di kantong, jelas saya nggak bisa beli pertamax. Saya harus mengisi bensin dengan ukuran dan harga yang dipatok penjual. 

Satu-satunya jalan, saya jadi sering ngutang ke penjual. Untung saja penjualnya adalah tetangga saya yang baik hatinya. Coba kalau ada pom bensin yang bisa bebas mau ngisi berapa saja sesuai dengan budget yang dimiliki. Itu hanya bisa saya lakukan di pom bensin desa sebelah yang jaraknya lumayan jauh. 

Di atas duka saya memiliki motor Honda Supra X 125 versi cakram belakang yang mulai langka. Memang merepotkan punya kendaraan yang satu ini, tapi mau bagaimana lagi, sudah terlanjur sayang. Pelan-pelan saya harus berdamai dengan kekurangan-kekurangannya. 

Penulis: Zubairi
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA 3 Suara Ganjil Motor Matic yang Butuh Servis. Terpaksa Saya Tulis karena Banyak Pengendara Nggak Peka

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version