Pada awal tahun ini, masyarakat, khususnya pengguna layanan aplikasi Grab, dibuat heboh dengan kehadiran bank digital Superbank. Superbank jadi bank digital kesekian yang telah banyak muncul di Indonesia sebelumnya. Layanan bank ini terintegrasi melalui aplikasi Grab.
Superbank adalah bank digital yang didirikan oleh PT Bank Fama International pada tahun 1993 dan kini berganti nama menjadi PT Super Bank Indonesia (Superbank) per 20 Februari 2023. Perubahan nama ini sebagai bentuk perluasan akses dan jaringan layanan finansial Superbank sebagai bank yang memberikan pelayanan berbasis digital. Nah, pada Oktober 2023 lalu, Superbank digital kemudian menjalin kemitraan dengan Grab selaku platform penyedia jasa customer yang punya jaringan luas di Indonesia.
Di awal kemunculannya, ketika customer Grab membuka rekening, Superbank menawarkan diskon gila-gilaan pada setiap transaksi. Mau pesan makanan atau layanan antar, ada potongan harganya. Makanya bank digital ini ramai dibicarakan pengguna Grab. Kehadiran Superbank membuat persaingan bank digital jadi makin seru, terutama persaingannya dengan SeaBank milik Shopee.
Sekarang pertanyaannya, apa saja nih kelebihan dan kekurangan dari bank digital satu ini? Saya akan ulas satu per satu.
Daftar Isi
- Kelebihan Superbank
- #1 Fitur bermanfaat buat yang suka menabung
- #2 Bunga yang ditawarkan Superbank tinggi
- #3 Integrasi layanan dengan Grab
- #4 Gratis biaya transfer
- Kekurangan Superbank
- #1 Tidak ada kartu debit (ATM) dan kredit
- #2 Tidak ada QRIS
- #3 Superbank belum mengakomodir layanan BI Fast
- #4 Tidak ada bunga harian
Kelebihan Superbank
#1 Fitur bermanfaat buat yang suka menabung
Superbank punya dua fitur yang saya rasa cukup efektif untuk menekan impulsivitas penggunaannya, yaitu Saku by Superbank dan Celengan By Superbank.
Saku by Superbank adalah fitur sub rekening yang bisa dimanfaatkan oleh nasabah untuk membagi atau merencanakan anggaran dan pengeluaran. Nasabah bisa memisahkan antara keperluan wajib bulanan seperti makan, biaya kos, listrik, air, serta biaya sekunder seperti nongkrong dan liburan. Jadi nasabah punya bisa alokasikan uangnya ke saku tersebut sekaligus bisa memantau sisa uang dari tiap anggaran.
Uniknya, tiap Saku punya rekeningnya sendiri, sehingga bisa digunakan untuk menerima langsung dari bank lain tanpa repot-repot menggunakan rekening utama. Misalnya ketika dapat honor dari Mojok, saya ingin honor ini dimasukan ke Saku liburan, ya tinggal kasih rekening dari Saku Liburan.
Sementara Celengan by Superbank adalah fitur menabung yang memiliki imbal hasil bunga yang kompetitif. Jadi fitur ini adalah tabungan otomatis yang bisa dimanfaatkan oleh nasabah. Jadi setiap uang yang masuk ke rekening akan langsung di-auto debet dalam celengan sesuai nominal yang diinginkan.
Cara kerja fitur Celengan ini ada dua. Pertama, saat ada transaksi (dana keluar atau masuk), Superbank akan mendebetkan dana pembulatan atas nominal dana di Tabungan Utama dan ditabung secara otomatis ke dalam Celengan. Kedua, Superbank akan mendebetkan nominal tetap (mulai dari Rp1.000 hingga Rp50.000) setiap harinya ke Celengan. Dan semua itu bisa diatur sesuai dengan keinginan nasabah.
#2 Bunga yang ditawarkan Superbank tinggi
Superbank menawarkan suku bunga mencapai 10 persen per tahun untuk produk Celengan dan 6 persen per tahun untuk produk tabungan. Persentase bunga segitu sangat tinggi bila dibandingkan dengan bank konvensional.
Bahkan dengan bank digital lainnya sekalipun, angka 10 persen juga masih lebih tinggi. Tentu penawaran bunga tinggi ini jadi salah satu kelebihan yang saya rasa naif kalau tidak diakui dan diapresiasi.
#3 Integrasi layanan dengan Grab
Integrasi layanan dengan aplikasi seperti Grab tentu sangat membantu masyarakat dalam aktivitas ekonominya. Grab yang sudah punya OVO tentu makin bisa memperluas jangkauan layanannya tak sekadar aplikasi jasa pembayaran, tapi juga tabungan dan deposito. Selain itu, Superbank yang terintegrasi dengan Grab juga membantu Grab Merchant untuk mengajukan pinjaman usaha yang bisa dimonitoring secara langsung dan berkala.
#4 Gratis biaya transfer
Superbank memiliki fitur gratis transfer hingga 30 kali dalam sebulan. Dan itu berlaku ke semua bank dalam negeri. Ini merupakan bagian dari program loyalty Superhero Club yang berfungsi meningkatkan loyalitas nasabahnya.
Kekurangan Superbank
Kekurangan dari Superbank ini adalah ketiadaan fitur yang seharusnya ada untuk sebuah bank biar memudahkan nasabah.
#1 Tidak ada kartu debit (ATM) dan kredit
Superbank belum melayani penggunaan kartu debit dan kredit. Sangat disayangkan padahal kedua kartu tersebut jadi barang lumrah bagi sebuah bank. Pasalnya banyak orang yang masih bergantung pada kedua jenis kartu tersebut.
#2 Tidak ada QRIS
Ini juga menjadi salah satu kekurangan cukup krusial dari Superbank. QRIS jadi salah satu metode pembayaran yang umum dilakukan saat ini. Banyak merchant yang pembayarannya non-tunai, pasti menggunakan QRIS sebagai metode pembayaran. Jadinya ketika ingin membayar sesuatu, harus repot-repot isi OVO dulu kemudian membayarnya via layanan Grab. Ini sedikit menyebalkan, sih.
#3 Superbank belum mengakomodir layanan BI Fast
Superbank belum mengakomodir layanan dari BI Fast. Hal itu membuat proses transfer, terutama yang dananya besar, jadi sangat lama. Di zaman yang semuanya serba cepat, ketiadaan dari BI Fast ini jadi kelemahan yang harusnya segera diperbaiki oleh pihak Superbank.
#4 Tidak ada bunga harian
Meski bunganya tinggi, tapi pembagiannya tidak harian. Jadi nasaba tidak bisa melihat pertumbuhan uangnya karena dibagikan berkala tiap beberapa bulan (biasanya per satu bulan, triwulan, semester, dan tahunan). Kondisi ini membuat Superbank jadi ketinggalan dari kompetitor bank digital lain seperti SeaBank atau Neobank yang sudah menerapkan bunga harian.
Itulah beberapa kelebihan dan kekurangan dari Superbank. Semoga kelebihan dan kekurangan di atas bisa menjadi gambaran bagi kalian semua yang ingin coba buka rekening bank digital satu ini. Saran saya, kalau sudah punya banyak rekening, nggak usah nambah-nambah lah. Bikin tambah pusing aja.
Penulis: Muhamad Iqbal Haqiqi
Editor: Intan Ekapratiwi
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.