Namanya juga motor lawas, wajar kalau Honda BeAT karbu bikin saya resah dan waswas.
Sadar nggak sih kalau jumlah motor hari ini sudah sangat banyak dan memadati jalanan di kota maupun desa? Iya, motor bukan lagi menjadi barang yang mewah. Sekarang tiap rumah hampir punya motor minimal satu. Apalagi kalau anggota keluarga dalam rumah tersebut jumlahnya banyak, setidaknya ada dua motor di garasi mereka.
Motor seolah menjadi kebutuhan primer bagi sebagian orang. Ke warung kelontong deket rumah naik motor, ke masjid depan gang naik motor, ke sawah naik motor, dll. Tanpa motor, hal-hal tersebut dijangkau dengan memakan waktu yang lama. Maka nggak usah heran kalau melihat motor, apalagi motor matic, mendominasi jalanan.
Kebetulan saya adalah pengguna motor matic dengan model lawas. Motor saya adalah Honda BeAT 2008 alias Honda BeAT karbu. Motor ini sudah saya pakai sejak masih duduk di bangku SMA, sekitar tahun 2016 lalu, hingga sekarang. Honda BeAT karbu ini memang istimewa karena merupakan motor “lungsuran” dari kakak-kakak saya.
Di tengah gempuran motor matic kekinian semacam NMAX, Scoopy, Vario, dll. saya belum ada niatan untuk ganti motor. Durung duwe duit soale. Sebagai pengguna setia, saya merasakan beberapa suka duka menggunakan Honda BeAT karbu.
Daftar Isi
Bagasi motor nggak muat banyak barang
Honda BeAT karbu memang memiliki body yang kecil. Maka nggak heran kalau bagasinya juga sangat kecil. Buat menaruh mantel saja harus dilipat rapi supaya muat, apalagi buat menaruh barang lain. Nggak usah berharap lebih, deh.
Tak jarang saya sedih kalau sedang jalan bareng teman terus disuruh bawa barang. Biasanya bakal saya cantelin di bagian depan motor. Eh, teman saya malah menyuruh saya untuk menaruhnya di bagasi motor. Hm, belum tahu aja dia seberapa kecil bagasi motor saya. Maklum, teman saya ini pakai motor keluaran terbaru yang bagasinya muat segala macam barang, sih.
Jok motor sempit
Body-nya yang ramping membuat jok motor jadi sempit. Wajar saja, nggak lucu kan kalau ada motor yang body-nya ramping tapi joknya malah lebar. Mleber-mleber nanti, Gaes. Sialnya, jok sempit Honda BeAT karbu ini sering kali menimbulkan rasa nyeri-nyeri sedap jika dikendarai dalam waktu lama. Udah deh, nggak usah ngide bepergian jauh naik motor ini.
Baca halaman selanjutnya
Buat yang suka nebeng, jangan harap menemukan footstep pada Honda BeAT karbu, ya…
Nggak ada footstep buat penumpang
Buat yang suka nebeng, jangan harap menemukan footstep pada Honda BeAT karbu, ya. Kalau kalian nebeng motor saya, kalian bakal menemukan pijakan kaki yang lumayan tinggi alih-alih footstep. Jadi kalau kalian nggak terbiasa, biasanya bakal kaget, kok dengkul jadi nekuk begini. Apalagi kalau kalian punya tinggi badan di atas rata-rata, naik motor saya bakal terasa sedikit menyiksa.
Nggak bisa bawa barang besar
Selain sebagai moda transportasi, motor sejatinya juga memiliki peran ganda, yakni sebagai pengangkut barang. Iya, kalau dulu bawa barang naik kuda atau hewan lainnya, sekarang bisa bawa barang naik motor.
Apesnya, space depan yang dimiliki Honda BeAT karbu nggak luas kayak motor matic lainnya. Kalau motor matic lainnya bisa bawa galon, Honda BeAT karbu saya nggak bisa soalnya nggak muat. Wong buat bawa kardus Aqua saja nggak bisa, kok, saking sempitnya. Jadi, motor saya ini memang nggak cocok buat dibawa ke pasar mborong belanjaan. Wqwqwq.
Meskipun hal-hal di atas bikin saya resah sebagai pengguna Honda BeAT karbu, harus diakui motor ini memiliki beberapa keunggulan seperti berikut ini:
Gampang dicari di parkiran
Seperti yang saya sampaikan di atas, motor matic kini menguasai jalanan. Kita bisa menemukan motor jenis ini di mana saja. Bahkan antara satu motor dengan motor lainnya mirip-mirip. Untungnya, karena Honda BeAT karbu milik saya adalah model lawas, saya nggak pernah kesulitan tuh menemukan keberadaannya di parkiran yang penuh dengan motor. Maklum, modelnya memang beda dari motor kekinian, sih.
Gampang nyelip sana-sini
Honda BeAT karbu memang memiliki body yang cukup ramping. Maka ketika menggunakan motor ini, saya nggak pernah kesulitan mencari tempat parkir. Tinggal geser kanan dikit, geser kiri dikit, masuk deh motornya. Selain itu, motor ini juga ringan, jadi mudah mau digeser-geser.
Begitulah keresahan sekaligus hal yang saya syukuri sebagai pengguna Honda BeAT karbu. Wajar kan kalau segala sesuatu ada kekurangan dan kelebihannya. Begitu juga dengan motor lawas kesayangan saya ini yang telah menemani saya hingga sekarang. Kalian punya pengalaman serupa kayak saya nggak?
Penulis: Irna Maifatur Rohmah
Editor: Intan Ekapratiwi