Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Suka Duka Mahasiswa Asal Indramayu, dari Dianggap Norak Sampai Ngaku dari Cirebon

Dicky Saputra oleh Dicky Saputra
4 Juli 2020
A A
Indramayu mojok.co

Indramayu mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

“Kamu, asalnya dari mana?”

“Indramayu.”

“Indramayu? Oh yang…yang mana ya?”

Kita semua tahu, bahwa Indonesia adalah negara yang sangat luas dan beragam. Walaupun nggak sebanding dengan maps Minecraft yang nggak ada ujungnya, kita cukup kewalahan kalau ingin tahu segala informasi yang ada di seluruh penjuru negeri ini. jangankan menjajaki sabang sampai merauke, terkadang kita juga nggak tahu seluk beluk daerah sendiri.

Suku dan budaya yang sangat banyak kadang membuat otak kita overload sampe nggak bisa ingat apa-apa. Ditambah lagi terakhir ngapalin begituan pas waktu kita masih SD, jelas itu udah ketutup sama beban hidup yang kita alami. Kalau emang dipaksa menyebutkan nama suku di Indonesia, paling mentok kita cuma tahu Jawa, Sunda, Batak, Minang, dan…apa lagi ya?

Jarang sekali terdengar kata Indramayu, kalah pamor sama boyband dan girlband Korea. Bahkan jumlah penduduknya pun kalah telak dibanding subscriber Atta Halilintar. Saking tidak terkenalnya, pedagang tahu bulat juga belum ada. Enggak deng, bercanda. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Indramayu adalah kabupaten di bagian timur laut provinsi Jawa Barat, terkenal dengan sebutan kota mangga.

Sebagai seorang mahasiswa yang harus merantau keluar dari Indramayu, saya harus mengalami suka duka tentang pandangan dan stereotype orang-orang terhadap asal-usul kami. Suka duka tersebut akan saya ceritakan di bawah.

Disangka dari negeri antah berantah

Karena memang nggak terlalu terkenal, saya sering meladeni pertanyaan Indramayu itu di mana. Kita nggak boleh marah sampe menggebrak meja lalu berdiri dengan gagah dan berbicara nasionalisme dengan semangat berkobar kobar. Cukup bilang kalau indramayu itu salah satu kabupaten di Jawa Barat yang dikenal dengan kota mangga yang berada di pesisir utara ( sambil senyum ala tour guide).

Baca Juga:

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

Mengaku orang Cirebon

Saat semua penjelasan kita nggak bisa tersampaikan dengan baik kepada orang yang bertanya sedangkan pertanyaannya semakin brutal dan tak terkendali, biasanya kami memakai jurus alternatif dengan mengaku sebagai orang Cirebon. Karena memang Cirebon sedikit agak dikenal. Tapi jika ada pertanyaan-pertanyaan susulan, itu akan menjadi senjata makan tuan bagi kita, karena harus menjelaskan kota Cirebon yang kita juga tidak terlalu paham.

Orang Jawa Barat tapi nggak bisa bahasa Sunda

“Oh..Indramayu tuh di Jawa Barat ya, bisa bahasa sunda dong”

Secara geografis Indramayu memang termasuk salah satu kabupaten di Jawa Barat. Namun secara budaya kami merupakan kaum minoritas yang dikelilingi dan didominasi suku sunda. Pertanyaan itu muncul karena stereotype bahwa Jawa Barat adalah Sunda dan Sunda adalah Jawa Barat. Kami punya hak prerogatif sendiri, jangan suka disama-samain lah. Tahu kan rasanya saat kamu udah menjadi dirimu sendiri tapi dibanding-bandingin sama orang lain, sakit.

Tapi kenapa nggak bisa bahasa Sunda? Em….

Dianggap norak dan kampungan

Karena memang sebagian besar wilayah Indramayu merupakan persawahan, masih sedikit tempat hiburan yang dapat dikunjungi. Joke yang mengatakan bahwa kita datang ke ATM atau minimarket cuma buat ngadem itu masih sangat relatable dengan kehidupan kami.

Yang makin menambah image kampung pada kami adalah nama. Masih banyak teman-teman saya yang namanya seperti mas-mas pedagang di festival jajanan Bango, bahkan lebih cocok diucap sebagai jampi-jampi ritual memanggil hujan. Padahal kalau dilihat dari makna namanya, nggak jelek-jelek amat. Tapi, ya sudahlah.

Outfit saat kuliah pun cukup sederhana, baju kemeja, celana bahan, sepatu futsal begitu kata Ridwan Remin dalam stand up comedy-nya. Kata orang nggak apa-apa jelek asal rapih, walaupun saya nggak sepenuhnya percaya. Karena orang jelek kalau rapih, hanya akan menjadi orang jelek yang rapih aja, tetap tidak akan menarik.

Paguyuban mahasiswa sedikit

Karena tidak terlalu banyak siswa yang melanjutkan ke jenjang kuliah, hal yang saya rasakan adalah anggota paguyuban mahasiswa yang sepi. Berbeda dengan anggota paguyuban daerah lain yang punya basis cukup besar sampai nggak bisa dihitung pakai jari tangan, harus pakai jari kaki, jari kaki, kaki seribu. Bahkan saking sedikitnya, sampai kurang kalau ingin membentuk dua tim futsal untuk sekadar main bareng.

Itulah sedikit referensi buat teman-teman jika bertemu dengan salah satu dari bangsa kami. Karena tidak semua orang Indramayu bisa sabar dalam menghadapi serangan etnosentrisme. Jangan udik ngatain udik aja yang penting.

Sumber gambar: Akun Twitter resmi Kabupaten Indramayu

BACA JUGA Teori Soal Kenapa Orang Sunda Tidak Menikah dengan Orang Jawa.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 11 Januari 2022 oleh

Tags: cirebonIndramayuJawa Barat
Dicky Saputra

Dicky Saputra

Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Padjadjaran.

ArtikelTerkait

Daripada Ngontrak, Mending Langsung Beli Rumah di Cikarang. Banyak Untungnya!

Daripada Ngontrak, Mending Langsung Beli Rumah di Cikarang. Banyak Untungnya!

17 Desember 2023
3 Rekomendasi Tempat Ngabuburit di Kota Bandung yang Bikin Puasa Kamu Nggak Berasa, Tahu-tahu Sudah Azan Magrib!

3 Rekomendasi Tempat Ngabuburit di Kota Bandung yang Bikin Puasa Kamu Nggak Berasa, Tahu-tahu Sudah Azan Magrib

19 Maret 2024
Sisi Lain dari Orang Sunda yang Murah Senyum Mojok.co

Sisi Lain dari Orang Sunda yang Murah Senyum 

14 November 2023
Kontrakan Seribu Pintu Cikarang Labirin yang Bikin Tersesat (Unsplash)

Satpol PP dan Polisi Gerebek Kontrakan Seribu Pintu Cikarang, Begitu Selesai Mendata 2.600 Pintu Langsung Pensiun

10 Februari 2024
5 Hal Sederhana yang Bikin Orang Bogor Marah

5 Hal Sederhana yang Bikin Orang Bogor Marah

16 Februari 2025
Ujian Terberat Rakyat Jawa Barat Adalah Pimpinan Daerahnya Sendiri (Unsplash.com)

Ujian Terberat Rakyat Jawa Barat Adalah Pimpinan Daerahnya Sendiri

31 Agustus 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.