KKN hanya meninggalkan patok pembatas desa
Sebetulnya, mahasiswa KKN bukan benar-benar tidak meninggalkan apa-apa. Selain dokumentasi, mereka juga ninggalin program utamanya kok. Yakni patok pembatas desa. Ya, ide kaleng-kaleng yang semua mahasiswa nganggapnya program paling keren!
Semua tim KKN, dari kampus mana saja, setiap ke desa saya tidak pernah ketinggalan dengan program ini. Sampai-sampai, di perempatan dekat rumah saya dipenuhi patok bekas mahasiswa KKN. Belum lagi ini datang tim KKN baru! Hadeh, please yang kreatif dikit gitu loh, kdo!
Ya sudahlah. Saya menulis ini bukan berarti sepenuhnya saya menyalahkan para mahasiswa yang ikut KKN. Saya tahu, mereka hanya memenuhi tuntutan formalitas dari kampusnya. Jadi bagi saya, kampusnya lah yang harus bertanggung jawab. Kok bisa jangka waktu program KKN diatur kurang dari satu bulan. Secara akal dan logika saja ini sudah tidak sehat kampusnya!
Dan lagi, kok masih ada juga desa yang menerima kedatangan mereka. Yakin deh pak/bu, KKN yang cuma tiga minggu pasti hasilnya tidak bermutu!
Penulis: Abdur Rohman
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA KKN Sudah Usang. Tidak Mendapat Pengalaman, Tidak Juga Membangun Desa, Mending Diganti Magang
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















