Perasaan kesal harus diterima staf studio MAPPA akibat pengambilalihan proyek Attack on Titan dari studio WIT. Dengan tenggat tidak sampai setahun, MAPPA harus menyelesaikan penganimasian Attack on Titan untuk menyusul tamatnya dalam versi manga pada bulan April tahun ini agar tidak kehilangan animo dari penggemar. Hal ini berakibat pada penayangan anime yang kurang baik ketika divisualisasikan karena menghilangkan ciri khas dari buatan studio sebelumnya, yaitu penggunaan CGI yang berlebihan dan terkesan kaku.
Hasil buruk yang diciptakan membuat akun Twitter studio MAPPA dibanjiri kritik dan hujatan dari penggemar karena merasa kecewa. Dimulai dari episode pertama, penonton sudah mulai melihat perbedaannya ketika titan-titan Marley dianimasikan menggunakan CGI. Hingga sampai puncaknya pada episode kelima dan keenam, kekurangan mulai bertambah seperti soundtrack tidak cocok saat Eren berubah (bagi saya sendiri sudah cocok), lalu penggunaan CGI yang buruk dan tidak perlu, dan yang terakhir desain karakter yang belum memuaskan membuat MAPPA harus legowo menerima protes dari penonton.
Meskipun begitu, sebagai bentuk tanggung jawab dari profesi, studio MAPPA berupaya memperbaiki kesalahan sebelumnya dan terbukti episode ketujuh menjadi episode terbaik Attack on Titan Season 4 sejauh ini dengan memperoleh nilai 10/10 dari situs IMDB. Tentunya penggunaan CGI masih dipakai, namun sekarang terlihat lebih halus dan lebih nyaman ditonton.
Mulai dari sebelum intro, kita disuguhkan dengan persiapan pertarungan antara warrior Marley melawan pasukan Paradis dan ditutup dengan epic saat Levi berhadapan dengan Zeke sebelum memasuki intro. Yang saya kagumi adalah ini merupakan scene tambahan buatan MAPPA sendiri karena tidak pernah digambar dalam versi manga. Berlanjut ke adegan berikutnya di mana MAPPA mulai memperlihatkan CGI mereka dengan mulus saat diperlihatkan secara close up militer Paradis melawan warrior Marley. Penggunaan CGI kali ini tepat sasaran. Tidak seperti sebelumnya yang overuse seperti penganimasian dalam bentuk manusia yang seharusnya tidak perlu karena tidak begitu rumit.
Scene terbaik terjadi saat perubahan Colossal Titan milik Armin. Diikuti dengan soundtrack dan suasana horor, MAPPA berhasil memvisualisasikan Colossal Titan sebagai titan penghancur layaknya saat Perang Dunia II dengan memperlihatkan dampak yang diakibatkan seperti genosida yang selalu terjadi dalam setiap peperangan melibatkan penduduk lokal yang tidak tau apa-apa. Scene ini ditutup dengan memperlihatkan raut wajah Armin yang merasa bersalah seperti tentara yang merasakan hal sama di medan perang karena harus mengikuti perintah atasan meski hati berkata lain. Yang membuat saya terpukau adalah pembuatan Colossal Titan menggunakan teknik hand drawn menjadikan suasana scene tersebut menjadi lebih epic. Alasan penggunaan hand drawn karena Colossal Titan hanya muncul sebentar dan tidak melakukan pertarungan seperti Titan Shifter lainnya .
Kelebihan MAPPA yang lain dalam episode ketujuh ditunjukkan dengan memberikan adegan realistis dengan dunia nyata. Jika kalian lebih jeli ketika Cart Titan diserang oleh militer Paradis, terdapat foto-foto yang ditempel oleh pasukan Unit Panzer di dinding besi. Hal ini sesuai dengan dunia nyata ketika tentara terjun ke medan perang. Baik di barak maupun alutsista, mereka menempel foto dari orang yang mereka sayang sebagai kenangan dan penyemangat ketika berperang.
Untuk desain karakter, sepertinya studio MAPPA belajar dari kesalahan sebelumnya yang masih belum memuaskan penonton. Pada episode ketujuh, bisa dilihat bahwa fisik karakter telah diperbaiki seperti wajah Mikasa yang kembali feminin, Levi yang tidak terlihat gemukan, dan Armin dengan potongan rambut yang cocok sesuai dengan gendernya. MAPPA juga memperhatikan mimik wajah karakter sesuai dengan suasana yang terjadi. Saat Levi menyerang Beast Titan, diperlihatkan raut muka dia penuh dendam ketika gagal membunuhnya di Paradis. Kemudian raut muka Armin setelah meledakkan sebagian wilayah Marley yang penuh rasa bersalah karena menyerang tidak pandang bulu. Dan terakhir ketika Porco dijadikan Eren sebagai alat pemecah kristal, diperlihatkan perasaan pasrahnya dia memohon untuk tidak dilanjut setelah kawan-kawannya dikalahkan oleh Paradis.
Tidak bisa disangkal bahwa episode ketujuh merupakan episode terbaik Attack on Titan garapan MAPPA. Meskipun dikejar deadline dan terpaksa menggunakan CGI, kita disuguhkan tontonan epic hasil dari kritikan yang mereka terima. Jika kesuksesan ini berlanjut hingga akhir episode, bukan tidak mungkin MAPPA mengungguli WIT sebagai studio penggarap Attack on Titan.
Untuk kalian yang masih tidak terima karena buatan MAPPA saat ini di mata kalian buruk, tenang saja karena akan hadir Attack on Titan Season 4 dalam versi blu-ray di mana sudah ada perbaikan dibanding dalam versi TV. Bisa jadi nanti tidak ada CGI sama sekali di dalamnya. Cuman ya kalau sudah dirilis dibeli dong jangan malah nonton bajakan apalagi mereka telah mengerjakan dengan waktu yang terbatas ditambah dengan situasi pandemi yang berpengaruh pada sektor bisnis.
#ThankyouMappa telah menerima masukan dari kami. Semoga kesuksesan kalian berlanjut hingga akhir episode.
Sumber gambar: Akun Twitter @AoTWiki.
BACA JUGA 4 Alasan Karakter Levi Ackerman Lebih Mashok Dibanding Eren Yeager di ‘Attack on Titan’ dan tulisan Muhammad Haekal Ali Mahjumi lainnya.