Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Stiker Parkir Madura: Stiker Resmi, tapi Kalah Sakti Melawan Tukang Parkir Liar

Abdur Rohman oleh Abdur Rohman
6 Januari 2024
A A
Stiker Parkir Madura: Stiker Resmi, tapi Kalah Sakti Melawan Tukang Parkir Liar stiker parkir bangkalan madura

Stiker Parkir Madura: Stiker Resmi, tapi Kalah Sakti Melawan Tukang Parkir Liar (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Stiker parkir Madura yang sepaket sama pajak, nyatanya nggak ada sakti-saktinya. Tetap kena semprit tukang parkir yang entah kenapa lebih sakti

Jadi tukang parkir liar di Madura, rasanya memang profesi yang menjanjikan. Tinggal menunggu ada orang turun dari motor, uang didapat. Mudah banget. Nggak percaya? Saya pernah menghabiskan 20 ribu dalam sehari di Bangkalan hanya untuk untuk bayar parkir.

Tentu pemerintah tak tinggal diam gara-gara fenomena tersebut. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, kebijakan parkir berlangganan diterapkan bagi pemilik kendaraan di Madura. Ketika membayar pajak, totalnya sudah termasuk dengan biaya parkir berlangganan, yakni 30 ribu untuk motor dan 50 ribu untuk mobil. Kita akan diberikan stiker sakti yang bisa ditempel di badan kendaraan untuk menunjukkan bahwa kendaraan kita telah membayar parkir berlangganan.

Brilian kan? Benar, secara niat. Realitas, beda lagi. Stiker yang awalnya dianggap (dan seharusnya) memiliki kesaktian mandraguna untuk mengalahkan tukang parkir ini, ternyata malah tidak berguna sama sekali.

Parkir di lahan pemerintah tetap bayar, padahal udah ada stiker parkir

Awalnya, saya mengira stiker parkir Madura ini bisa dipakai di semua lokasi yang dikelola oleh pemerintah, ternyata saya salah. Pertama, saya mencoba berkunjung ke alun-alun kota. Tanpa ragu, tukang parkir langsung menyodorkan tiket parkir ke saya. Padahal, sudah jelas, ada stiker langganan parkir dari pemerintah di motor saya.

Kedua, saya mencoba main-main di area stadion pada malam hari. Tak salah, saya juga harus membayar parkir untuk masuk ke area tersebut. Petugas parkirnya pun satu instansi dengan petugas yang memberikan stiker parkir pada saya. Terlihat ada logo Dinas Perhubungan pada baju mereka. Apa nggak malu tuh petugas.

Mungkin, ekspektasi saya yang terlalu tinggi. Padahal sebelumnya, jangankan ke alun-alun atau stadion, ketika saya keluar dari kantor samsat saja, saya sudah kena biaya parkir.

Di jalanan umum juga tetap bayar

Oleh karena saya mulai meragukan kesaktian stiker parkir Madura milik saya, saya memberanikan diri untuk menanyakan langsung pada petugas Dishub di Stadion Bangkalan. Mereka menjawab bahwa stiker tersebut hanya berlaku di pinggir-pinggir jalan milik pemerintah.

Baca Juga:

Alasan Belanja di Matahari Mall Tak Cocok bagi Warga Bangkalan Madura

Sederet Keanehan di Balik Bus Trans Bangkalan yang Telah Berhenti Beroperasi

Besoknya, saya langsung mencoba dengan mencari warkop yang tepat berada di sisi jalanan umum, tanpa ada lahan parkir khusus. Nahas, saat saya pulang, tetap ada bunyi pritttt dari kejauhan. Ya, dialah sang tukang parkir. Ketika saya tunjukkan stiker sakti saya, dia bilang tidak tahu-menahu soal stiker parkir Madura. Hal ini juga terjadi ketika saya berhenti di sebuah toko yang tepat berada di pinggir jalan. Tukang parkir segera menghampiri saya tanpa ragu-ragu.

Dari situ saya berpikir, ini saya diakal-akalin pake stiker.

Banyak masyarakat menentang, tapi tetap dijalankan

Kalau kalian menulis kata kunci “stiker parkir Bangkalan” di situs pencarian google, maka semua yang ditampilkan adalah ketidakefektifan kebijakan tersebut. Tidak hanya di Bangkalan, jawaban teman saya yang tinggal di Sampang dan Pamekasan juga sama, yakni stiker itu sama-sama tidak berguna, mending dibuang saja.

Saya juga sering menemukan postingan yang membahas stiker parkir Madura di laman instagram. Semua pembahasan di kolom komentar menampilkan keluhan masyarakat “sudah langganan, kok tetep bayar, kemana tuh uang”. Namun, seperti biasa, pemerintah lebih suka menutup telinganya daripada menyelesaikan persoalannya.

Ya, meskipun permasalahan ini baru saya tulis sekarang, sebenarnya persoalan ini sudah berlarut-larut sejak 2021, sehingga masyarakat mulai menganggap normal hal tersebut, lagian juga cuma 30 ribu per tahun. Ya, 30 ribu, kalo per hari 20 orang yang bayar pajak, berarti bisa 600 ribu, atau 144 juta per tahun.

Tapi ya, nyatanya stiker parkir Madura memang tak bertaji. Realitas memang nyatanya kerap pahit, kan? 

Penulis: Abdur Rohman
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Bangkalan Madura Nggak Cocok Dijadikan Destinasi Wisata: Sebuah Peringatan sebelum Kalian Kecewa

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 5 Januari 2024 oleh

Tags: madurastiker parkir maduratukang parkir liar
Abdur Rohman

Abdur Rohman

Warga sipil Bangkalan yang phobia sama ketidakadilan.

ArtikelTerkait

Mie Gacoan Nggak Usah Buka Cabang di Bangkalan Madura, Sudah Ada Mie NteHOT yang Siap Bikin Kalian Gulung Tikar! mie endess

Mie Gacoan Nggak Usah Buka Cabang di Bangkalan Madura, Sudah Ada Mie NteHOT yang Siap Bikin Kalian Gulung Tikar!

6 April 2024
Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Tidak Perlu Buru-buru Mengejar Status PTN-BH karena Korbannya Pasti Tetap Mahasiswa

Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Tidak Perlu Buru-buru Mengejar Status PTN-BH karena Korbannya Pasti Tetap Mahasiswa

15 April 2024
Tinggal di Bangkalan Madura Bikin Saya Sadar, Nggak Semua Orang Bakal Cocok Tinggal di Sini Mojok.co

Nestapa Mahasiswa Asal Bangkalan yang Mendapat Tugas Kuliah Review Kebijakan Unggulan Daerahnya: Bingung dan Malu karena Nggak Ada yang Bisa Dibanggakan

9 September 2025
Desa Rajun Memang Banyak Kekurangan, tapi Paling Nyaman Se-Sumenep Mojok.co

Desa Rajun Memang Banyak Kekurangan, tapi Paling Nyaman Se-Sumenep

3 Mei 2024
Bangkalan Madura Bikin Resah, Pilkades Mengancam Nyawa (Unsplash) sampang

6 Masalah di Bangkalan Madura yang Membuat Rakyat Terus Sengsara

21 September 2024
5 Barang yang Cuma Ada di Warung Madura, Indomaret dan Alfamart Nggak Jual Mojok.co

5 Barang yang Cuma Ada di Warung Madura, Indomaret dan Alfamart Nggak Jual

14 Maret 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.