Stasiun Nambo Bogor, Rock Bottom “SpongeBob SquarePants” di Dunia Nyata yang Dihindari Anker

Stasiun Nambo Bogor, Rock Bottom "SpongeBob SquarePants" di Dunia Nyata yang Dihindari para Anker

Stasiun Nambo Bogor, Rock Bottom "SpongeBob SquarePants" di Dunia Nyata yang Dihindari para Anker (Cal1407 via Wikimedia Commons)

Ada yang udah pernah salah naik KRL dan berujung nyasar ke Stasiun Nambo, Bogor? Duh, kasihan, selamat datang di Rock Bottom yang sebenarnya~

Para pemirsa setia serial SpongeBob SquarePants pasti nggak asing dong dengan episode “Rock Bottom”? Buat yang udah lupa atau belum pernah nonton, episode ini menceritakan SpongeBob dan Patrick yang nyasar ke kota aneh Rock Bottom lantaran salah naik bus. Rock Bottom digambarkan sebagai kota suram, terisolir, dihuni oleh makhluk-makluh nyeleneh yang bahasanya aneh dan kalau ngomong muncrat ke mana-mana.

Nah, di dunia nyata, ternyata ada lho stasiun kereta yang dijuluki Rock Bottom. Namanya Stasiun Nambo yang masuk dalam wilayah administrasi Kabupaten Bogor. Memangnya kenapa sih stasiun ini sampai dijuluki Rock Bottom? Mari kita cari tahu.

Lokasi Stasiun Nambo terisolir

Jalur KRL Bogor relasi Jakarta Kota-Bogor/Nambo, bercabang di Stasiun Citayam. Jika terus ke selatan, kita akan menuju Stasiun Bogor. Sementara jika belok ke timur akan menuju Stasiun Cibinong dan Stasiun Nambo. Nah, Stasiun Nambo merupakan stasiun terminus yang terletak paling ujung dari jalur KRL Jakarta Kota-Nambo, sama seperti lokasi Rock Bottom yang ada di ujung perjalanan. Dipisahkan dari peradaban normal oleh lereng tegak lurus (bukan cuma terjal), bisa jadi Rock Bottom adalah sebuah palung.

Seperti yang diketahui bahwa jalur KRL Jakarta Kota-Bogor adalah jalur yang cukup sibuk. Penumpangnya selalu padat mengingat banyaknya perkantoran dan adanya universitas ternama di jalur ini. Bergeser ke timur menuju Stasiun Nambo, suasananya terasa kebanting dari hiruk pikuk jalur Bogor. Jalur Nambo terasa lebih senyap, dengan penumpang yang lebih lengang dibandingkan KRL Jakarta Kota-Bogor.

Baca halaman selanjutnya: Stasiun kelas III…

Stasiun sepi

Stasiun Nambo hanyalah salah satu contoh stasiun kelas III/kecil yang ada di Indonesia. Mengutip dari laman KAI, Stasiun Nambo pertama kali diresmikan tahun 1990-an, jadi masih tergolong baru. Fungsi awalnya adalah melayani kereta pengangkut semen dan kereta penumpang tujuan Stasiun Manggarai. Namun, saat ini Stasiun Nambo hanya melayani kereta pengangkut barang (utamanya semen) dan KRL Jakarta Kota-Nambo. Wajar saja sih, mengingat nggak jauh dari sana terdapat pabrik semen milik PT Indocement Tunggal Perkasa yang memproduksi Semen Tiga Roda.

Bisa dibilang KRL Jakarta Kota-Nambo adalah satu-satunya kereta penumpang yang berhenti di Stasiun Nambo. Maka wajar saja jika stasiun yang ini tergolong sepi sekali. Lha, wong penumpangnya aja nggak banyak.

Memasuki jalur sempalan Nambo, suasana lingkungan sekitar di sepanjang perjalanan jelas berbeda dengan jalur utama Jakarta Kota-Bogor yang semarak. Suasana sepi selepas keluar dari Stasiun Nambo mengingatkan kita pada kondisi senyapnya Rock Bottom yang terkesan seperti dunia lain.

Waktu tunggu kereta sangat lama

Mengingat hanya ada satu kereta yang berhenti di Stasiun Nambo, jadwal keretanya pun juga minim. Hanya tersedia 12 jadwal keberangkatan dan kedatangan kereta di stasiun ini!

Tentu saja jumlah ini sangat sedikit jika dibandingkan stasiun lain. Imbasnya waktu tunggu kereta jadi sangat lama, antara 50-110 menit. Ya hampir 2 jam lah. Padahal di stasiun lain, KRL adalah kereta yang jadwalnya paling rapat. Dalam waktu kurang dari 10 menit saja sudah ada KRL baru yang berangkat sehingga penumpang nggak perlu terlalu khawatir akan terlambat.

Namun lain cerita dengan penumpang KRL Nambo. Telat sedikit saja bisa fatal akibatnya, jelas akan terlambat kalau harus nungguin kereta selanjutnya. Maka dari itu para pejuang KRL Nambo adalah orang yang patut diapresiasi karena ketepatan waktu dan kesabarannya. Orang-orang ini pasti punya kemampuan super dalam manajemen waktu lantaran terbiasa ngos-ngosan mengejar KRL Nambo yang langka itu.

Bikin penumpang KRL takut salah naik kereta dan nyasar ke Stasiun Nambo

Kelangkaan jadwal keberangkatan ini juga bikin penumpang lain dari KRL Bogor waswas, lho. Pasalnya kalau mereka salah naik kereta dan nyasar ke Stasiun Nambo, mereka harus menunggu nyaris 2 jam lagi buat kembali ke jalan yang benar. Sama seperti nasib SpongeBob yang nyasar ke Rock Bottom dan diprank bus berkali-kali.

Bus yang transit di Rock Bottom sama langkanya dengan KRL yang transit di Stasiun Nambo. Sekalinya berhenti pun waktunya sangat singkat, nggak sumbut sama sekali dengan waktu tunggunya yang bikin lumutan. Alhasil SpongeBob selalu ketinggalan bus dan harus pulang dengan cara alternatif yang epic. Barangkali beginilah nasib orang-orang yang nyasar ke Nambo, berakhir sial seperti SpongeBob.

Itulah alasan mengapa Stasiun Nambo dijuluki Rock Bottom versi dunia nyata. Kalau dipikir-pikir memang mirip sih. Biar penumpang di stasiun ini nggak terus-menerus nelangsa seperti SpongeBob yang nyasar ke Rock Bottom, bisa kali jadwal KRL Nambo ditambahin.

Penulis: Erma Kumala Dewi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Merasakan Tua di Jalan: Naik KRL Transit Manggarai Harus Bayar Pakai Mental Health.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version