Stasiun Metland Telagamurni, Penyelamat Pekerja Jakarta yang Tinggal di Pinggiran Kota 

Stasiun Metland Telagamurni, Penyelamat Pekerja Jakarta yang Tinggal di Pinggiran Kota Mojok.co

Stasiun Metland Telagamurni, Penyelamat Pekerja Jakarta yang Tinggal di Pinggiran Kota (unsplash.com)

Stasiun Metland Telagamurni bisa dibilang sebagai penyelamat para pekerja Jakarta yang tinggal di pinggiran kota atau kota-kota satelit. Begitu juga, stasiun-stasiun yang melayani Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line jalur Cikarang. Mereka yang tinggal di Telagamurni tidak perlu lagi jauh-jauh ke Stasiun Cikarang atau Stasiun Cibitung untuk naik KRL. Cukup menuju Komplek Metland Cibitung, lokasi di mana Stasiun Telagamurni berada, untuk naik KRL.

Sayangnya, pada 2018, saat saya masih bekerja di Jakarta dan menjadi anak kereta alias anker, saya belum sempat menjajal stasiun ini. Sebab, Stasiun Metland Telagamurni baru beroperasi sekitar pertengahan  2019. Di antara stasiun-stasiun lain yang berada di Line Cikarang, Stasiun Metland Telagamurni memang tergolong baru. 

Walau belum pernah merasakan manfaatnya secara langsung, saya yakin stasiun ini sangat membantu. Dahulu, sebelum Stasiun Metland Telagamurni selesai dibangun, saya harus ke Stasiun Cibitung untuk naik KRL. Jaraknya kurang lebih 6 km dari Telagamurni dengan waktu tempuh sekitar 15 menit menggunakan motor. 

Stasiun Telagamurni yang dibangun swasta

Tidak seperti kebanyakan stasiun di Indonesia yang dibangun oleh pemerintah yang menyerap anggaran negara, pembangunan Stasiun Stasiun Metland Telagamurni didanai oleh swasta. Perusahaan yang membangun adalah PT Metropolitan Land Tbk, perusahaan yang bergerak di bisnis pengembangan perumahan dan bangunan komersial. 

Meskipun seluruh dana pembangunan stasiun ini didanai oleh Metropolitan Land, perusahaan ini sebenarnya nggak rugi-rugi amat. Selain lokasinya yang berada di tengah perumahan Metland Cibitung, Metropolitan Land juga mendapatkan naming rights atas stasiun ini. Di Line Cikarang, Stasiun Metland Telagamurni menjadi satu-satunya stasiun dengan naming rights. 

Buat yang belum tahu, naming rights adalah iklan berupa hak pemberian nama pada fasilitas umum tertentu. Naming rights paling mudah kita jumpai pada penamaan stadion sepak bola. Salah satu contohnya, di Indonesia ada Indomilk Arena Stadium. Kalau di luar negeri, ada Allianz Arena di Jerman. 

Baca halaman selanjutntya: Didesain untuk …

Didesain untuk jalur dwiganda

Stasiun Metland Telagamurni didesain untuk jalur dwiganda. Jalur Dwiganda dikenal juga dengan double track atau quadruple track. Jalur ini terdiri empat rel sejajar, dengan dua rel digunakan di setiap arah. Stasiun yang memiliki jalur ini bisa memisahkan perjalanan kereta api jarak jauh dengan KRL. Risiko keterlambat kereta pun bisa diminimalisir. 

Rencana pembangunan jalur dwiganda di stasiun ini dapat dilihat dari pengosongan lahan yang ada di dalam area stasiun. Area itu kelak akan dimanfaatkan untuk konstruksi jalur dwiganda. Setahu saya, perkembangan jalur dwiganda Manggarai-Cikarang saat ini baru sampai di Stasiun Cakung. Masih perlu waktu untuk mencapai Stasiun Telagamurni. 

Kehadiran Stasiun Metland Telagamurni jelas mempermudah kehidupan warga Telagamurni dan sekitarnya. Semoga ke depan, stasiun mungil ini bisa terus dikelola dengan baik. Syukur-syukur, rencana jalur dwiganda bisa segera terealisasi. 

Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Telagamurni, Desa Terbaik di Kabupaten Bekasi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version