Pembicaraan tentang Sirkuit Mandalika belum surut juga setelah kejadian unboxing kargo ilegal. Ada kabar yang tak kalah buruknya, agenda IATC (Idematsu Asia Talent Cup) yang seharusnya digelar 13 November terpaksa gagal karena kekurangan marshal. Bagi yang belum tahu, marshal adalah petugas yang bertanggung jawab atas keselamatan para pembalap. Lucunya, pembatalan dilakukan saat para pembalap sudah bersiap di pit building. Duuuh, sesuatu sekali kok negaraku ini. Hmmm.
Namun, pihak penyelenggara berjanji akan menyelesaikan isu terkait marshal dan memastikan kejadian tersebut tidak akan terulang pada gelaran WSBK. Baik Dorna Sport dan MGPA (Mandalika Grand Prix Association) mengonfirmasi jika WSBK akan tetap digelar sesuai jadwal. Nah, bagi yang ingin pergi menyaksikan balapan langsung di Sirkuit, ada beberapa barang yang harus kalian bawa agar aktivitas nonton kalian makin paripurna.
#1 Earmuff atau earplugs
Suara geberan knalpot motor balap di televisi dan di sirkuit itu berbeda sekali. Kalau di layar kaca kan kayak merdu gitu, ya? Tapi, bunyi knalpot motor balap yang sesungguhnya tak semerdu itu. Pernah dengar geberan moge di jalan raya? Mirip itu tapi versi lebih keras lagi.
Bagi orang yang baru pertama nonton balapan di sirkuit pasti terganggu dengan kebisingan knalpot motor balap. Saat pertama kali nonton, telinga saya rasanya seperti mendengung, agak sakit juga sih meskipun nggak lama. Reaksi ini berbeda di tiap orang, ya. Tapi untuk amannya, saya sarankan membawa earmuff atau earplugs ke sirkuit.
Earmuff atau earplugs berguna untuk menurunkan intensitas kebisingan yang masuk ke telinga. Harga earmuff juga nggak mahal, kok, bahkan lebih murah daripada harus berobat ke dokter THT.
#2 Kacamata
Kacamata berfungsi melindungi mata dari terik matahari agar nggak silau saat melihat lintasan balap. Tribun penonton di Sirkuit Mandalika nggak seluruhnya memiliki atap ya, Rek. Jika kalian kebetulan berada di tribun lesehan, yang duduk di atas rumput itu, kacamata jadi sangat penting peranannya.
Baik motor WSBK maupun MotoGP keduanya memiliki kecepatannya tinggi, kita ngedip dikit saja motornya sudah hilang, terlewat dari pandangan. Bayangkan, betapa nggak lucunya kalau kita sering ngedipin mata gara-gara silau?
#3 Sneakers
Sebanarnya nggak ada syarat harus menggunakan sneakers, sih. Tapi berdasarkan pengalaman pribadi, sneakers adalah pelindung kaki paling nyaman untuk melihat balapan karena nonton balapan di sirkuit itu butuh tenaga extra. Kenapa? Ya karena areanya luas lah! Sirkuit Mandalika panjangnya 4,3 kilometer dengan luas mencapai 1.035 hektar. Kalian keliling pakai sneakers saja gempor, apalagi kalau pakai pantofel?
Meskipun nggak mengelilingi seluruh area, masa kita cuma duduk diam termenung di tribun sambil nunggu balapan dimulai? Tentu nggak, kita pasti berkeliling dari satu merchant ke merchant lain untuk melihat apparel, merchandise, dan deretan motor yang dipamerkan. Menurut saya, nonton balapan di sirkuit itu kayak jalan santai berkilo-kilometer. Rasanya pasti capek, tapi hati senang.
#4 Topi
Hah, ngapain bawa topi? Ya buat melindungi kepalamu lah. Meskipun bisa juga untuk menambah kegantengan dan kecantikanmu. Sekali lagi saya ingatkan, nggak semua tribun ada atapnya, karena itulah kita butuh topi agar kepala kita nggak terbakar panasnya matahari.
Kalau kalian lupa bawa topi dari rumah, kalian bisa membelinya di sirkuit. Topi itu aksesori wajib nonton balapan, pasti banyak pedagang yang jualan topi di area sirkuit.
#5 Payung
Mau diselenggarakan saat musim panas atau musim hujan, payung adalah benda penting yang sebaiknya kita bawa, apalagi saat kita berada di tribun tanpa atap alias lesehan. Pokoknya payung adalah pelindung utama kita dari teriknya matahari dan guyuran hujan. BTW, saya kok sering menyebut tribun tanpa atap, ya? Karena tiket di tribun ini jumlahnya banyak dan harganya paling terjangkau. Wqwqwq.
Eh, meski kalian beli tiket di tribun utama yang ada atapnya, nggak ada ruginya kok bawa payung juga. Buat jaga-jaga gitu. Siapa tahu selesai balapan hujan, lumayan kan payungnya bisa kalian gunakan ketika jalan menuju shuttle bus biar nggak kehujanan.
FYI, untuk agenda WSBK di Sirkuit Mandalika tahun ini, pihak penyelenggara memastikan nggak memperbolehkan motor atau kendaraan pribadi lainnya mengantar penonton ke sirkuit. Seluruh pengunjung diwajibkan menggunakan bus yang sudah disediakan pihak penyelenggara.
#6 Air mineral
Nonton balapan di sirkuit itu setengah diisi kebahagiaan, setengahnya lagi olahraga. Serius! Untuk bisa eksplor berbagai tempat di sirkuit dibutuhkan tubuh yang benar-benar fit. Pastikan untuk selalu membawa air mineral agar tubuh kalian terhidrasi dengan baik.
Kalau minum air jangan langsung diteguk dalam jumlah banyak ya, Rek. Minum air satu dua teguk tapi rutin akan terserap tubuh dengan baik. Sementara minum air sekali namun langsung banyak justru membuat kita mudah pipis. Bukannya apa-apa, toilet di sirkuit itu antreannya panjang dan lokasinya rata-rata di luar tribun. Bayangkan jika kalian pipis terus, selain aktivitas nonton terganggu, gempor sikilmu, Rek.
#7 Obat-obatan pribadi
Freshcare, minyak kayu putih, Antangin, dan obat obatan yang biasa kalian gunakan sebaiknya dibawa untuk persiapan jika kalian sakit. Meskipun di sirkuit ada layanan medis, apa salahnya berjaga-jaga untuk diri sendiri. Bagi pemuda jompo yang kena angin dikit meriang, jalan kaki jauhan dikit linu, pastikan membawa koyo atau Counterpain, ya.
#8 Masker dan hand sanitizer
Yaaak, karena pendemi belum berakhir dan nggak tahu kapan berakhir, pastikanlah untuk selalu menggunakan masker dan membawa hand sanitizer ke mana pun kalian pergi. Kalau perlu bawa dalam jumlah banyak agar bisa dibagi-bagikan kepada yang membutuhkan.
Itulah 8 barang yang sebaiknya dibawa saat nonton balapan di sirkuit. Untuk ajang balap WSBK di Sirkuit Mandalika, teman-teman diharuskan sudah melakukan vaksin dosis kedua, membawa surat hasil negatif Covid berupa PCR (berlaku 2×24) atau swab antigen (1×24) dan sudah terdaftar dalam aplikasi Peduli Lindungi. Akhir kata, semoga nonton balapan di sirkuitnya berjalan nyaman dan asyik. Oh iya, jangan lupa beli produk lokal dari masyarakat setempat, ya.
Sumber Gambar: Unsplash