Saya sebenarnya suka sekali menonton film horor thriller. Selain ceritanya lebih menantang, adegan per adegannya juga memicu adrenalin. Seenggaknya, alur ceritanya nggak childish dan B aja. Minimal, film horor thriller pasti memiliki kesan menegangkan, nggak melulu cinta-cintaan. hehe
Tapi, saya juga tipe orang yang kagetan. Dikit-dikit suka kaget. Hantunya muncul, kaget. Lampu padam tiba-tiba, kaget. Bahkan, dengar suaranya hantu yang pelaaaaaan saja, saya juga bisa kaget.
Selain kaget, saya juga suka sekali terngiang-ngiang atau membayangkan apa yang sudah saya lihat di film. Meskipun saya tahu hal tersebut sebagian besar hanyalah hasil rekaan penulis naskah, tapi tetap saja saya merasa hal tersebut ada di dunia nyata. Rasanya, hantu-hantu dalam film tersebut terus mengikuti saya dalam dunia nyata. Hiih, kesel, deh.
Sewaktu SD, saya pernah menonton film horor Indonesia yang hantunya pocong merah, sedang duduk di atas lemari. Sampai sekarang, saya masih agak parno kalau melihat ke atas lemari. Seolah pocong itu ada di kamar saya.
Ketika film The Conjuring tayang. Saya nobar bersama teman-teman di kelas saat jam kosong. hehe. Awalnya, tentu saja saya berani. Namun, ketika sudah di rumah, saat malam hari dan berniat tidur, perasaan takut mulai menghampiri. Akhirnya, saya memutuskan untuk menghidupkan lampu saja. Padahal, saya biasa tidur dengan lampu padam. Hal ini berlangsung sekitar 3 bulan.
Pengalaman tersebut nggak membuat saya kapok. Saya masih tetap suka menonton film horor. Tapi, tentu saja saya menyiasatinya dengan beberapa hal supaya nggak terlalu berefek atau kagetan kalau hantunya muncul mendadak. Apalagi, sekarang film Joker sedang tayang. Ada juga Ratu Ilmu Hitam, Danur 3 dan tentu saja, KKN di Desa Penari yang filmnya lagi digarap: wajib nonton, tuh!
Nonton Bareng Teman atau Gebetan
Nonton bareng teman adalah solusi paling jitu. Minimal, kamu nggak merasa sendirian dan punya teman mengobrol, hehe. Syukur-syukur kalau menontonnya bersama gebetan. Jadi, saat hantunya muncul atau filmnya berada dalam adegan menegangkan, bisa sekalian modus pegang tangannya gebetan atau sembunyi malu-malu di bahunya. Asik, deh.
Pegang Bantal Guling, Selimut atau Boneka
Oke, kalau kamu terpaksa menonton sendirian, sediakan benda sebagai temanmu atau pegangan. Intinya, kamu punya teman sekalipun ia benda mati. Gunanya tentu saja untuk menutupi muka atau sebagai tempat sembunyi kalau hantunya tiba-tiba muncul. Pokoknya, nggak ada gebetan, boneka, bantal, guling sampai selimut pun jadi!
Nggak usah minder.
Nonton di Waktu Siang atau Saat Lampu Menyala
Nah, ini adalah solusi untuk kamu yang nontonnya sambil streaming, bukan nonton di bioskop, ya. Film horor thriller biasanya dipenuhi adegan dalam suasana gelap atau malam. Pokoknya remang-remang gitu, deh.
Sebagai orang yang suka kagetan, saya memilih menonton di waktu siang atau dalam keadaan lampu menyala. Bodoamat meskipun nggak dapat feel suasana horornya, yang penting saya berhasil menonton filmnya. Bisa spoiler ke teman di tongkrongan, hehe.
Tutup Telinga Menggunakan Kapas atau Kecilkan Volume Suaranya
Efek suara di film-film horor thriller itu adalah salah satu sumber utama yang bikin kaget. Udah suaranya ndadak, eh dibarengi sekalian dengan kemunculan hantunya. Bikin jantungan yang nonton, deh!
Makanya, untuk menetralisir efek suara, cukup siapkan dua kapas kecil. Sumpal di telinga—bukan di hidung!. Dijamin, suara yang ditimbulkan akan samar-samar. Tapi, kalau mau yang anti ribet khas anak millenial, cukup kecilkan saja volume suaranya, selesai.
Pakai Kacamata Hitam
Kalau menutup telinga dengan kapas atau mengecilkan volume suara membuat kamu terganggu—karena kamu adalah tipe anak auditori—maka, solusi aman adalah dengan memakai kaca mata hitam.
Di sini, sikap bodoamat dan percaya diri perlu ditingkatkan sampi level tertinggi. Yaiyalah, ya kali nonton di bioskop pakai kacamata hitam, hehe. Tapi, nggak apa-apa. Memakai kacamata hitam, di dalam theater yang gelap, akan membantu menyamarkan muka-muka hantunya. Dijamin, kamu nggak bakalan kebayang-bayang lagi setelah nonton filmnya—soalnya hantunya blur, hehe.
Menonton dari Jarak Terjauh atau Memicingkan Mata
Mungkin, saran ini memang terlihat aneh, tapi cukup jitu untuk dipraktikkan. Menonton di jarak terjauh, akan membuat kamu merasa aman. Rasanya, seperti jauh dari sumber atau objek yang membuat kaget, hehe.
Jikalau menonton dari jarak jauh masih belum cukup, silakan picingkan mata. Tambahkan juga dengan meletakkan kedua tangan di depan mata. Cukuplah menonton di sela-sela jari saja. Efek gambar yang dimunculkan akan sangaaaaaat kecil sekali. Niscaya, kamu nggak akan lagi merasa kaget kalau hantunya muncul, hehe. Aman sentosa!
Nggak Perlu Nonton Filmnya. Lihat Trailer, Baca Review atau Kepoin Spoilernya Saja
Oke, ini adalah saran terakhir jika saran-saran yang sudah saya paparkan sebelumnya nggak mempan, tetapi hati masih kekeuh ingin menonton film horor thriller. Maka, solusi yang saya tawarkan adalah silakan tonton saja trailer-nya.
Atau, jika trailer-nya saja belum cukup, silakan membaca review dari beberapa kritikus film ataupun akun-akun pengamat film di medsos. Di sana, biasanya berkumpul para pengamat film dadakan yang sebenarnya nggak cuma me-review, tetapi juga banyak yang spoiler. Cukup deh, untuk memuaskan rasa penasaran, hehe.
Selamat mencoba! (*)
BACA JUGA Orang Jahat adalah Orang Baik yang Tersakiti: Joker Bukan Orang Baik, Stop Bermental Korban! atau tulisan Siti Halwah lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.