Smartmi Fan 3: Kipas Angin Modern yang Nggak Banget

Smartmi Fan 3: Kipas Angin Modern yang Nggak Banget

Smartmi Fan 3: Kipas Angin Modern yang Nggak Banget (Shutterstock.com)

Smartmi Fan 3, kipas mahal tapi nggak bagus-bagus amat.

Beberapa waktu lalu kipas angin saya tiba-tiba rusak. Baling-balingnya nggak mau berputar, dan saya nggak tahu kenapa. Yah, mungkin waktunya rusak. Namanya maut, nggak ada yang tahu.

Masalahnya, meski musim hujan, Surabaya masih panas pol. Saking panasnya, saya sampe pengin masukin jokes “panasnya Surabaya bisa buat nggoreng telur” yang garingnya setengah mati itu. Maka dari itulah, saya akhirnya beli kipas baru.

Surabaya (Shutterstock.com)

Saya membeli kipas dari Xiaomi, namanya Smartmi Fan 3. Harganya Rp1.7 juta, cukup mahal untuk ukuran kipas angin. Jika ada yang bertanya, kenapa nggak sekalian beli AC saja? Ya gimana ya, Rek. Saya ini memang tipe orang yang langsung nggereges kalau tidur di ruangan yang ada AC-nya. Memang ndeso, kok.

Keputusan saya membeli brand Xiaomi juga bukannya tanpa alasan. Sebelum memutuskan membeli, saya sudah mencari tahu di internet, kira-kira kipas angin yang modern dan bagus itu mereka apa. Banyak orang merekomendasikan Smartmi Fan 3 ini, makanya saya membelinya tanpa ragu.

Sayangnya, saya gunakan beberapa hari, kok naga-naganya saya menyesal. Ada beberapa alasan yang membuat Smartmi Fan 3 ini terasa nggak banget dan cenderung overpriced.

Pertama, comfortable natural wind

Salah satu kelebihan yang dituliskan Xiaomi dalam produk Smartmi Fan 3 ini adalah adanya teknologi natural wind atau bahasa sederhananya angin sepoi-sepoi. Jadi, angin yang dikeluarkan dari kipasnya nggak konstan dan diklaim lebih lembut, ada sensasi tertiup angin naik dan turun, ya seperti kalau kita kena agin di pantai itu loh. Semilir, Bestie.

Ketika saya mencoba mode natural wind, memang lumayan enak sih. Hanya saja, kipas Miyako dan Masional yang harganya 400 ribuan juga sudah memiliki fitur natural wind. Jadi harga Rp1.7 juta yang ditawarkan Xiaomi nggak ngotak banget, kemahalan Bosku.

Tapi, kok ya tetap saya beli…

Angin sepoi-sepoi (Shutterstock.com)

Kedua, nggak bisa ditempel di dinding

Oleh karena kamar saya sempit, Smartmi Fan 3 ini terasa memakan banyak tempat. Apalagi kipasnya nggak bisa di tempel di tembok. Sayang banget, harga mahal tapi nggak praktis. Kipas yang Rp300 ribuan saja sudah bisa menempel di dinding, di meja, dan lantai. Masa Smartmi Fan 3 yang katanya modern malah nggak bisa, sih?

Ketiga, Mi Home

Mengusung konsep kipas angin modern, Smartmi Fan 3 sudah bisa diatur dari aplikasi Mi Home. Kalau mau matikan kipas, nyalain kipas, dan mengatur kekencangkan angin, semuanya bisa dilakukan dari HP melalui aplikasi Mi Home. Nggak perlu tekan tombol-tombol manual di kipasanya. Ya cukup modern memang. Tapi, bukankah kipas angin Rp 200 ribuan juga sudah di lengkapi remote? Sama-sama nggak perlu tekan tombol di kipasnya juga kan?

Plis, itu so last year banget ya, Xiaomi.

Keempat, baterai

Smartmi Fan 3 punya baterai yang terpasang d ibawah kipasnya. Kipas ini mampu menyala tanpa dicolokkan ke listrik selama dua puluh jam nonstop. Ini sih bagus, sangat bermanfaat bagi kalian yang rumahnya sering ada pemadaman listrik dari PLN.

Masalahnya, saya tinggal di kota Surabaya, kota besar yang jarang sekali ada pemadaman. Dalam sebulan tuh belum tentu ada listrik mati, sehingga fitur ini jatuhnya nggak guna banget buat saya. Hadeeeh.

Kelima, indikator lampu di bodi kipas

Di batang kipas Smartmi Fan 3 ini ada lampu kecil, bentuknya memanjang gitu. Memang terkesan futuristic secara design. Fungsi dari lampu tersebut sebagai indikator kekencangan angin. Sekali lagi, hal seperti ini juga dimiliki oleh kipas angin Miyako yang harganya Rp200 ribuan. Bedanya kalau di produk yang harganya ratusan ribu bentuk lampunya bulat berwarna merah. Sementara Smartmi Fan 3 lampu indikatornya berbentuk memanjang berwarna kekuningan dengan kontras cahaya yang bisa diatur.

Please deh, Xiaomi, kok nggak dikasih fitur yang lebih fituristik. Misalnya saja kipas anginnya dibuat agar bisa merontokkan debu yang menempel di baling-balingnya. Ini tuh pasti keren banget, sebab membersihkan kipas angin adalah pekerjaan paling ribet dan membosankan. Kita harus bongkar baling-balingnya, dilap kotorannya, lalu dipasang lagi. Kalau ada kipas angin yang bisa membersihkan dirinya sendiri pasti akan luar biasa.

Keenam, air purifier

Nah ini nih, baru pas disebut fitur andalan karena kipas yang tiga ratusan ribu jelas nggak punya fitur air purifier. Tapi, harga kipas Xiaomi sama beli air purifier plus kipas masih mahalan kipas Xiaomi. Jadi, kok kayak gimana gitu…

Air purifier (Shutterstock.com)

Terakhir, ini nggak penting sih sebenarnya, tapi lumayan mengganggu saya, kenapa namanya Smartmi Fan 3? Kenapa nggak MiFan saja? Kan produk Xiaomi lainnya seperti TV namanya MiTV, ada juga Mi Smart Band, Mi USB. Nah kipas angin ini beda sendiri, malah Smartmi Fan 3? Hmmm.

Kesimpulannya sih, Smartmi Fan 3 ini kemahalan untuk ukuran kipas angin modern yang teknologinya nggak canggih-canggih amat. Kipas angin ini nggak banget bagi kaum kantong tipis, mending beli kipas angin yang ada uapnya sekalian, yang biasa ada di Ace Hardware itu. Selain harganya lebih murah, anginnya juga terasa lebih sejuk.

Penulis: Tiara Uci

Editor: Rizky Prasetya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version