Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

Skenario Kurikulum Prototipe di SMA dan Terhapusnya Kesenjangan Jurusan IPA dan IPS

Rezha Rizqy Novitasary oleh Rezha Rizqy Novitasary
27 Desember 2021
A A
Skenario Kurikulum Prototipe di SMA dan Terhapusnya Kesenjangan Jurusan IPA dan IPS terminal mojok.co

Skenario Kurikulum Prototipe di SMA dan Terhapusnya Kesenjangan Jurusan IPA dan IPS (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sebelum lanjut membaca, terlebih dahulu kamu harus udah baca tulisan saya tentang Kurikulum Prototipe sebelumnya. Baik, kalau kamu sudah baca, yuk mari lanjut pedekate sama penerapannya di Sekolah Menengah Atas.

Di antara semua jenjang sekolah, mulai PAUD, SD/LB, SMP/LB, SMK, SMA/LB, SMA lah yang mengalami perubahan cukup besar. Pasalnya, tidak ada lagi program penjurusan seperti sebelumnya. Karakteristik kurikulumnya lebih fleksibel dan menyesuaikan minat siswa.

Ya, siswa nggak lagi memilih jurusan IPA, IPS, atau Bahasa. Siswa berhak memilih level mata pelajaran yang disesuaikan sama kebutuhannya untuk melanjutkan kuliah. Eits, tapi nanti dulu. Pemilihan mata pelajaran pada Kurikulum Prototipe ini baru dimulai di kelas XI. Di kelas X, siswa menerima semua mata pelajaran serupa SMP.

Wah, ini kembali ke zaman lampau, dong?

Ada benernya, tapi juga banyak nggaknya. Semasa saya SMA, sekitar 2009, penjurusan IPA, IPS, atau Bahasa dimulai di tahun kedua. Persamaan dengan kurikulum lampau ya cuma itu. Di kelas X sama-sama menerima mapel umum, sementara di kelas XI baru bisa memilih.

Tapi, kalau saat saya SMA dulu, kita cuma diberi kebebasan untuk memilih jurusan IPA, IPS, atau Bahasa. Artinya, siswa yang memilih jurusan IPA akan mendapat mapel MIPA komplit: Biologi, Fisika, Kimia, dan Matematika Minat. Nah, kalau sekarang siswa boleh memilih mata pelajaran tertentu di kelompok IPA. Namun, juga punya kewajiban sedikitnya memilih satu mapel lain di kelompok lain. Tentunya, kelompok mapel umum telah diambil terlebih dahulu.

Mata pelajaran yang temasuk mapel umum adalah Pendidikan Agama, PKN, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Seni, dan PJOK. Kelompok mapel umum ini mendapatkan total alokasi waktu 18 JP per minggu. Katakanlah Eka adalah seorang siswa yang akan mengambil jurusan Farmasi ketika kuliah. Maka selain mendapat mapel kelompok umum, ia mengambil mata pelajaran Biologi dan Kimia pada mapel pilihan MIPA dengan alokasi 10 JP per minggu. Kemudian, ia juga mengambil mapel Sosiologi dengan alokasi 5 JP per minggu untuk kelompok mapel IPS. Pun ia mengambil mapel Bahasa Inggris lanjutan dengan alokasi 5 JP per minggu.

Skenario lain, Budi seorang siswa SMA yang masih bingung mau lanjut ke arsitektur atau akuntansi. Budi mendapatkan paket mapel umum dengan alokasi waktu 18 JP. Lalu Budi mengambil mata pelajaran Fisika dan Matematika Minat pada mapel pilihan MIPA dengan jumlah alokasi 10 JP per minggu. Kemudian, ia mengambil mapel Sosiologi dan Ekonomi pada mapel pilihan IPS dengan jumlah alokasi 10 JP per minggu.

Baca Juga:

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

4 Salah Kaprah Jurusan Sejarah yang Terlanjur Melekat dan Dipercaya Banyak Orang

Apa nggak boleh kalau cuma ngambil mapel kelompok MIPA saja atau IPS saja?

Jawabannya, tidak boleh.

Lah, kalau begitu nggak ada sebutan anak IPA dan anak IPS lagi, dong?

Yap, betul sekali.

Inilah salah satu tujuan pelaksanaan Kurikulum Prototipe. Program peminatan dan penjurusan tidak diberlakukan. Berkaca pada pelaksanaan kurikulum sebelumnya, program penjurusan ini justru mengakibatkan kesenjangan antar jurusan. Jurusan MIPA dianggap lebih superior daripada IPS dan Bahasa. Bahkan saat penerimaan mahasiswa baru, beberapa kampus menerapkan aturan siswa yang berasal dari jurusan MIPA boleh mengambil jurusan IPS dan Bahasa. Namun, tidak berlaku sebaliknya. Buah pikiran ini terbit dari anggapan bahwa anak-anak jurusan IPA akan lebih mampu mempelajari IPS meskipun nggak dapat bekal di masa SMA. Namun, anak-anak jurusan IPS nggak akan mampu mempelajari IPA.

Hmmm, nggak adil, kan? Inilah yang dikatakan penjajahan di atas jurusan. Maka tak heran, sebagian besar sekolah negeri yang favorit, jurusan IPA-nya jauh lebih banyak daripada jurusan IPS apalagi Bahasa. Ada rasa gengsi bagi siswa yang pintar jika tidak masuk jurusan IPA. Ada stereotip miring buat anak-anak jurusan IPS. Padahal kan nggak selamanya kayak gitu.

Baik anak-anak jurusan IPA, IPS, maupun Bahasa punya kompetensi yang sama untuk terjun ke dunia kerja. Lagipula di masyarakat, masak kita mau bilang dokter lebih pintar dari akuntan? Lalu berpikir dokter bisa mempelajari akuntansi meskipun sebelumnya nggak dapat ilmunya. Kan jahat.

Itu artinya siswa harus mempertimbangkan betul-betul mau lanjut ke mana semenjak kelas X, dong?

Iya, seratus! Di sinilah peran guru BK dan wali kelas dibutuhkan. Biar siswa nggak salah langkah, mereka perlu konsultasi dengan guru BK dan Wali Kelas. Selain itu, ini biar anak-anak juga terbiasa membuatkan rencana yang matang dan mempersiapkan jauh-jauh hari tentang pilihan kuliahnya. Bukannya yang baru bingung mau ke mana setelah duduk di semester dua kelas XII.

Penulis: Rezha Rizqy Novitasary
Editor: Audian Laili

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 27 Desember 2021 oleh

Tags: IPAIPSjurusanKurikulum Prototipesma
Rezha Rizqy Novitasary

Rezha Rizqy Novitasary

Seorang perempuan, pengajar SMA, dan penikmat waktu pagi.

ArtikelTerkait

Bersyukur Ditolak Kampus Negeri dan Nurut Jurusan Kuliah “Realistis” Pilihan Orang Tua di Kampus Swasta, Kini Sudah Dapat Kerja Mojok.co

Bersyukur Ditolak Kampus Negeri dan Nurut Jurusan Kuliah “Realistis” Pilihan Orang Tua di Kampus Swasta, Kini Sudah Dapat kerja

26 September 2025
Fakta Pahit Jurusan Arkeologi yang Memikat tapi Sepi Peminat

Fakta Pahit Jurusan Arkeologi yang Memikat tapi Sepi Peminat

9 Januari 2023
OSIS SMA Berani Undang Noah dan Dewa 19 buat Pensi Kalian Keren Terminal Mojok

OSIS SMA Berani Undang Noah dan Dewa 19 buat Pensi: Kalian Keren!

30 September 2022
stereotip anak osis menyebalkan memang benar mojok

Stereotip Buruk Anak OSIS yang Jujur, Emang Ada Benernya

14 April 2020
Prospek Kerja Teknik Industri yang Bisa Bikin Tetangga Iri

Prospek Kerja Jurusan Teknik Industri yang Bisa Bikin Tetangga Iri

19 Maret 2023
siswa kelas xii sma perubahan sifat kelakuan ujian nasional sibuk nyari kampus kuliah mojok.co

Perubahan Sikap yang Umum Terjadi pada Anak Kelas XII SMA

18 Juni 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025
Solo Gerus Mental, Sragen Memberi Ketenangan bagi Mahasiswa (Unsplash)

Pengalaman Saya Kuliah di Solo yang Bikin Bingung dan Menyiksa Mental “Anak Rantau” dari Sragen

13 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
4 Varian Rasa Nutrisari yang Gagal dan Bikin Pembeli Kapok Mojok.co

4 Varian Rasa Nutrisari yang Gagal dan Bikin Pembeli Kapok

12 Desember 2025
UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025
3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba! (Pixabay)

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba!

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba
  • Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya
  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.