Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

SKBN, Surat Tanda Bebas Zat Terlarang yang Bikin Pekerja Pusing Plus Kantongnya Jadi Kering

Dodik Suprayogi oleh Dodik Suprayogi
5 November 2025
A A
SKBN, Surat Tanda Bebas Zat Terlarang yang Bikin Pekerja Pusing Plus Kantongnya Jadi Kering skck

SKBN, Surat Tanda Bebas Zat Terlarang yang Bikin Pekerja Pusing Plus Kantongnya Jadi Kering

Share on FacebookShare on Twitter

Pengalaman mengurus SKBN di RSUD buat daftar kuliah membuat saya sadar, ternyata SKBN sama ribetnya dengan SKCK, demi tuntutan administrasi birokrasi.

Kalau kalian tak tahu SKBN, saya coba jelaskan dengan sederhana dan membandingkannya dengan SKCK. Sebab, dua surat ini fungsinya mirip. Jika SKCK adalah surat pengakuan bahwa kita tidak pernah mencuri sandal jepit di masa lalu, maka SKBN adalah sertifikat suci yang menyatakan kita adalah manusia bermoral, setidaknya di hadapan wadah tes urine.

Alias, SKBN tanda kalian dianggap bebas narkoba, SKCK tanda kalian dianggap baik, tentu saja, oleh negara.

Kemiripan yang lain, selain pengakuan oleh negara, tentu saja keribetannya. Mengurus SKBN ini menghabiskan waktu, menguras kantong, dan bikin kalian dalam situasi paling canggung dalam hidup kalian. Semuanya hanya demi selembar kertas yang buat kalian diakui kalau kalian bebas narkoba. Sesederhana itu.

SKCK dan SKBN: Duo Iblis Birokrasi

Untuk memahami tragedi SKBN, kita harus membandingkannya dengan SKCK, kembaran siam birokrasi yang sama-sama nggak ada kesempatan kedua. Keduanya adalah palu godam yang menghantam orang yang sudah berusaha move on.

SKCK berfokus pada sidik jari dan catatan kriminal, hukuman bagi orang yang berbuat salah. Sementara SKBN berfokus pada tes urine dan riwayat kesehatan, hukuman bagi orang yang pernah sakit atau khilaf menggunakan zat terlarang. Di mata sistem, taubat dan proses pemulihan hanyalah dongeng pengantar tidur. Kertas-kertas ini jauh lebih percaya pada data kepolisian dan reaksi zat kimia daripada pada perubahan hati dan niat baik manusia.

Tapi, yang bikin pedih, SKCK dan SKBN nggak berlaku buat pejabat cacat hukum dan bekas pecandu narkoba, tapi bikin trauma rakyat jelata. Kelihatan diskriminatif? Memang.

Antrean yang gila

Amat wajar jika ada yang bilang kalau antrean menuju loket SKBN adalah masa di mana kesabaran kalian diuji. Bayangkan seperti ini: di kursi plastik yang terasa murah itu, kalian dikelilingi sesama pemburu surat pengakuan, dan dalam waktu yang tentu saja tidak singkat.

Baca Juga:

SKCK Harusnya Tidak Lagi Jadi Syarat Melamar Kerja, kalaupun Wajib Ada, Sebaiknya Dipermudah Saat Menerbitkannya

Sisi Gelap Dunia Usaha Fotokopi: Kertas yang Keliatan Sepele Berpotensi Jadi Masalah Nasional

Kesabaran kalian makin diuji oleh petugasnya, yang kecepatannya diatur sesuai mood mereka. Dan hal antrean masih bisa makin lama jika ada berkas ditolak, entah karena fotokopi KTP yang buram, pas foto yang tidak sesuai, atau apalah itu semau mereka.

Biaya SKBN yang kelewat mahal

Sebenarnya, urusan birokrasi yang lama itu sudah jadi rahasia umum. Justru aneh kalau cepat. Orang-orang sudah paham lah, bahkan narimo. Tapi yang tak akan bisa diterima, tentu saja, biaya.

Biaya mengurus SKBN ini 300 ribu. Bayangkan, kalian harus mengurus surat misalnya untuk cari kerja, tapi harus keluar uang yang sebegitu besar. Jangan sepelekan angka 300 ribu, itu bukan uang yang kecil. Kalau rata-rata gaji pekerja Indonesia adalah 3 juta, maka butuh kerja 2 hari untuk bayar ngurus SKBN. Dan itu jelas tidak masuk akal.

Bebas Narkoba Versi Birokrasi

Ketika SKBN keluar dan berstempel NEGATIF, seolah-olah resmi diakui sebagai manusia suci. Tapi, status ini bersifat buta dan kejam. Status ini tidak peduli pada riwayat seseorang yang sudah menjalani rehabilitasi. Status ini tidak peduli pada masalah kesehatan mental yang mungkin melatarbelakangi penggunaan zat terlarang. Di mata SKBN, hasil negatif adalah pengesahan kepatuhan, dan hasil positif adalah penolakan permanen.

Yang jelas, surat ini adalah bukti bahwa birokrasi lebih mudah percaya pada reaksi kimia di wadah plastik daripada pada perubahan hidup manusia.

SKBN adalah bukti bahwa untuk diakui sebagai orang baik di Indonesia, harus punya dua hal apalagi kalau bukan uang untuk bayar tes mahal, dan kemampuan kencing tepat waktu di bawah tekanan.

Pada akhirnya SKBN sama halnya SKCK adalah gerbang diskriminasi yang paling efisien di negeri ini. Semoga gaji yang kita dapatkan sepadan dengan trauma birokrasi yang sudah dialami.

Penulis: Dodik Suprayogi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA SKCK Harusnya Tidak Lagi Jadi Syarat Melamar Kerja, kalaupun Wajib Ada, Sebaiknya Dipermudah Saat Menerbitkannya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 5 November 2025 oleh

Tags: SKBNSKCKtes narkobates urine
Dodik Suprayogi

Dodik Suprayogi

Pegiat pertanian yang sedang menempuh pendidikan S2 di Universitas Trisakti.

ArtikelTerkait

3 Permintaan Paling Aneh yang Muncul di Jasa Fotokopi (Unsplash)

Sisi Gelap Dunia Usaha Fotokopi: Kertas yang Keliatan Sepele Berpotensi Jadi Masalah Nasional

14 Mei 2023
SKCK Harusnya Tidak Lagi Jadi Syarat Melamar Kerja, kalaupun Wajib Ada, Sebaiknya Dipermudah Saat Menerbitkannya

SKCK Harusnya Tidak Lagi Jadi Syarat Melamar Kerja, kalaupun Wajib Ada, Sebaiknya Dipermudah Saat Menerbitkannya

13 Januari 2025
Kalau Eks Koruptor Boleh Nyaleg, Mending SKCK Dihapus Aja, Buat Apa?

Kalau Eks Koruptor Boleh Nyaleg, Mending SKCK Dihapus Aja, buat Apa?

2 September 2022
Sebetulnya, Seberapa Penting sih Melampirkan SKCK Saat Melamar Kerja? terminal mojok.co

Sebetulnya, Seberapa Penting sih Melampirkan SKCK Saat Melamar Kerja?

25 Oktober 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.