Sisi Gelap Usaha Laundry yang Nggak Banyak Disadari Pelanggan

7 Kelicikan yang Dilakukan Oknum Laundry Nakal, Pelanggan Harus Waspada Mojok.co

7 Kelicikan yang Dilakukan Oknum Laundry Nakal, Pelanggan Harus Waspada (unsplash.com)

Tidak terhitung sudah berapa banyak manusia yang tertolong dengan keberadaan bisnis laundry atau penatu. Aktivitas mencuci baju kotor dan menyetrika yang melelahkan bisa diskip begitu saja. Tinggal masukkan cucian kotor ke laundry, maka pakain tersebut akan siap pakai dalam kondisi bersih dan wangi.

Akan tetapi, masih banyak juga orang yang nggak cocok untuk menggunakan jasa laundry. Mereka beranggapan, jasa penatu tidak mencuci pakaian dengan bersih. Ketakutan sebagian orang ini sangat beralasan. Mengingat gencarnya rumor kelicikan oknum laundry nakal yang sudah menjadi rahasia umum di masyarakat seperti berikut ini:

#1 Laundry nggak mencuci baju bersih

Ada saja oknum laundry nakal yang tidak mencuci keseluruhan cucian kotor yang kita serahkan. Sekilas memang baunya harum. Namun kalau dicium lebih dekat masih ada bau keringat yang tertinggal. Kalau dipakai pun bikin gatal.

Biasanya mereka menyasar pakaian yang “terlihat bersih” untuk diangin-anginkan lalu disetrika. Agar terlihat sudah dicuci, akan diakali dengan menyemprotkan pewangi yang harum semerbak. Padahal meskipun baju yang sudah kita gunakan terlihat bersih, ada sisa keringat dan debu yang menempel. Keduanya bisa memicu masalah kesehatan jika tidak dibersihkan dengan benar.

Kegiatan memilih-milih baju bersih ini memang terlihat mustahil dilakukan karena makan banyak waktu. Namun, bayangkan berapa biaya yang bisa dihemat jika banyak baju bersih yang bisa disisihkan.

#2 Mencampurkan baju dengan pelanggan lain

Demi efisiensi, ada juga oknum  nakal yang mencampurkan cucian satu pelanggan dengan pelanggan lain begitu saja. Bahkan, mereka nggak menggunakan laundry net untuk memisahkan baju antar pelanggan. Apalagi kalau dicuci bareng dengan pakaian dalam Membayangkannya saja bikin jijik. Ada potensi penularan penyakit dari proses pencucian bersama.

Untuk mencegah kejadian tidak menyenangkan seperti ini, usahakan untuk menyetorkan cucian kotor dalam jumlah banyak. Misalnya tidak kurang dari 4 kg. Jumlah cucian yang terlalu sedikit sangat rawan untuk dicampur dengan milik orang lain. Sebab, pengusaha laundry akan merugi jika mesinnya tidak dimuat secara penuh.

Cara menghindari lainnya, bisa memilih laundry kiloan yang menerapkan tarif minimal. Misalnya cucian di bawah 4 kg tetap dikenakan tarif 4 kg. Laundry jenis ini akan mencuci pakaianmu dalam satu mesin tersendiri sekalipun muatannya nggak penuh karena kerugiannya sudah kalian tanggung. Kalau mau lebih yakin lagi, pilihlah jasa laundry koin yang seluruh prosesnya kita lakukan sendiri.

#3 Membuat baju rusak atau makin kotor

Beberapa pelanggan pasti pernah mendapati bajunya makin rusak atau malah jadi kotor setelah menggunakan jasa laundry. Kecelakaan semacam ini bisa terjadi karena pakaian dicuci begitu saja tanpa disortir. Semua cucian kotor main dimasukkan saja tanpa dibedakan warna putih dan warna lainnya. Begitupun dengan baju bermanik-manik, bahannya mudah melar, dan sebagainya. Jadinya ada pakaian yang kelunturan atau rusak.

Sebenarnya masalah ini bukan sepenuhnya kesalahan si tukang laundry. Pelanggan juga salah karena nggak memberitahukan cuciannya ada yang luntur atau perlu perawatan khusus. Apalagi jika jasa yang kalian pilih laundry kiloan dengan harga sangat miring. Sulit untuk mengharapkan pakaian kita dicuci dengan teliti.

Pastikan untuk memilah cucian sebelum dimasukan ke jasa laundry. Beritahukan apabila ada cucian yang memerlukan perlakuan khusus. Biasanya pemilik laundry akan menyarankan jasa cuci satuan untuk cucian berkebutuhan khusus. Kalau kalian sudah melakukan segala upaya mitigasi tapi cucianmu masih bermasalah, berarti oknumnya memang nakal.

Baca halaman selanjutnya: #4 Barang hilang ….

#4 Barang hilang atau tertukar

Kejadian baju hilang atau tertukar sudah menjadi kejadian yang paling lumrah di tempat laundry. Namun, ada juga oknum laundry nakal yang memanfaatkan alasan baju tertukar. Lalu, mereka lepas tanggung jawab begitu saja. Padahal baju yang terlihat bagus dan mahal ditilep sendiri. Bahkan, mereka nggak ragu untuk mengambil uang dan barang berharga lainnya yang tertinggal di saku pakaian.

Akan tetapi, nggak semua tempat laundry selicik ini. Masih banyak yang mau bertanggung jawab atas pakaian yang hilang. Bahkan, barang berharga yang tertinggal di saku pun tidak disentuh. Kalau kalian mendapati tempat laundry yang sejujur ini, jangan ragu untuk setia berlangganan.

#5 Cucian dipaksakan kering

Sangat praktis menyerahkan pencucian selimut, sprei, dan cucian berat lainnya ke tempat laundry. Harapannya cucian akan kering sempurna dan wangi. Namun terkadang ada penatu yang memaksakan cucian untuk cepat kering. Padahal kondisinya masih agak lembab. Akibatnya, pakaian jadi bau apek dan bikin sebal.

#6 Mencurangi timbangan laundry

Tidak hanya pedagang yang bisa mencurangi timbangan. Bisnis laundry juga tidak lepas dari tindakan curang semacam ini. Timbangan diberi pemberat agar hasil penimbangan lebih berat dari seharusnya. Tujuannya jelas untuk mencari untung tambahan, sekalipun caranya nggak halal.

#7 Laundry dan isu lingkungan

Sudah jelas bahwa usaha laundry menghasilkan limbah berupa air bekas cucian. Namun limbah tersebut dibuang begitu saja ke saluran air sehingga dapat mencemari lingkungan. Bisa merusak ekosistem dan membuat air di lingkungan sekitarnya tercemar detergen. Tidak semua pengusaha laundry sadar untuk mengolah limbahnya, apalagi jika skala usahanya masih kecil.

Itulah beberapa kecurangan yang kerap dilakukan oknum laundry nakal. Perlu saya tekankan, bahwa tidak semua pengusaha berbuat curang seperti itu. Masih banyak pengusaha amanah yang memberikan pelayanan jujur dan sepenuh hati. Jadi, jangan takut untuk tetap mencucikan pakaian kalian ke tempat laundry ya. Cukup lebih waspada dan cermat untuk memilih penatu yang tepat.

Penulis: Erma Kumala Dewi
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA 3 Cara Licik Penjual Daging Sapi untuk Meraup Cuan dari Ketidaktahuan Pembeli

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version