“Ome TV sih bagus untuk pengembangan bahasa, tapi jangan lupakan sisi buruknya!”
Semenjak saya menjadi konsumen sosial media, ada satu hal yang tampak menarik. Ceritanya begini, bermula searching-searching di YouTube, saya menemukan satu channel yang cukup menarik perhatian. Channel tersebut berisi dialog santai antara seorang laki-laki dan seorang perempuan dengan berbahasa Inggris.
Di lain kesempatan, saya sedang menscroll TikTok. Secara kebetulan, saya menjumpai video yang sama dengan video yang saya lihat di YouTube.
Uniknya, video seorang laki-laki yang saya lihat tadi bukan hanya berdialog menggunakan Bahasa Inggris. Dia juga sesekali menggunakan Bahasa Rumania, Spanyol, Rusia dan bahasa lain yang dikuasainya.
Laki-laki yang saya maksud di atas adalah pemuda yang sudah sangat populer dari kalangan kita. Dia biasa dipanggil Fiki Naki, seorang yang sampai detik ini sudah menguasai kurang lebih 7 bahasa.
Pengalaman memakai Ome TV
Pernah suatu waktu, dia bercerita perihal pengalaman belajar bahasa menggunakan aplikasi Ome TV secara intens dan teratur. Panjanglah apa yang dia sampaikan. Intinya yang saya tangkap, dengan aplikasi Ome TV itu dapat mengembangkan cara bercakap bahasa asing dia.
Lantaran keinginan saya yang begitu kuat dalam mempelajari bahasa asing, saya pun mencoba mendownload sekaligus membuat akun Ome TV. Sebagaimana pada lumrahnya, dengan rasa yang tidak sabar, secara perlahan saya langsung membuka aplikasi tersebut.
Di video pertama, awalnya tidak ada hal aneh yang terjadi. Namun pada kesempatan lain, tibalah saya mengalami kejadian di luar nalar. Bertemu orang yang ngobrolnya sedikit kasar, toxic dan semacamnya.
Warga Ome TV sering bicara nyerocos dan sembarangan
Setelah berlalunya waktu, saya semakin intens membuka Ome TV. Dalam satu hari, setidaknya saya mempunyai 2 jadwal, pagi hari dan malam. Perlahan-lahan saya sedikit terbiasa berdialog menggunakan bahasa asing, terutama Bahasa Inggris.
Namun setelah beberapa minggu berinteraksi menggunakan Ome TV, saya sering berjumpa dengan orang yang bicaranya sembarangan tanpa memikirkan lawan bicaranya. Tidak terhitung sudah berapa kali itu terjadi.
Sumpah serapah dari orang yang baru saya temui mengalir deras begitu saja. Tindakan Rasis pun sering dialami oleh saya pribadi. Pokoknya apes banget. Dari kondisi ini mendesak saya merenung, mungkinkah kondisi yang saya rasakan juga terjadi kepada orang lain? Saya tidak tahu. Namun semoga ini tidak terjadi kepada kalian.
Sering berdusta dengan alasan privasi dan semacamnya padahal omong kosong!
Sampai sekarang saya belum mengerti terkait mengapa sikap dusta itu sudah menjadi tradisi sehingga mendarah daging kepada mayoritas penduduk Ome TV. Namun yang pasti sejak pertama kali saya aktif sudah tidak terhitung beberapa orang yang berdusta.
Sejatinya nama aslinya Toni, eh malah menyebut Joko. Sebenarnya tempat tinggalnya di Jawa Barat, eh malah mengatakan Kalimantan. Intinya perbuatan dusta yang dilakukan banyak bentuknya.
Pernah suatu waktu saya bertanya kepada orang yang saya temui terkait alasan mengapa penduduk Ome TV sering berdusta. Menurut pandangannya sih, satu alasan kuatnya adalah persoalan privasi.
Persetanlah dengan persoalan privasi itu. Sikap dusta adalah sikap yang salah. Sangat tak masuk akal jika dibawa ke arah privasi itu. Belum lagi ini dapat mencederai moral. Apa susahnya sih untuk berbicara jujur. Wong sekedar ingin kenalan baik-baik saja.
Penduduk Ome TV terlalu vulgar kepada orang yang baru kenal
Saya juga beberapa kali mengalami kejadian yang kurang pantas dan sedikit vulgar padahal hanya ingin belajar Bahasa Inggris. Kalau boleh jujur, kejadian ini tidak hanya sekali.
Acap saya bertemu dengan orang yang bertindak tidak senonoh. Misalnya menujukkan alat vital dan area sensitif lainnya. Fenomena demikian sangat mengganggu saya. Andai saja kalau saya rekam waktu itu, mungkin ini bisa digugat sebagai tindakan pelecehan media.
Inilah beberapa sisi gelap Ome TV yang perlu dihindari. Jika hal demikian terus terjadi, saya bingung hendak berbuat apa.
Penulis: Muhammad Aldi Listayono
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Fiki Naki Menyadarkan Banyak Orang untuk Belajar Speaking lewat OmeTV
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.















