Xiao Mei Mei atau biasa dipanggil Mei Mei merupakan karakter perempuan paling mencuri perhatian di serial Upin Ipin. Bagaimana tidak, Mei Mei dikenal sebagai karakter perempuan paling pintar dan mendominasi percakapan ketika belajar di Tadika Mesra. Sikapnya berbanding terbalik dengan karakter siswi lainnya seperti Devi, Nurul, dan Susanti.
Dalam serial Upin Ipin, Mei Mei diceritakan merupakan keturunan Tionghoa dengan ciri berkulit putih, bermata sipit, berkacamata bulat, dan rambut dikuncir dua. Ciri khas lainnya dari Mei Mei adalah dia seorang periang dan selalu berkata, “Saya suka, saya suka,” apabila melihat sesuatu yang dia sukai.
Selama menonton serial Upin Ipin, saya nggak merasa janggal dengan tingkah laku dan sifat Mei Mei. Rasanya wajar bagi anak perempuan seusianya. Tapi setelah sering menonton dan memperhatikannya di beberapa episode, rupanya tingkah laku dan sikap Mei Mei cukup menyebalkan. Bukan nggak mungkin suatu hari nanti kalau sudah besar tingkah lakunya ini memberikan citra buruk pada orang lain.
Daftar Isi
#1 Mei Mei Upin Ipin memang pintar, tapi kadang jadi besar kepala
Penonton setia serial Upin Ipin pastinya bakal sepakat kalau Mei Mei merupakan murid paling pintar di Tadika Mesra. Bahkan kepintarannya sudah terlihat ketika dia pertama kali masuk Tadika Mesra.
Di saat murid lain belum bisa menulis namanya sendiri, Mei Mei bisa menulis namanya sendiri bersama Upin dan Ipin, tanpa dibantu oleh Cikgu Jasmin. Selain itu, yang membuat kepintaran Mei Mei semakin terasah karena ia hobi membaca buku.
Akan tetapi yang saya sayangkan, Mei Mei jadi besar kepala karena kepintarannya ini. Terkadang dia menyombongkan kepintarannya. Hal itu bisa kita lihat pada episode Seronoknya Membaca di serial Upin Ipin musim 3.
Di episode itu diceritakan setiap murid Tadika Mesra bisa meminjam sebuah buku dari perpustakaan berjalan. Mereka pun berkumpul dekat rumah Atok dan membincangkan buku yang telah mereka pinjam. Akan tetapi ada satu buku yang nggak ada gambarnya sehingga anak-anak kesulitan membacanya.
Dengan penuh percaya diri dan sok tahu, Mei Mei berkata, “Gambar, gambar, gambar, tak ada gambar pun saya tetap bisa baca.” Setelah itu dia mencoba membaca buku yang tak ada gambarnya tersebut. Namun Mei Mei kesulitan karena yang dia baca adalah buku Hang Tuah yang beraksara Jawi. Melihat Mei Mei yang sok pintar dan sok bisa, teman-teman menertawakannya.
#2 Haus pujian dan validasi
Dipuji oleh orang lain memang memberikan kita perasaan senang. Namun, apabila terus-menerus mengharapkan pujian dari orang lain bisa menjadi gejala narsistic personality disorder (NPD). Narsistic personality disorder itulah gejala yang terjadi pada karakter Mei Mei.
Kalau sering nonton serial Upin Ipin, kalian tentu paham di banyak episode, Mei Mei selalu bangga akan kecantikan dirinya sendiri. Dia merasa kalau dirinya memang cantik. Terkadang, Mei Mei bisa jadi sangat galak kalau ada yang mencibir dirinya nggak cantik. Sementara ketika dipuji cantik, biasanya dia akan sangat senang dan merasa sangat bangga.
Selain senang dipuji cantik, Mei Mei juga ternyata haus validasi. Hal itu bisa kita lihat pada serial Upin Ipin musim 16 episode Hari Bahagia Mei Mei. Episode tersebut menceritakan hari ulang tahun Mei Mei. Di acara ulang tahunnya, Mei Mei memakai baju mewah dan selendang bertuliskan “Mei Mei yang Cantik”.
Hemat saya, untuk mendapat pujian cantik dari orang lain, Mei Mei nggak perlu sampai melakukan hal seperti itu.
#3 Mementingkan kawan baru, dibanding kawan lama
Kalau kita makan bolu
Bolunya, bolu aroma
Kalau kita punya kawan baru
Jangan lupakan kawan lama
Seperti contoh pantun di atas, sisi gelap lainnya dari seorang Mei Mei adalah ia lebih mementingkan kawan baru dan melupakan kawan lama. Di serial Upin Ipin zaman dulu, Mei Mei berkawan dekat dengan Devi. Saat main masak-masak, Mei Mei selalu main bersama Devi, saat main dokter-dokteran pun dia bermain dengan Devi, dan masih banyak lagi pertemanan antara mereka berdua.
Akan tetapi sejak kehadiran Susanti, Mei Mei condong lebih sering bermain dengan Susanti dibandingkan Devi. Di awal-awal kehadiran Susanti, mereka bermain bertiga. Namun makin ke sini, Mei Mei tampaknya lebih nyaman bermain dengan Susanti dan melupakan Devi.
Saya nggak tahu penyebab Mei Mei lebih nyaman bermain dengan Susanti dibanding main dengan Devi. Dugaan saya, mungkin Mei Mei nyaman main dengan Susanti karena dia orang Indonesia. Jadi biar Mei Mei banyak fansnya gitu, terutama fans dari Indonesia.
Begitulah sisi gelap seorang Mei Mei yang nggak disadari penonton Upin Ipin. Jangan sampai kita meniru sifatnya yang buruk, kalau sifat baiknya seperti hobi membaca, periang, dan pinter sih wajib ditiru, ya.
Penulis: Acep Saepulloh
Editor: Intan Ekapratiwi
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.