Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Sisi Baik Kuliah di ISI Jogja, Kampus Seni Terbaik dengan Banyak Kelebihan yang Menyertai

Lintang Pramudia Swara oleh Lintang Pramudia Swara
4 Juni 2025
A A
Membayangkan Sewon Bantul Tanpa ISI Jogja, Cuma Jadi Daerah Antah-berantah Mojok.co

Membayangkan Sewon Bantul Tanpa ISI Jogja, Cuma Jadi Daerah Antah-berantah (https://jdih.isi.ac.id/)

Share on FacebookShare on Twitter

Anda nggak bisa ngomongin seni di Jogja tanpa menyebutkan ISI Jogja dalam perbincangan. ISI punya sumbangsih besar terhadap seni di Jogja, diakui atau tidak. Banyak pegiat seni yang muncul di kampus tersebut. Tak mengagetkan, sebab, ISI Jogja adalah kampus seni tertua di Indonesia.

Selain menjadi kampus seni tertua di Indonesia, ISI Jogja juga menjadi pelopor perguruan tinggi seni terbaik setanah air menurut QS World Ranking by Subject. Jurusan yang dimiliki lengkap dari semua rumpun bidang seni mulai dari seni rupa, seni pertunjukan hingga seni media rekam. Seni pertunjukan juga tidak terbatas hanya di kesenian tradisi, tetapi juga mempelajari seni klasik hingga modern dari budaya Barat.

Meski sering dianggap sulit punya masa depan jika kuliah di ISI, setidaknya banyak sisi baik dari menuntut ilmu di kampus seni tercinta ini yang harus dirayakan. Mari saya breakdown satu per satu.

UKT ISI Jogja termurah se-Indonesia

Kalau boleh jujur, alasan saya memilih ambil kuliah seni di Jogja salah satunya gara-gara UKT-nya yang murah meriah. Tak jarang di channel Danang Giri Sadewa, mahasiswa bilang kalau alasan memilih kuliah di ISI karena UKT-nya yang nggak bikin beban. Di Fakultas Seni Pertunjukan tempat saya berkuliah sendiri, UKT golongan tertinggi dipatok hanya 2.200.000. Gimana nggak murah keterlaluan coba?

Di saat yang sama memang mahasiswa dituntut punya keterampilan, kalau nggak ya bakal sulit bertahan karena bersaing sama banyak manusia berjiwa seni yang rajin mengasah diri. UKT boleh murah, tapi skill-nya yang mahal fren. Ya walau sejak 2024 kemarin sudah diterapkan kenaikan UKT karena dunia pendidikan semakin kapitalis, tapi saya bersyukur setidaknya angkatan saya hingga adek-adek angkatan 2023 mendapat biaya kuliah setara UMR. 

Festival seni setiap hari

Sudah menjadi makanan sehari-hari, rasanya bukan ISI kalau nihil acara seni-senian di sepanjang tahun, bulan, hingga pekan. Mulai dari pentas teater, konser musik, pagelaran wayang, screening film, pameran seni rupa, lengkap dan memberi hiburan gratis buat warga Sewon Bantul yang nggak males gerak dan bukan kupu-kupu.

Bahkan kalau lagi perayaan Dies Natalis, bisa sampai tiga bulan penuh banyak rangkaian agenda kesenian di tiap fakultas yang merespons tema Dies Natalis. Mulai dari peragaan busana, panggung musik, pameran lukisan dan patung, konser orkestra, hingga bazar dengan dagangan menarik di boulevard. 

Bertemu manusia dengan ragam karakter unik di ISI Jogja

Kampus memang selalu menjadi tempat berdatangannya mahasiswa perantau. Tapi di ISI Jogja beda. Nggak jarang saya bisa berjumpa dengan manusia yang karakternya begitu khas. Ada yang rambut gondrong, diwarnain, sampai memakai outfit ajaib dari ujung kepala hingga ujung kaki. ISI menjadi arena untuk berekspresi sebebas-bebasnya. Anak-anak ISI begitu humoris, kreatif dan dibentuk untuk percaya diri. Tapi yang pendiam dan ngewibu juga ada. Multikultural lah.

Baca Juga:

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Salah satu teman saya yang di UGM sampai takjub karena anak-anak ISI sangat berani memperlihatkan identitasnya dalam berbusana. Pokoknya seunik-uniknya dan seheboh mungkin. Berbeda katanya dengan anak UGM yang lebih ragu-ragu dan memilih tampil biasa saja supaya tidak menarik perhatian. 

Dibentuk lingkungan untuk mencintai seni

Mahasiswa ISI Jogja terbiasa menjumpai karya dan bentuk-bentuk kesenian yang beragam. Kami dibentuk untuk menerima segala spektrum perbedaan yang dipaparkan oleh lingkungan maupun pergaulan. Sebagaimana himne ISI Jogja, “Sadar dan bertanggungjawab, sebagai seniman sejati”, kami menempa diri untuk menjadi insan seni yang menghargai segala bentuk ekspresi dan karya cipta yang dihasilkan manusia. Diajarkan untuk melihat bahwa keindahan bukan soal yang tampak di muka dan permukaan, namun juga ada di tiap jengkal perjuangan dan narasi di balik terciptanya sebuah karya yang utuh. Estetika itu ada dimana-mana— cia jadi filosofis gini. 

Pokoknya lulus dari ISI, alumninya jadi punya kepekaan estetis yang tinggi dan lebih membumi, berkarya untuk kemanusiaan, bukan untuk kekayaan. Ya idealnya begitu, tapi tidak semua seidealis itu juga. Masih ada juga lulusan yang justru kehilangan jiwa seninya karena nggak kuat ditampar realitas dan berakhir jadi budak korporat, mengutuk almamater yang nggak bisa menjamin ketersediaan lapangan kerja. Hidup memang pilihan, tapi semoga ada banyak lulusan ISI tetap menjadi pribadi yang tidak lupa bahwa atas nama seni, tiap langkahnya tidak akan sia-sia. 

Penulis: Lintang Pramudia Swara
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Membayangkan Sewon Bantul Tanpa ISI Jogja, Cuma Jadi Daerah Antah-berantah

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 4 Juni 2025 oleh

Tags: BantulISI JogjaJogjakampus seni Jogja
Lintang Pramudia Swara

Lintang Pramudia Swara

Sarjana seni kelahiran Kota Kembang, kini mengasuh toko buku di Kota Pelajar

ArtikelTerkait

Hal-hal yang Lumrah di Nganjuk, tapi Sulit Ditemui di Jogja Mojok.co

Hal-hal yang Lumrah di Nganjuk, tapi Sulit Ditemui di Jogja

12 September 2024
UNY, Kampus Pendidikan yang (Tidak Selalu) Mendidik Mojok.co

UNY, Kampus Pendidikan yang (Tidak Selalu) Mendidik

4 April 2025
Catatan Keresahan Mahasiswa Jogja yang Nggak Punya Motor di Jogja: Boros, Susah ke Mana-mana, Sulit Cari Kerja!

Mimpi Buruk bagi Mahasiswa yang Kuliah di Jogja Adalah Tidak Punya Sepeda Motor. Pasti Boros dan Sangat Merepotkan

5 Mei 2025
Begini Rasanya Menjadi Penumpang KA Bengawan Kelas Ekonomi, Pegel Dikit Nggak Ngaruh!

Begini Rasanya Menjadi Penumpang KA Bengawan Kelas Ekonomi, Pegel Dikit Nggak Ngaruh!

14 Januari 2024
3 Hal yang Orang-orang Jarang Katakan Soal Berkendara di Jogja Mojok

3 Hal yang Orang-orang Jarang Katakan Soal Berkendara di Jogja

24 Oktober 2025
3 Alasan yang Membuat Orang Purwokerto Minder dan Iri pada Warga Jogja Mojok.co

3 Alasan yang Membuat Orang Purwokerto Iri pada Warga Jogja

15 Juli 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.