Mulai dari Semangka Goreng sampai Fotokopi Keliling, Sinetron Indosiar Memang Sumbernya Ide Usaha Kreatif dan Inovatif

Mulai dari Semangka Goreng sampai Fotokopi Keliling, Sinetron Indosiar Memang Sumbernya Ide Usaha Kreatif dan Inovatif

Mulai dari Semangka Goreng sampai Fotokopi Keliling, Sinetron Indosiar Memang Sumbernya Ide Usaha Kreatif dan Inovatif (Unsplash.com)

Selama ini sinetron Indosiar seolah tak pernah kehabisan topik sebagai bahan gunjingan warganet di media sosial. Hal ini sebenarnya bukan tanpa sebab. Berawal dari cerita naga terbang yang terlalu dibuat-buat, cerita azab yang karmanya suka di luar nalar, pemasangan infus di rumah sakit yang nggak sesuai SOP, atau karena CGI yang begitu absurd dan nggak profesional. Semua jadi bahan gunjingan warganet.

Belakangan ini sinetron Indosiar kembali menjadi topik pembicaraan hangat lantaran ide-ide usaha yang dianggap lain daripada yang lain. Ceritanya sebenarnya cukup sederhana, biasanya tokoh utama terpuruk lantas mendapat ilham dengan menciptakan sebuah inovasi usaha. Entah itu dari semangka goreng, fotokopi keliling, atau tambal ban keliling. Semua hal itu dianggap nggak lazim dan amat sangat nggak masuk akal di tengah masyarakat kita.

Awalnya saya juga berpikiran sama. Kok bisa ya tim kreatif sinetron Indosiar memikirkan ide kreatif semacam itu? Tapi kalau dipikir-pikir lagi, bukankah setiap usaha itu memang harus ada kreativitas dan inovasi yang baru?

Saya masih ingat sekali perkataan guru Seni waktu SMA, “Kalau hanya menyajikan yang itu-itu saja dan semua sama, lantas di mana letak inovasinya? Dalam sebuah usaha dibutuhkan sesuatu hal yang baru. Kalau kalian tak bisa menciptakan produk yang baru, maka kalian bisa memodifikasi produk yang sudah ada tapi dengan versi yang berbeda.”

Ide membuat semangka goreng dari sinetron Indoesiar

Dalam industri kreatif, kita memang dituntut untuk menghadirkan penemuan dan modifikasi baru. Nah, bisa jadi cerita-cerita yang dihadirkan dalam sinetron Indosiar yang nampak begitu absurd dan nggak masuk akal ini, sebenarnya merupakan upaya dalam meningkatkan kreativitas masyarakat dalam ber-UMKM. Mereka menyajikan cerita-cerita tersebut untuk memotivasi penonton dan memberikan referensi ide usaha yang out of the box.

Mana ada semangka digoreng? Aneh banget! Iya, saya setuju. Selama ini mungkin kita hanya memandang semangka sebagai buah yang hanya bisa dinikmati dengan cara dimakan langsung, dijadikan jus, dibuat es buah, atau bahkan menjadi salad buah. Tentu hal yang mustahil kalau sampai ada semangka yang digoreng.

Nyatanya semangka goreng itu ya beneran ada dan bisa dibuat, lho. Menurut penuturan beberapa orang yang memakannya, semangka goreng ini rasanya cukup enak. Menjual atau membuat produk baru memang seperti itu tantangannya. Masih banyak orang yang belum mencobanya, sehingga banyak orang yang seringnya nyinyir dan nggak tertarik.

Tapi ya nggak apa-apa, namanya juga memulai sebuah usaha. Wong produk yang terkenal saja juga harus membayar mahal untuk sebuah iklan agar produknya dikenal masyarakat luas, kok.

Banyak yang nyinyir juga tentang jualan es goreng. Padahal es goreng itu memang ada dan enak rasanya. Namun produk ini belum meluas sehingga belum semua orang tahu dan menikmati keenakan es goreng. Makanya sebenarnya ini juga bisa dijadikan ide usaha di sebuah daerah yang mungkin belum ada yang berjualan es goreng.

Memanfaatkan sumber daya yang ada

Fotokopi keliling juga dianggap aneh bin ajaib. Kok ada fotokopi keliling? Dari mana dapat listriknya?

Ya ampun, zaman sekarang kok masih bingung dari mana listriknya dan gimana cara membawa mesin fotokopinya? Sekarang ini kita sudah mengenal printer sekaligus scanner yang bisa untuk fotokopi dokumen. Lagian sekarang ini kita juga sudah mengenal apa itu aki, sehingga untuk mendapatkan listrik dari sepeda motor hal itu nggak yang susah-susah banget harusnya, ygy.

Menurut saya, ide seperti fotokopi keliling, jasa setrika keliling, atau bengkel keliling ini merupakan sebuah ide usaha yang kreatif. Di mana sebagai penyedia jasa, kita nggak cuma diam menunggu konsumen datang, tapi kita yang menjemput bola dengan menghampiri mereka.

Nggak usah berpikiran yang aneh-aneh dulu. Kalau kita memang punya skill dalam memperbaiki kendaraan entah itu sepeda motor atau mobil tapi terkendala tempat, maka bengkel keliling ini merupakan solusi. Tanpa modal tempat, kita bisa memperbaiki kendaraan di rumah klien atau jika ada mobil atau motor mogok kita bisa mendatanginya.

Dalam usaha itu kadang ya harus gitu. Kita harus pintar memanfaatkan apa pun yang ada, entah sumber dayanya, potensinya, dan apa pun yang sekiranya bisa menghasilkan uang. Ingat, jika semua sama maka tak akan pernah ada produk baru. Beda itu tak selamanya buruk, kok.

Penulis: Reni Soengkunie
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Sinetron Indosiar Bukan Nggak Masuk Akal, Itu Prediksi Masa Depan.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version