Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Olahraga

Sikap Overproud Netizen Sumber Sentimen Pemain Sepak Bola Indonesia Hanya jadi Alat Bisnis

Fajar Hikmatiar oleh Fajar Hikmatiar
8 Februari 2021
A A
bagus kahfi pemain sepak bola indonesia mojok

bagus kahfi pemain sepak bola indonesia mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Baru-baru ini, pemain sepak bola Indonesia telah diresmikan untuk bergabung dengan salah satu klub liga Belanda, FC Utrecht. Setelah menyelesaikan proses yang cukup rumit dengan klub lamanya, akhirnya mimpi untuk merintis karir di Eropa terwujud. Dia adalah Bagus Kahfi.

Sebagai fans yang mendorong pemain sepak bola Indonesia untuk berkarir di luar negeri—terutama Eropa, saya jelas mendukung dan turut berbahagia atas pencapaian Bagus. Tapi, tetiba menjadi sebal ketika saya kembali menemukan fenomena yang acapkali terjadi ketika ada pemain sepan bola Indonesia baru bergabung dengan klub luar, yaitu sikap overproud netizen Indonesia.

Mereka seakan-akan sangat membangga-banggakan ketika Bagus diperkenalkan oleh akun Instagram resmi FC Utrecht. Saking bangganya, mereka memenuhi kolom komentar di setiap postingan yang berisi Bagus. Yang saya masalahkan, kenapa harus nyampah, sih?

Bangga, oke saya juga bangga. Bahagia, oke saya pun bahagia. Tapi, tidak selebay itu, Bro! Tidak terbayang bagaimana risihnya warlok—warga lokal alias fans asli sana atas kehadiran tamu-tamu tak diundang ini.

Yang lebih parah, ketika ada warlok ikut nimbrung dengan mengomentari postingan tersebut, mereka ini malah ikut campur padahal nggak ngerti apa yang dikatakan. Malah-malah ngejawab dengan, “Enggak bisa bahasa enggresss”. Plisss hey mereka cakap pakai bahasa Belanda!

Yang ingin kukatakan, ngapain sih orang-orang teh. Anda yang ngetik, saya yang malu.

Tidak heran bahwa sentimen klub Eropa mendatangkan pemain sepak bola Indonesia hanyalah untuk kepentingan bisnis semata, hanya untuk jualan baju layaknya Liverpool membeli Minamino (Baca: Minimano). Bahkan ada anekdot bahwa, tidak perlu membuat konten yang bagus untuk menaikkan engagement akun Instagram, cukup dengan membeli pemain asal Indonesia.

Padahal mungkin bisa saja pemandu bakat klub tersebut yakin akan kualitas pemain muda Indonesia. Tapi, dengan adanya fenomena seperti ini, menjadi citra si pemain itu sendiri menjadi tercoreng, bahkan bisa dapat menjadi beban tersendiri karena ada ekspektasi lebih dari banyak orang.

Baca Juga:

Sepak Bola Indonesia Sudah Bermasalah dari Hulunya: Curhatan Pemain Tarkam

Talenta Muda dan Buaian Manis Benua Eropa

Mungkin masih ingat ketika Egy Maulana Vikri bergabung dengan Lechia Gdansk yang berlaga di kasta tertinggi liga Polandia? Bagaimana Lechia yang awalnya asing di telinga orang Indonesia, tiba-tiba tenar ketika merekrut “Egy Messi Kelok 9” sebagai pemain mereka.

Popularitas Lechia pun naik. Kemudian muncul akun fanbase Lechia Gdansk Indonesia. Padahal Egy sendiri minim kontribusi di tim utama. Meskipun bermain apik di tim cadangan Lechia, tapi tetap saja Egy belum mendapatkan kepercayaan penuh untuk tampil reguler bersama tim utama.

Siapa kenal klub FK Radnik Surdulica? Klub ini bermain di kasta tertinggi liga Serbia dan jadi pelabuhan wonderkid Indonesia lain, Witan Sulaeman. Mungkin dulu jangankan mengenal Surdulica, mengikuti liga Serbia juga tidak. Tapi, setelah Witan bergabung, tiba-tiba banyak yang jadi fans klub tersebut.

Saya tidak menganggap itu salah. Hanya sikap bangga berlebih yang saya kritisi. Seperti kasus kepindahan Brylian Aldama ke klub Kroasia, HNK Rijeka. Belum saja proses transfer itu rampung, netizen Indonesia sudah ramai menyerbu akun tersebut. Seakan-akan seperti menekan Rijeka untuk segera menyelesaikan transfer Brylian.

Kasus lain, mungkin dengan risihnya fans lokal Ipswich Town—klub kasta ketiga liga Inggris, ketika banyak netizen Indonesia memenuhi akun Instagram mereka dengan meminta Elkan Baggot dimainkan. Baggot sendiri merupakan pemain muda Indonesia keturunan Inggris yang dianggap bakat emas Indonesia.

Fenomena seperti itu tadi biasanya berupa komentar yang menunjukan identitas mereka sebagai pendukung sesama warga Indonesia. Biasanya, terdiri dari (nama pemain), Indonesia, atau emoji bendera Indonesia. Embel-embel “He is from Indonesia” hampir dipastikan selalu ada. Seperti takut diklaim oleh negara lain. Saya tidak meragukan nasionalisme anda, saya salut. Tapi, tolong jangan berlebihan! Keren tidak, caper iya.

Jadi kembali lagi, saya menulis ini bukan karena saya tidak suka pemain Indonesia berkarir di luar negeri. Dan bukan karna saya tidak nasionalis juga. Saya hanya tidak ingin timbul anggapan bahwa pemain muda itu didatangkan hanya untuk kepentingan bisnis saja. Karna mereka mencapai level itu karena mungkin memang pantas berada disana. Biarkan dulu aja pemain itu berkembang dan belajar di Eropa. Jangan terus-terusan dibanggakan secara berlebihan,  Coyyy!

Sumber gambar: Akun Twitter FC Utrecht.

BACA JUGA Sepak Bola Indonesia Sudah Bermasalah dari Hulunya: Curhatan Pemain Tarkam dan tulisan Fajar Hikmatiar lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 29 Agustus 2021 oleh

Tags: bagus kahfipemain sepak bola indonesia
Fajar Hikmatiar

Fajar Hikmatiar

Cuma mas-mas biasa yang hobi banget nonton bola.

ArtikelTerkait

liga 2 judi bola shin tae-yong konstitusi indonesia Sepakbola: The Indonesian Way of Life amerika serikat Budaya Sepak Bola di Kampung Bajo: Bajo Club dan Sejarahnya yang Manis terminal mojok.co

Sepak Bola Indonesia Sudah Bermasalah dari Hulunya: Curhatan Pemain Tarkam

7 Desember 2020
pemain underrated program olahraga fans klub sepak bola youtube net soccer eropa sepak bola indonesia pemain muda mojok

Talenta Muda dan Buaian Manis Benua Eropa

7 Desember 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.