Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Sinetron

Si Doel Anak Sekolahan Episode 5, Musim 1: Doel, Sarjana Primitif yang Masih Punya Harga Diri

Dini N. Rizeki oleh Dini N. Rizeki
2 Juni 2020
A A
si doel anak sekolahan episode 5 sinopsis resensi review jalan cerita mojok.co

si doel anak sekolahan episode 5 sinopsis resensi review jalan cerita mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Si Doel Anak Sekolahan episode 5 dibuka dengan Hans dan Sarah datang ke rumah keluarga Babe Sabeni. Bukan untuk bertemu Doel, melainkan Sarah yang ingin makan masakan Betawi dan minta diajari memasak oleh Mak Nyak. Sarah bahkan sudah membeli semua bahan yang diperlukan untuk masak. Adegan yang mungkin masih melekat di ingatan kita adalah saat Sarah mencoba meniup tungku Mak Nyak, semprong buat niupnya malah kebalik.

Saat di rumah Babe inilah Sarah mendengar dari Mak Nyak bahwa Babe dan Doel sedang pergi mengurus surat-menyurat tanah milik Engkong yang akan dijual.

Malamnya, Sarah dan Hans bicara pada ayah Sarah tentang rencana membeli tanah milik engkong Doel yang lokasinya ada di Cisalak. Ayah Sarah setuju dan menyerahkan semua urusannya pada Sarah dan Hans. Hans lagi-lagi minta pada Babe Sabeni untuk merahasiakan semua ini dari Doel. Alasan dia waktu itu, nanti Hans sendirilah yang akan bilang pada Doel.

Transaksi penjualan rumah berjalan lancar. Sarah menyetujui harga yang diajukan oleh Babe tanpa menawar. Mak Nyak sempat bertanya pada Babe:

“Beli tanah udah kayak beli kerupuk ya? Nggak pake ditawar.”
“Eh, Lela! Kalo orang kaya emang gitu! Emangnya elu, beli sendal jepit aja pake berantem?!” jawab Babe ngegas. Yaelah, Be. Ngomong doang, disemprot.

Hari ujian Doel semakin dekat. Sementara ia sibuk mempersiapkan diri belajar, masih ada saja hal-hal yang mengganggu pikiran Doel. Termasuk Mandra (yang sudah tiga hari naik pangkat jadi sopir opelet) kena tilang. Nggak kaleng-kaleng, Mandra kena tilang karena dia menabrak motor polisi.

“Saya nggak sengaja, Bang. Nabrak motor polisi,” kata Mandra kepada Babe.
“Masya Allah! Elu nubruk polisi? Polisinya gimane?”
“Lagian polisinya nilang motor di jalanan.” (Emang kudunya di mana, Bang Mandraaa.)
“Elu baru tiga hari narik opelet udah nabrak polisi, gimane kalo sebulan? Kantor polisi elu sruduk!”
“Ya namanya juga musibah, Bang.”
“Itu sih bukan musibah, gegabah namenye!”
“Ya, abis opelet abang kagak ada sabuk pengamannya!”
“Elah, aksi pake sabuk pengaman! Nah lu pake aja tu stagen mpok lu!”
“Emang saya abis beranak?!”

Di hari pengumuman kelulusan kuliah, Sarah sengaja menanti di kampus Doel dan Hans. Sarah juga mengantar mereka pulang ke rumah Doel. Momen historis ada di adegan ini, saat Doel menyatakan dia lulus pada Babe. Saat semua orang masuk ke rumah, Babe malah berteriak-teriak ke warga kampung dengan bangganya.

Baca Juga:

Semakin Dewasa, Saya Semakin Relate dengan Mandra “Si Doel Anak Sekolahan”

Mandra, Sebenar-benarnya Sadboy dalam Si Doel Anak Sekolahan

“Hei, orang kampuuung! Anak gue lulus jadi sarjana! Hei, orang kampuuung! Si Doel udah jadi tukang insinyuuur! Siapa bilang anak Betawi kagak bisa jadi sarjana?! Buktinya anak gue tuh!”

Bagi yang tahu benar perjuangan Babe dan Doel supaya bisa sampai di titik ini, tentu saja sangat mengharukan. Amat sangat. Tapi kalau mengingat hidup si Doel nantinya, pasti geregetan. Biarin aja nggak lulus! (Teeet, spoiler!)

Syukuran atas kelulusan si Doel pun digelar. Sarah mengirim dua buket bunga untuk Doel. Mandra (yang kurang lancar membaca) mencoba membaca tulisan yang ada di buket itu.

“For Do-el. Lo-pe.”

Ehehehe.

Saat syukuran, Doel dan Sarah terlihat saling menatap. Uwuwuwuw. Hal ini disadari oleh Mandra yang lalu memberi tahu Hans dan Atun. Adegan sukaria ini diakhiri dengan Sarah yang mengundang Doel dan Mandra untuk datang ke acara ulang tahunnya lusa. Doel yang merasa harus membawa sesuatu untuk Sarah karena dia sudah terlalu baik, berusaha meminjam uang setoran opelet untuk membeli kado. Doel mencoba bernegosiasi dengan Mandra yang tugasnya memang memegang uang setoran.

Di hari ulang tahun Sarah, akhirnya Doel datang bersama Mandra naik bajaj. Dandanan Doel sih masih wajar, tapi Mandra memakai sarung dan peci, pakaian formal orang Betawi untuk kondangan. Tapi tentu saja untuk ukuran garden party di rumah orang kaya ala Barat, jadinya terlihat lucu.

Sarah dan Hans menyambut ramah kedatangan Doel dan Mandra, tapi tidak dengan Roy. Roy yang sudah pernah menyuruh orang untuk menyelidiki kegiatan Sarah akhirnya mengetahui bahwa orang yang dekat dengan Sarah adalah Doel, seorang sopir opelet yang dijadikan bahan skripsi oleh Sarah.

Roy dengan songongnya memberi tahu hal itu pada Doel di tengah acara, di depan banyak orang.

“Kasihan, orang sebaik ini dijadikan bahan tulisan. Hei, orang primitif! Bangga ya dijadikan bahan skripsi?” kata Roy.

Doel merasa terkejut karena baru mengetahui fakta itu. Ia sangat malu dan segera mengajak Mandra pulang. Sarah yang marah pada Roy mengejar Doel. Sebelum pulang, Doel sempat bicara di depan Roy, Sarah, dan Hans.

“Terima kasih atas pemberitahuan Anda. Kami memang orang kampung, barangkali dari pakaian ukurannya. Sementara Anda yang berpakaian rapi, Anda adalah orang modern. Tapi ada bagian yang Anda lupa. Di antara orang yang hadir di sini, mereka heran melihat Anda yang modern berteriak, memaki, menghina seolah Anda tidak punya etika. Siapakah yang lebih kampungan di antara kita?”

Doel memberikan kado kecilnya untuk Sarah lalu pulang.

Si Doel Anak Sekolahan episode 5 ini diberi judul “Harga Diri” oleh Rano Karno, dan memang sesuai sekali. Harga diri Doel terasa dicabik-cabik di sini.

Besok saatnya sinopsis Si Doel Anak Sekolahan episode 6 alias episode terakhir dari musim pertama ini ya, Gaes! Jangan sampai ketinggalan!

Sumber gambar: Instagram @sidoelanaksekolahan

BACA semua sinopsis sinetron Si Doel Anak Sekolahan musim 1 di sini.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 23 Januari 2022 oleh

Tags: review sinetronSi Doel Anak Sekolahansi doel anak sekolahan musim 1
Dini N. Rizeki

Dini N. Rizeki

Seorang yang menulis supaya tetap waras.

ArtikelTerkait

sinopsis preman pensiun episode 1 musim 1 mojok.co preman pensiun episode 2 preman pensiun episode 3 episode 4 episode 5 episode 8 episode 10 episode 19 kang bahar

Preman Pensiun Episode 17, Musim 1: Kang Bahar Fix Pensiun!

11 Juni 2020
si doel anak sekolahan episode 4 musim 1 season 1 review sinopsis link nonton jalan cerita mojok.co

Si Doel Anak Sekolahan Episode 4, Musim 1: Babe Sabeni Is Everything

1 Juni 2020
sinopsis preman pensiun episode 1 musim 1 mojok.co preman pensiun episode 2 preman pensiun episode 3 episode 4 episode 5 episode 8 episode 10 episode 19 kang bahar

Preman Pensiun Episode 29, Musim 1: Kinanti Dikenalkan pada Orang Tua Adit

22 Juni 2020
resensi jalan cerita sinopsis si doel anak sekolahan episode 4 musim 2 mandra munaroh backstreet mojok.co

Si Doel Anak Sekolahan Episode 4, Musim 2: Mandra dan Munaroh Backstreet

7 Juni 2020
sinopsis jalan cerita si doel anak sekolahan episode 26 musim 2 liburan ke anyer mojok.co

Si Doel Anak Sekolahan Episode 26, Musim 2: Keluarga Doel Diajak Sarah Liburan ke Pantai

1 Juli 2020
Pledoi Luna Sebagai Pelakor Hubungan Farel dan Rachel dalam 'Heart Series' terminal mojok.co rachel farel adipati dolken yuki kato ranti aria michele zudith

Pleidoi Luna sebagai Pelakor Hubungan Farel dan Rachel dalam ‘Heart Series’

23 Desember 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas Mojok.co

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas

13 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Solo Gerus Mental, Sragen Memberi Ketenangan bagi Mahasiswa (Unsplash)

Pengalaman Saya Kuliah di Solo yang Bikin Bingung dan Menyiksa Mental “Anak Rantau” dari Sragen

13 Desember 2025
UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.