Si Doel Anak Sekolahan Episode 24, Musim 3: Doel Tahu Apa yang Sudah Dilakukan Sarah

si doel anak sekolahan episode 23 musim 3 sinopsis mojok.co

si doel anak sekolahan episode 23 musim 3 sinopsis mojok.co

Si Doel Anak Sekolahan episode 24 ini kayaknya bakal jadi bagian yang menyakitkan buat Doel. Di awalnya saja Doel yang lagi sibuk kerja di kantor sudah harus kaget dengan kedatangan Roy, ditambah lagi mulut Roy yang lemesnya minta ampun itu sengaja banget bilang bahwa Doel bisa kerja di situ karena bantuan Sarah. Minta dilakban ini mulutnya Roy.

Di tempat yang berbeda, ada Munaroh datang membawa dodol buat Mak Nyak. Sementara Mak Nyak membuatkan minum, Mas Karyo mampir.

“Eh, ada Musarofah! Eh, sapa namamu? Lupa… Munaroh ya?” kata Mas Karyo.
“Iya, Mas,” jawab Munaroh.
“Wah, sudah lama nggak ketemu. Kok pipimu tambah mlenthung?”

Mas Karyo nih mulutnya juga ngeselin yak.

“Kamu sudah ketemu Mas Mandra belum?”
“Belum, Mas.”
“Wah, kalo kamu ketemu Mas Mandra, dia itu pipinya sama mlenthungnya kayak kamu. Dia sudah punya pacar baru juga. Penyanyi ndangdut! Namanya Ambarwati Elvi Jannah… Jannah sopo yo? Jan-naaah… Pokoknya panjang banget! Weh, itu bodinya, Roh, waduh bentuknya tuh kayak kursi baru itu lho, yang rotan tu lho. Merit, tempat duduknya tu guedhe beuh. Itu lho bempernya!” kata Mas Karyo. Kayaknya sengaja manas-manasin Munaroh deh.

Munaroh terkejut mendengar apa kata Mas Karyo, dia nggak mengira Mandra segitu mudahnya move on dan udah punya pacar baru. Saat Munaroh pamit pulang, Mas Karyo juga ternyata mau bareng jalan ke depan karena ada janji. Munaroh memanfaatkan kesempatan ini buat tanya-tanya tentang pacar barunya Mandra.

“Pacar barunya Bang Mandra cakep ya, Mas?”
“Ya jelas toh. Kalo ndak cakep mana mungkin jadi penyanyi ndangdut! Lah suaminya lak yo cakep toh? Mbok sekali-kali aku tuh dikenalin sama suamimu!”

Munaroh lalu cerita kalau dia dan Cecep, suaminya, hidup terpisah. Munaroh di Jakarta, Cecep di Cianjur. Munaroh tidak mungkin pindah ke Cianjur karena babenya akan sendirian, Cecep juga tidak mau pindah ke Jakarta karena tidak tahan panas. (Ha?)

Jadi mereka hanya bertemu sekali dalam seminggu. Makanya Munaroh merasa kehidupan rumah tangganya tidak bahagia. Munaroh juga minta tolong pada Mas Karyo supaya bisa mempertemukannya dengan Mandra. Mas Karyo yang emang demen spotlight tentu mau-mau saja. Mas Karyo janji akan segera mengaturnya.

Kembali ke Doel. Sepulang kerja Doel langsung mampir ke rumah Sarah. Dia menanyakan kebenaran dari ucapan Roy tadi pagi. Sarah jujur mengakui bahwa dia pernah datang ke kantor Om Wisnu dan meminta Om Wisnu menerima Doel kerja di perusahaannya. Sarah bilang dia berniat baik membantu Doel, tidak ada maksud lain.

Doel, seperti biasa, dengan gengsinya yang setinggi langit ketujuh bilang bahwa dia tidak butuh bantuan semacam ini. Dia merasa masih bisa menolong dirinya sendiri, merasa masih kuat untuk berusaha.

“Kamu tahu dari siapa? Pasti Roy ya?” tanya Sarah.
“Ah, udahlah. Nggak enak nyebut nama,” kata Doel.
“Doel, kamu marah ya? Iya kan, kamu marah….”
“Nggak, aku nggak marah. Aku cuma merasa masih kuat untuk dikasihani.”
“Kok kamu gitu sih?”

Sarah lalu lari masuk rumah.

Doel sampai di rumah saat Mas Karyo lagi ribet sama Mandra. Mas Karyo bilang kalau tadi dia ketemu Munaroh dan Munaroh sempat curhat. Mandra kepo maksimal. Dia kejar Mas Karyo sampai ke kontrakan, tapi Mas Karyo mulai rese. Pakai acara rahasia-rahasiaan segala, pakai acara disuruh nunggu sampai nanti malam pula.

Doel galau, Mandra galau. Galau semua-muanya.

Paginya, Mandra dandan cakep banget. Mas Karyo berangkat nagih ikut dengan opeletnya. Kayaknya mereka udah janjian ini. Dan ternyata benar, Mas Karyo mengajak Mandra ke sebuah tempat di jalanan kebon kampung untuk menunggu Munaroh. Sementara Mas Karyo menunggu santai sambil memeriksa catatan tagihannya, Mandra makin cemas karena Munaroh nggak datang-datang juga.

Sementara di kantornya, Doel diajak bicara oleh Pak Harry dan temannya bahwa omongan Roy tidak usah digubris, cuekin saja. Tapi semakin mendengar omongan teman kerjanya, Doel merasa semakin galau. Bener kan apa kata saya tadi, Si Doel Anak Sekolahan episode 24 ini benar-benar jadi bagian yang berat buat Doel.

Duh, bakal jadi gimana ini ya?

Daftar sinopsis sebelumnya: Si Doel Anak Sekolahan musim 1, Si Doel Anak Sekolahan musim 2, dan Si Doel Anak Sekolahan musim 3.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Exit mobile version