Shower and Locker Stasiun Tugu: Bersih sih, tapi Nggak Cocok untuk Kaum Mendang-Mending

Shower and Locker Stasiun Tugu: Bersih, tapi Nggak Cocok untuk Kaum Mendang-Mending

Shower and Locker Stasiun Tugu: Bersih, tapi Nggak Cocok untuk Kaum Mendang-Mending (Wikimedia Commons)

Udah cobain numpang mandi dan titip barang di Shower and Locker Stasiun Tugu belum?

Mari sudahi anggapan tentang Jogja yang murah, faktanya nggak ada yang murah di Jogja selain UMR-nya. Minggu lalu saya berkunjung ke Jogja. Selain melihat Tugu Jogja yang tampilannya masih begitu-begitu saja, saya mendapati kenyataan pahit tentang jalanan Jogja yang macetnya ngalahin Surabaya. Nggak hanya itu, harga makanan dan kopinya juga nggak murah-murah banget, miriplah dengan Surabaya. Jadi saya bingung, yang dibilang Jogja murah tuh di mana, sih?

Puncaknya adalah ketika saya mau mandi di Shower and Locker Stasiun Tugu. Biaya satu kali mandi di sana adalah Rp40 ribu. Tuhan, harga tersebut setara tiga bungkus nasi telur di Surabaya!

Jika ada di antara kalian yang bilang, “Lho, masih mending mandi di Stasiun Tugu bayarnya cuma Rp40 ribu, di Stasiun Gambir biayanya malah Rp70 ribu.” Ya iya sih, di Stasiun Gambir memang lebih mahal. Tapi menurut saya, mandi dengan harga Rp70 ribu ataupun Rp40 ribu tuh nggak ada yang mending, dua-duanya tetap mahal. Hanya saja yang satu mahal banget, dan yang satunya mahal saja. Tapi tetap sama-sama mahal, kan?

Bayangkan jika gaji kita UMR Jogja yang hanya Rp2 jutaan, lalu mandi seharga Rp40 ribu. Kalau kita mandi sehari sekali selama tiga puluh hari, artinya lebih dari separuh gaji kita ludes hanya untuk mandi. Ngenes pol!

Kebersihannya patut diacungi jempol

Lokasi Shower and Locker berada tepat di samping area Stasiun Tugu. Bangunannya nggak begitu besar dengan dominasi cat berwarna putih, oranye, dan sedikit warna biru, sama dengan warna kebanggaan PT KAI. Meskipun mungil, desainnya instagrammable dan senada dengan model Stasiun Tugu yang bernuansa jadul. Cocoklah kalau mau digunakan foto-foto untuk mempercantik feed Instagram.

Shower and Locker Stasiun Tugu memiliki shower room untuk perempuan dan laki-laki yang ruangannya dibuat terpisah. Dilihat dari sisi kebersihannya, tempat ini boleh diacungi jempol. Ruesik pol, Rek. Ya iyalah, bayar Rp40 ribu kalau masih kotor kan keterlaluan.

Dengan biaya mandi Rp40 ribu tersebut, kita akan mendapatkan pinjaman handuk dan diberi pasta gigi, sikat, sampo, dan sabun mandi alias amenities kamar mandi di hotel bintang 3 lah. Kita juga bisa meminjam hair dryer untuk mengeringkan rambut.

Interior kamar mandinya sih standar banget.  Ada satu wastafel dengan cermin ukuran sedang yang bisa digunakan untuk berdandan. Lalu ada closet dan shower. Kedua area tersebut disekat tirai berwarna putih. Sudah, gitu doang, nggak ada teknologi canggih yang bisa membedakan mandi seharga Rp40 ribu dengan mandi gratis di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta.

Pengunjung yang berada di kamar mandi diberi batas waktu maksimal 45 menit. Jadi, kalau sedang sakit perut dan ingin berlama-lama di kamar mandi ya nggak bisa. Kalau mau mandi sambil luluran dengan santai mending sekalian sewa hotel.

Eh, terus bagaimana sewa lokernya?

Harga sewa loker yang nggak ngotak

Sewa lokernya nggak kalah mahal

Nggak hanya itu, di Shower and Locker ini ada fasilitas lain yang harganya lebih nggak ngotak lagi, yaitu persewaan lokernya. Masa sewa loker satu jamnya Rp20 ribu. Kalau kita sewa 5 jam berarti bayar Rp100 ribu. Ini tuh mahal banget, lho. Harga tersebut bahkan lebih mahal dari sewa loker di negara maju seperti Jepang.

Sependek ingatan saya, rata-rata sewa loker di stasiun Jepang adalah 600-800 yen atau setara Rp90 ribuan, itu pun untuk satu hari. Dengan harga 800 yen kita sudah mendapatkan ukuran loker besar. Kalau ukuran lokernya kecil, tarif sewanya sekitar 400 yen saja. Padahal kita tahu kalau gaji bulanan atau UMR-nya orang Jepang yang paling rendah saja bisa mencapai Rp17 jutaan. Ha kita yang hidup di Indonesia dengan UMR tertinggi hanya Rp5 jutaan masa diminta sewa loker Rp20 ribu per jam, ya sesak napas lah!

Memang sih, Shower and Locker menawarkan harga lebih murah kalau kita menyewa dalam durasi yang panjang. Ada dua pilihan, yaitu Rp90 ribu untuk 12 jam dan Rp120 ribu untuk 24 jam. Tapi, harga tersebut tetap nggak cocok untuk kaum mendang-mending.

Mending sekalian sewa hotel kapsul

Sekarang mari kita hitung-hitungan kasar, anggap saja kita hanya ingin jalan-jalan di sekitar Malioboro dan nggak ingin menginap. Sebagai wisatawan yang melakukan perjalanan jauh, kita pasti butuh mandi, jadi kita keluarkan uang Rp40 ribu untuk mandi.

Lantaran sewa loker per jam mahal, sementara kita nggak mungkin jalan-jalan di Malioboro hanya satu jam, pastinya kita akan memilih menyewa loker berdurasi panjang namun paling murah, yaitu 12 jam seharga Rp90 ribu. Untuk mandi dan sewa loker, total biaya yang harus kita keluarkan adalah Rp130 ribu.

Percayalah, uang sebesar itu sudah bisa digunakan untuk membayar hotel kapsul satu hari. Di hotel kapsul, kita nggak cuma bisa mandi sepuasnya, tapi juga bisa sekalian istirahat, rebahan, bahkan tiduran. Ha mending di hotel kapsul, kan?

Kesimpulannya, Shower and Locker Stasiun Tugu ini memang bersih dan aman, tapi bukan diperuntukkan bagi kaum mendang-mending kayak saya dan mungkin kalian juga. Tempat ini lebih cocok untuk orang yang kelebihan uang, sih.

Penulis: Tiara Uci
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Terowongan Stasiun Tugu Bakal Difungsikan, Ada Eskalatornya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version