Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Shogi, Catur Jepang yang Punya Plot Twist Persis Kancah Perpolitikan Indonesia

Adi Sutakwa oleh Adi Sutakwa
9 Januari 2021
A A
Shogi, Catur Jepang yang Punya Plot Twist Persis Kancah Perpolitikan Indonesia Terminal Mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Shogi atau catur Jepang jelas kalah populer jika kita bandingkan dengan catur modern (chess). Akan tetapi, medan perang perpolitikan Indonesia dua hingga empat tahun terakhir membuka kembali ingatan saya pada satu ketentuan utama dalam catur Jepang yang telah saya mainkan sejak sembilan tahun ini. Aturan main yang sebenarnya sederhana dan bisa dipahami siapa saja, tetapi punya implikasi strategis yang mengerikan.

Bidak lawan yang kita makan bisa dimasukkan kembali (drops) ke atas papan permainan sebagai pion utama dalam serangan membunuh lawan. Singkatnya, shogi punya kemungkinan tak terbatas dalam hal siasat cepat menghabisi raja musuh. Satu lagi sistem unik yang hanya bisa dinikmati dalam shogi adalah buah catur milik kita bisa berubah bentuk (promotion) beserta fungsi langkahnya apabila berhasil mencapai tiga petak terakhir pertahanan sang penantang.

Secara teknis, memang agak njlimet jika dijelaskan, tetapi padanannya telah terjadi dalam saling silang sengketa politik praktis di Indonesia. Lihat saja Sandi yang belum lama ini  “ditangkap” kubu Jokowi, lantas ditempatkan pada posisi strategis sebagai salah satu lini serang kubu oposisi. Sementara gerbong utamanya, Prabowo, malahan sejak lama dan awal mula seolah “menyerahkan diri” dengan dalih jalan ninja dalam membela rakyat.

Konsep permainan kedua, tentang berubahnya bidak shogi ketika menyentuh tiga petak terakhir di depannya, juga sudah jadi ajang akrobat bagi para simpatisan dan pendukung partisan. Lihat saja Erick Thohir yang kariernya kian eksponensial, mulai dari Asian Games, Tim Kampanye Nasional, sampai bertransformasi menjadi Menteri BUMN.

Kalau raja dalam shogi diibaratkan sebagai rakyat yang tentu saja turut berkompetisi sebagai pihak oposisi, maka ya pilihannya tinggal satu: menyerah, pasrah, dan resign dari permainan. Wong para tentara elitnya sudah kocar-kacir nggak karuan, apa lagi yang mau diperjuangkan? Sekarang pilihannya tinggal pulang pada kehidupan normal, mau dinasti politik ataupun penyerangan bersenjata tanpa keadilan hukum, semua sudah suratan yang Maha Kuasa.

Sebaliknya, shogi tetap bisa kita mainkan kapan pun dan di mana pun, sambil belajar melupakan kegilaan real life yang nggak ada juntrungannya. Platform resmi dari Japan Shogi Association yang bisa dimainkan secara daring adalah 81 Dojo. Opsi lain yang kurang populer misalnya Playok dan puluhan aplikasi yang tersedia dalam PlayStore ponsel pintar kalian.

Angka 81 yang menyertai laman online permainan shogi mengacu pada jumlah petak yang ada dalam papan permainan. Shogi memang memiliki 9 x 9 luas permainan, dengan tiga baris petak ditempati oleh masing-masing pemain. Baris pertama berisi sembilan buah catur dengan kekuatan yang berbeda-beda. Baris ketiga dikuasai oleh poin yang hanya bisa melaju satu demi satu langkah.

Sementara baris kedua hanya berisi dua bidak terkuat dalam shogi universe, hisha (rook) dan kakugyo (bishop). Seperti namanya, hisha punya langkah tak terbatas ke arah depan atau vertikal dan ke arah samping atau horizontal, persis seperti buah catur benteng dalam catur modern. Sedangkan kakugyo, meskipun diistilahkan dengan nama bishop, langkahnya lebih mirip ratu dalam terminologi catur, bisa melangkah tak terbatas secara diagonal.

Baca Juga:

6 Tipe Mas-mas yang Selalu Ada Ketika Ronda

Hisha dan kakugyo ini bisa menjelma menjadi buah catur yang lebih superior jika berhasil mencapai tiga baris petak terakhir dalam wilayah lawan. Hisha berubah menjadi ryuo, lantas bisa berjalan satu langkah secara diagonal. Kakugyo bermetamorfosa menjadi ryuma, kemudian dapat bergerak masing-masing satu langkah ke arah horizontal dan vertikal.

Perubahan bentuk setelah mencapai daerah kekuasaan musuh biasanya ditandai dengan membalik buah catur. Sehingga, aksara hiragana atau katakana pada buah catur berbentuk segi lima yang tadinya ditulis tinta hitam, berganti dengan tulisan berwarna merah. Nggak jauh beda lah dengan dominasi warna putih dan hitam golongan Prabowo Sandi yang kemudian melebur bersama merahnya gerbong banteng Bu Mega~

Pada akhirnya, politik tak ubahnya papan catur Jepang selebar sembilan kali sembilan. Dimainkan oleh dua “orang” atau otoritas yang lebih besar dan punya kepentingan. Di penghujung permainan, kedua orang pemain ini juga menuju satu tujuan yang sama. Siapa pun pemenangnya, keduanya akan selalu menjadi lebih kuat, lebih cermat, dan lebih puas agar bisa lebih buas dalam permainan selanjutnya, lima tahun kemudian.

Rakyat yang jadi penonton, penjudi, sekaligus bahan bakar paling awet setiap separuh dekade, hanya bisa berkomentar tanpa bermakna apa pun saja lantang teriakan. Kalangan berpendidikan bersabda dengan ilmu yang seringkali tidak utuh, demi kedekatan dan rekomendasi. Golongan pinggiran hanya bisa bersabar dengan manuver politik yang entah besok, lusa, atau bulan selanjutnya hanya akan menambah beban dan penderitaan harian.

Setidaknya, rakyat Indonesia masih punya banyak begawan dan seniman yang tidak bisa dibeli oleh iming-iming jabatan komisaris perusahaan. Kita tetap akan terhibur bahagia dan ditenangkan oleh candaan surgawi dari para negarawan akhirat seperti Cak Nun, Sujiwo Tejo, Gus Baha, Gus Mus, hingga Gus Miftah. Tak apalah rakyat lupa-lupa ingat dan sering kali tertukar makna antara nelangsa dan tawa, pada akhirnya Tuhan yang memiliki hati kita semua.

BACA JUGA Panduan Misuh Bahasa Jepang biar Kamu Bisa Sekuat Tokoh Anime dan tulisan Adi Sutakwa lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 8 Januari 2021 oleh

Tags: catur jepangmain caturshogi
Adi Sutakwa

Adi Sutakwa

Kelas pekerja dari Pemalang yang menghabiskan separuh hidupnya sebagai perantau di Solo, Jogja, Jakarta, dan Serang. Kritis pada isu pangan, industri, pendidikan, politik, sepakbola, seni, hingga animanga.

ArtikelTerkait

ronda MOJOK.CO

6 Tipe Mas-mas yang Selalu Ada Ketika Ronda

9 Juli 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
Telaga Madiredo, Telaga Underrated di Kabupaten Malang yang Meskipun Nggak Sebesar Sarangan, tapi Tetap Indah dan Pedagangnya Nggak Resek

Telaga Madiredo, Telaga Underrated di Kabupaten Malang yang Meskipun Nggak Sebesar Sarangan, tapi Tetap Indah dan Pedagangnya Nggak Rese

6 Desember 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.