Liverpool mencetak hattrick kala dikalahkan Manchester City di kandang sendiri, di minggu kemarin, setelah sebelumnya dikalahkan Burnley dan Brighton di Stadion Anfield. Keangkeran Anfield seolah memudar dan luntur. Seorang penggemar garis keras Liverpool saat diwawancarai TalkSPORT menyatakan ingin Klopp pergi. Sebagai salah seorang penggemar Liverpool garis lurus, saya sebenarnya ingin Klopp tetap bertahan di Liverpool, setidaknya sampai kontraknya habis. Tidak dimungkiri, Klopp telah menghadirkan gelar Liga Inggris yang sudah ditunggu selama 30 tahun.
Tetapi apabila John W Henry, selaku pemilik utama Fenway Sports Group (FSG), konsorsium pemilik Liverpool, ingin memecat Jurgen Klopp, pelatih pengganti Klopp ini saya kira cukup mumpuni untuk membawa Liverpool kembali ke jalur kemenangan lagi. Setidaknya bisa kembali menang di kandang sendiri, yang pada musim ini sangat kesulitan. Siapakah pelatih yang saya maksudkan? Yups, kamu benar. Yang saya maksudkan ialah Mas Seto Nurdiantoro. Mas Seto ialah pelatih andalan klub-klub kebanggaan Daerah Istimewa Yogyakarta, seperti Persiba Bantul, PSS Sleman, dan PSIM Yogyakarta.
Seto Nurdiantoro yang mengawali karier kepelatihan di Persiba Bantul sebagai asisten pelatih, kemudian menukangi PSIM Yogyakarta, PSS Sleman, dan kini kembali melatih PSIM Yogyakarta, setidaknya mempunyai tiga kemampuan untuk membawa kembali Liverpool meraih kejayaan seperti musim lalu.
#1 Mempunyai kemampuan sebagai seorang motivator
Secara kemampuan skill dan teknis, para pemain Liverpool tidak diragukan lagi. Bahkan empat pemain Liverpool masuk dalam Team of the Year FIFA 2020. Keempat pemain itu adalah Alisson Becker, Virgil van Dijk, Trent Alexander-Arnold, dan Thiago Alcantara. Jadi secara kemampuan teknis tidak ada yang perlu diragukan lagi. Yang sekarang menjadi permasalahan pemain Liverpool ialah tekanan psikologis dan juga hilangnya kepercayaan diri. Nah, dalam hal ini Mas Seto Nurdiantoro jagonya. Sudah teruji saat melatih PSS Sleman.
Kala itu PSS Sleman berstatus sebagai tim promosi musim Liga 1 dengan berbekal pemain mayoritas non-bintang. PSS memulai debutnya di Liga 1 dengan komposisi pemain paling minimalis dan sebagian besar belum punya pengalaman bertanding di Liga 1. Namun, di musim debutnya, PSS Sleman disulap oleh Mas Seto menjadi tim yang cukup diperhitungkan dan finish di posisi delapan. Bahkan di awal-awal kompetisi pernah masuk tiga besar. Sedangkan Kalteng Putra dan Semen Padang sebagai sesama tim promosi harus terdegradasi.
Nah, masalah psikologis yang dihadapi pemain Liverpool akan sangat mudah diatasi oleh Mas Seto. Mas Seto dikenal sebagai motivator handal. Kepercayaan diri dan motivasi pemain akan kembali terangkat. Dalam hal memotivasi pemain, Mas Seto punya resep andalan ala Jawa yaitu alon-alon waton kelakon. Segala sesuatunya dilakukan dengan cermat dan teliti untuk mencapai keberhasilan, termasuk menggarap sisi mental pemain.
#2 Mengayomi pemain tetapi tegas
Mas Seto Nurdiantoro dikenal sangat dekat dengan para pemainnya. Dekat di sini bukan berarti selalu memberikan kelonggaran kepada para pemain untuk berlatih seenaknya. Akan tetapi dekat sebagai teman diskusi dan curhat tetapi tidak akan memberikan toleransi apabila ada pemain yang tidak disiplin dalam berlatih. Saat ini mungkin ada beberapa pemain Liverpool yang meremehkan lawan yang dianggap tim lemah. Dan ini terbukti kekalahan Liverpool di kandang sendiri oleh tim lemah, seperti Burnley dan Brighton. Bahkan di awal kompetisi Liverpool sempat dibantai dengan skor 7-2 oleh Aston Villa.
Star syndrome mungkin menghinggapi beberapa pemain muda Liverpool, seperti Trent Alexander-Arnold yang tahun lalu selalu memikat penampilannya. Untuk mengatasi masalah ini, Mas Seto juga punya resep ala Jawa yaitu aja kuminter mundak keblinger. Artinya jangan merasa paling hebat apabila kita tidak ingin salah arah (dalam hal ini kekalahan). Dengan sentuhan kata bijak ala Jawa oleh Mas Seto ini, pemain yang merasa hebat di Liverpool akan kembali menyadari bahwa sifat angkuh dan sombong akan dekat dengan kekalahan.
#3 Bikin pemain biasa jadi istimewa
Liverpool baru saja mendapatkan dua pemain tambahan untuk menambal lini belakang yang ditinggal tiga pemain senior, yaitu Ben Davies dari Preston North End, tim yang berlaga di kasta kedua Liga Inggris dan Ozan Kabak, pemain FC Schalke 04, tim yang sekarang menghuni peringkat terakhir Liga Jerman musim ini. Kedua pemain ini pemain biasa dan bukan pemain bintang.
Saat melawan Manchester City kemarin, hanya Ozan Kabak yang masuk daftar susunan pemain sebagai pemain cadangan. Alih-alih masuk daftar cadangan, Ben Davies tidak dimasukkan oleh Klopp ke dalam daftar susunan pemain. Nah, untuk urusan ini Mas Seto jagonya. Saat menukangi Persiba Bantul pada musim 2011, walaupun hanya sebagai asisten pelatih, Mas Seto sukses membawa Laskar Sultan Agung menjuarai Divisi Utama PSSI dan berhak naik kasta ke Liga Super Indonesia. Pada waktu itu Persiba Bantul mengandalkan pemain yang tidak berlabel bintang, akan tetapi terbukti bisa meraih kesuksesan dan berhasil juara.
Juga saat menukangi PSS Sleman, berhasil menjuarai Liga 2 di musim 2018 dan berhak berlaga di Liga 1 Indonesia. Dan lagi-lagi hanya mengandalkan pemain minimalis dan tidak berlabel bintang. Nah, pengalaman Mas Seto untuk memoles pemain biasa menjadi istimewa tidak diragukan lagi. Ben Davies dan Ozan Kabak pasti disulapnya menjadi benteng yang kokoh seperti duetnya Alessandro Costacurta dan Paolo Maldini di AC Milan pada beberapa tahun silam.
BACA JUGA Begini Menderitanya Punya Pacar Penggemar Liverpool dan tulisan Humam Zarodi lainnya.