Setiap Manusia Berhak ‘Pamit’ Pada Waktunya, Termasuk Raffi Ahmad

raffi ahmad

raffi ahmad

Jagad Indonesia Raya sedang diramaikan dengan rumor ‘Pamit’. Hari-hari terakhir Kabinet Jokowi periode I, para menteri berbondong mengadakan farewell party dan atau berpamitan dengan cara mereka masing-masing.

Seperti yang dilakukan oleh Menag, Lukman Hakim Saifuddin pamit melalui grup WhatsApp jajarannya dengan pesan-pesan terakhirnya.  Mendikbud, Muhadjir Effendy pamit pada saat konferensi pers, Menteri Ekonomi melakukan upacara minum teh bersama di kantor. Menkes, Nila Moeloek menggelar perpisahan dengan wartawan kesehatan di kediamannya, dan mungkin beberapa menteri lain menjelang purna juga pamitan dengan caranya masing-masing.

Setiap ritual ‘pamit’ punya alasan tersendiri. Purnanya jabatan para menteri pun bisa karena beberapa karena faktor, seperti faktor  usia, kinerja buruk, kasus korupsi, dan alasan-alasan lainnya. Alasan pamit sudah pasti ada. Baik alasan yang datang dari kehendak sendiri, maupun alasan dari kehendak pihak lain.

Jadi kayaknya juga nggak ada, orang kok pergi tanpa alasan. Pergi dan pamit sudah tentu punya alasan. Ada yang baik-baik pergi dengan cara pamit, ada juga yang pergi gitu aja tanpa aba-aba pamitan dulu. Tapi sekali lagi, setiap orang pergi atau pamit pasti punya alasan.

Coba sini yang bilang, “Kasihku pergi tanpa alasan”. Apaan, mana ada! Adanya dia pergi, pasti ada alasannya kok. Dia cuma nggak mau tau aja kamu tau alasannya. Paling-paling alasan purnanya juga dia bosen sama kamu Hehe

Lanjut.

Siapa sih yang nggak kenal seorang Raffi Ahmad, artis Indonesia yang jobnya di dunia entertainment selama 20 tahun selalu laris manis itu loh. Tapi di sini penulis nggak akan bahas yang lambhorgininya kebakaran itu sih ya.

Setelah kemarin ramai Mbak Ria Ricis yang nggak jadi pamit (Eh ya jadi-jadi aja sih, tapi cuma tiga hari) lalu ada parodi-parodi video pamit lainnya, kini dunia hiburan tanah air juga diramaikan oleh Bukan Pamit-nya Raffi Ahmad. Pada tulisan yang diunggah di akun Instagram @raffinagita1717, terbaca “Bukan pamit, tapi istirahat sejenak”.

Iya iya Bang Raffi Ahmad, tau dah yang nggak mau dibilang ‘pamit’, pasti takut dihujat netijen kalau bilang pamit lalu balik lagi, gitu kan~

Eh tapi, pada konferensi pers disampaikan Raffi Ahmad secara lisan mengatakan, “Hari ini, di kesempatan ini, aku mau bilang beberapa hal. Aku mau pamit untuk sejenak istirahat. Belum tahu sampai kapan, beberapa bulan, mungkin bisa tiga bulan, enam bulan, setahun.”

Nah kan enakan gini ngomongnya, pamit untuk sejenak istirahat. Ya, memang terkadang bahasa lisan lebih enak dipahami, daripada bahasa tulisan sih.

Padahal nih ya, sah-sah saja kalau bilangnya ‘pamit’. Lha wong pamit itu bukan berarti ‘tidak akan kembali lagi’ kok. Kalau kamu lagi di kelas terus pamit ijin ke kamar mandi, apa iya mau nggak balik kelas lagi? Kalau kamu pamit sama orang tua, suami, atau istri kalian mau pergi ke luar rumah, apa iya juga nggak akan balik ke rumah lagi?

Kan ya nggak gitu juga ma luv~

Saking khawatirnya dihujat netijen, saking takutnya salah ngomong, orang-orang yang notabene-nya public figure seringkali sangat berhati-hati dalam bertindak. Mau nulis caption instagram aja dipikir seribu kali biar nggak ada persepsi salah tafsir. Kayak kalau mau ngechat dia gitu, ketik – hapus – ketik lagi – hapus lagi, sampai benar-benar menemukan kata yang tepat.

Fenomena artis memutus pamit dari dunia hiburan Indonesia Raya Merdeka sebenarnya sudah bukan sesuatu yang baru lagi. Sudah banyak artis-artis Ibu Kota memutuskan untuk rehat dari dunia hiburan, jauh sebelum ini. Ada yang karena ingin fokus dengan keluarga dan anak –memilih pekerjaan lain-, ada yang karena hijrah lalu fokus kajian, dan banyak alasan-alasan lain.

Jadi mbok ya nggak usah heran gitu, kalau ada artis mau pamit.

Omong-omong soal pamit lagi nih. Setiap manusia berhak pamit. Jadi manusia tu mbok ya jangan susah-susah amat gitu lho. Kamu itu berhak melakukan apa saja yang kamu kehendaki kok. Asal kehendakmu itu nggak dilarang dalam agama dan negaramu aja.

Setiap manusia berhak pamit pada waktunya. Bukan cuma berhak sebenarnya. Tapi memang semua manusia akan pamit pada waktunya, bukan? Setiap manusia pasti akan mengakhiri masa aktifnya di dunia. Itu artinya, baik pamit yang tersampaikan atau tidak, semua manusia akan pamit (yang tidak akan kembali) pada waktunya nanti.

Jadi gimana? Nggak usah bingung dan nggak usah ragu kali kalau mau bilang pamit. Balik atau nggak balik pasti dimaklumi kok.

Buat Bang Rapi, selamat beristirahat. Selamat menikmati liburan bersama Mbak Gigi dan Aa Rafathar. Semoga lekas sembuh dari sakitnya ya, Bang. (*)

BACA JUGA Heboh Nia Ramadhani yang Tak Bisa Mengupas Salak: Nobody is Perfect, Jadi Biasa Ajalah! atau tulisan Lulu Erzed lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version