Sentra Grosir Cikarang Bukan Tempat Idaman, tapi Malah Bikin Calon Reseller Pakaian Menderita

Sentra Grosir Cikarang Bukan Tempat Idaman untuk Calon Reseller Pakaian (Foto milik penulis)

Sentra Grosir Cikarang Bukan Tempat Idaman untuk Calon Reseller Pakaian (Foto milik penulis)

Kami pikir Sentra Grosir Cikarang adalah tempat idaman untuk jadi reseller. Namun, nyatanya, nggak semudah itu.

Kemerdekaan finansial merupakan idaman semua orang. Salah satu “jalan ninja” yang dirasa paling cepat untuk menuju hal tersebut adalah wirausaha. Anggapan itu sudah kami kaji dan memang cukup valid. Maka dari itu, kami berencana untuk ikut terjun. 

Kami adalah 2 orang paruh baya yang merupakan karyawan swasta perusahaan alat kesehatan di daerah Cikarang. Kami berencana akan mengeksekusi ide bisnis. 

Bidang fashion menjadi pilihan kami. Selama beberapa hari belakangan, kami melakukan analisis SWOT, sesuai petunjuk Philips Kotler, tentang langkah-langkah membangun sebuah usaha. Ide bisnis yang kami putuskan adalah menjadi reseller pakaian muslimah. 

Rencana mengunjungi Tanah Abang

Setelah menimbang banyak hal, supaya lebih efisien dan efektif, kami memutuskan untuk mengunjungi tempat yang menjual pakaian secara grosir. Tempat pertama yang terpikirkan adalah Tanah Abang

Kami sering melihat di berbagai portal berita bahwa Tanah Abang menyediakan berbagai barang untuk dijual kembali. Bahkan akses menuju Tanah Abang cukup mudah. Kami bisa naik bus atau KRL.

Kalau naik KRL, kami cukup merogoh kocek Rp5 ribu rupiah saja. Estimasi waktu tempuh sekitar 1 jam dari stasiun awal Cikarang. Itu kalau tidak ada keterlambatan jadwal kereta.

Namun, melihat keseharian pekerjaan, kami tidak mungkin bisa segera mengeksekusi rencana meninjau Tanah Abang. Maklum, load kerja kami sebagai marketing sedang cukup padat.

Nah, tepat pada saat itu, ketika berhenti di sebuah perempatan besar di Cikarang Utara, kami mendapat ilham. Persis di depan kami, terdapat gedung besar dengan tulisan Sentra Grosir Cikarang.

Nama Sentra Grosir Cikarang membuat kami beranggapan bahwa tempat tersebut mungkin bisa menjadi tujuan reseller mencari barang. Namanya saja “grosir”, kan. Makanya kami begitu bahagia karena merasa mendapatkan solusi. Bagaimana tidak, lokasi gedung tersebut dekat dengan kantor. 

Singkat cerita, kami memutuskan untuk meluangkan waktu mengunjungi Sentra Grosir Cikarang di suatu sore selepas jam kerja. Namun, sore itu juga, kami menyadari bahwa nama Sentra Grosir Cikarang tidak sesuai dengan namanya. 

Mengunjungi Sentra Grosir Cikarang dengan semangat tinggi

Kami memutuskan untuk berboncengan agar lebih nyaman. Ketika masuk kawasan Sentra Grosir Cikarang, kami langsung ketemu dengan stand kuliner kekinian. Di sana ada Chatime, Janji Jiwa, KFC, hingga Hokben yang sangat ramai pembeli. 

Pemandangan itu membuat kami yakin bahwa ini tempat grosir besar. Tempat parkir kendaraannya saja ada yang bawah tanah sampai beberapa lantai di dalam gedung. Kami saja sampai bingung.

Setelah akhirnya bisa memarkirkan kendaraan, kami langsung masuk area pertokoan. Riuh penjaja pakaian di Sentra Grosir Cikarang menyambut kami. Mereka berlomba-lomba memanggil kami supaya mau berbelanja di tokonya. Tambah-tambah yakin kami melihat itu. 

Strategi mencari toko yang cocok

Langkah pertama adalah menyusuri semua lantai. Supaya lebih efektif, untuk satu lantai kami berputar satu kali. Hasil observasi membuat kami semakin yakin inilah tempat grosir yang kami butuhkan. 

Bagaimana tidak ya, tempat ini menyediakan berbagai kualitas pakaian, mulai dari yang ecek-ecek sampai high quality. Hasil survei kami membuktikan bahwa dalam satu gedung terdapat 3 stand yang menjual pakaian syar’i sekelas Hikmat (rerata harganya di atas 100 ribu), ada 4 stand menjual baju berkonsep Little Bangkok (harga minimal 200 ribu), dan stand pakaian casual yang mengklaim diri produsen langsung dari Kota Bandung.

Setelah selesai berkeliling Sentra Grosir Cikarang, kami mendapatkan beberapa stand yang menjadi rujukan untuk belanja. Selama kurang lebih 2 jam menjajaki toko-toko tersebut, kami menyimpulkan bahwa menjadi reseller perlu usaha ekstra untuk mencari agen yang tepat. 

Mencari agen reseller yang tepat ternyata sulit

Kami mulai fokus mendatangi stand pakaian yang ada dalam daftar. Ternyata sebagian besar penjaga toko di Sentra Grosir Cikarang hanya pekerja yang dibayar per bulan. Sehingga, ketika mereka mengetahui niat kami untuk menjalin kerja sama sebagai reseller, mereka langsung berubah menjadi dingin dan tidak ramah sama sekali. 

Ya, maklum, sih. Orientasi dari seorang pekerja ini sama seperti seorang marketing yang sedang mengejar omset penjualan. Mereka berfokus kepada end user, untuk mencapai minimal target dari si bos. Sudah begitu, kalau tidak pintar bernegosiasi, niatan untuk mendapatkan harga lebih murah itu tidak akan terjadi. 

Ada kejadian yang cukup menarik ketika kami berada di stand pakaian hijab bertemakan warna hitam. Ada 2 orang karyawan wanita paruh baya yang cukup aktif menarik perhatian kami. Otomatis kami langsung tertarik masuk ke sana. 

Interaksi pertama yang kami lakukan adalah menanyakan harga. Anehnya, teteh penjaga ini begitu gigih meminta kami untuk mencoba dulu. Katanya, harga bisa dinego, yang penting cocok. 

Tidak enak hati, kami langsung menyampaikan niatan untuk melakukan pembelian dalam jumlah besar dan bermaksud meminta diskon spesial. Namun, respons yang kami dapat kurang menyenangkan. 

Karyawan tersebut langsung melengos pergi sambil mengatakan bahwa yang bisa memberikan diskon hanyalah si bos. Tak berputus asa, kami mencoba mendapatkan kontak sang bos. Namun, nihil.

Akhirnya dapat toko yang pas di Sentra Grosir Cikarang

Lanjut ke perjalanan di dalam Sentra Grosir Cikarang. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, kami langsung pergi ke stand yang menurut kami lebih bersahabat, namanya ZANO. Setelah mengobservasi bahan dan harga, kami mulai membuka interaksi. 

Kami menyampaikan niatan untuk menjadi reseller. Kali ini, penjaga toko memberi respons yang lebih baik. Untuk info lebih lanjut, dia menyarankan kami untuk berinteraksi lewat Instagram. 

Puas mendapatkan info, kami lanjut ke stand berikutnya. Saat itu, para penjaga begitu ramah dan baik hati. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, kami langsung bilang mau jadi reseller. Mungkin sudah jodohnya ya, ternyata mereka ini membuka kerja sama reseller. 

Percakapan yang semula canggung menjadi lebih cair. Karyawan toko ini menjelaskan persyaratan menjadi reseller. Beberapa di antaranya adalah harus mendaftarkan sarana saluran penjualan, menyetor media sosial, dan terutama peraturan minimal diskon. Mereka ini juga berjualan langsung ke end user menggunakan TikTok

Demikianlah pengalaman kami jalan-jalan di Sentra Grosir Cikarang sebagai calon reseller. Yang saya bayangkan adalah datang, pilah-pilih, jadi reseller, bayar dengan lebih murah, begitu mudah. Ternyata tidak seperti itu. Untung kami pulang dengan info di tangan.

Penulis: Puji Dwi Lestari

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Calo Kerja, Sisi Gelap di Balik Gemerlapnya Cikarang Kota Industri

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version