Misteri Sendang Mbah Meyek: Warisan Budaya dan Daya Tarik Wisata di Jantung Kota Solo

Sendang Mbah Meyek Jadi Daya Tarik Wisata Baru di Kota Solo (Pexels by Thể Phạm)

Sendang Mbah Meyek Jadi Daya Tarik Wisata Baru di Kota Solo (Pexels by Thể Phạm)

Slogan The Spirit of Java yang memiliki makna jantung budaya Jawa ini sudah melekat dengan Kota Solo. Maklum, kota ini memang kaya akan budaya dan tradisi di dalamnya mengakar kuat.

Kota Solo sendiri punya banyak destinasi wisata. Kamu bisa menghabiskan waktu di sini untuk mengunjungi Keraton Kasunanan, Taman Sriwedari, Pura Mangkunegaran, Pasar Triwindu, dan objek-objek lainnya. 

Selain beberapa tempat di atas, kamu juga bisa piknik dengan menelusuri kampung-kampung di Kota Solo. Di sana, kamu bisa menemukan banyak peninggalan sejarah yang belum banyak orang tahu. Salah satunya adalah Sendang Mbah Meyek. Sendang ini kini sifatnya keramat dan penuh cerita mistis. 

Asal mula Sendang Mbah Meyek di jantung Kota Solo

Sendang Mbah Meyek berada di salah satu sudut Kota Solo. Tidak mudah ditemukan karena letaknya yang tersembunyi di antara perkampungan warga. 

Sendang ini sendiri tepatnya berada di lingkungan RT 05, RW XVII, Kampung Bibis Kulon, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari. Nama “Mbah Meyek” konon berasal dari seorang tokoh yang bernama Dyah Sri Widyawatiningrum, yaitu Putri Kerajaan Pajang yang diusir bersama ibunya karena dianggap telah melakukan pelanggaran. 

Masyarakat kemudian mengenal beliau dengan nama Mbah Meyek. Namanya juga yang menjadi nama sendang ini.

Sendang Mbah Meyek berbentuk sumur. Umurnya sudah ratusan tahun dengan pohon besar di tengahnya. Pohon tersebut tumbuh dari dasar sumur dengan beberapa pohon rindang mengelilingi sendang tersebut.

Sendang Mbah Meyek juga menjadi sumber air yang vital bagi masyarakat sekitar. Keberadaan sendang ini kerap dikaitkan dengan legenda dan kisah-kisah supranatural yang diwariskan dari generasi ke generasi di Kota Solo.

Baca halaman selanjutnya: Alternatif liburan di Kota Solo.

Sendang yang keramat

Oleh orang terdahulu, sendang ini tidak hanya menjadi tempat untuk mengambil air. Banyak yang memandang Sendang Mbah Meyek itu keramat. Beberapa orang bahkan yakin sendang ini bisa memberi berkah bagi mereka yang berkunjung. 

Banyak orang dari Kota Solo dan sekitarnya yang datang untuk berdoa, melakukan upacara, atau sekadar mencari ketenangan. Sebagian orang percaya bahwa air dari sendang ini suci dan memiliki manfaat tertentu. Misalnya seperti menyembuhkan penyakit atau mendatangkan keberuntungan. 

Meski air di sana mulai surut dan berkurang, Sendang Mbah Meyek masih ramai pengunjung, apalagi saat ada ritual adat. Terdapat kepercayaan yang menyatakan bahwa apabila ritual adat tidak dilaksanakan, maka akan muncul keburukan dan mengganggu warga di kampung. 

Oleh karena itu, di malam Jumat Kliwon tanggal satu Suro pada penanggalan Jawa, biasanya warga kampung mengadakan bersih desa dan wayangan sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur. Aksi ini juga untuk menjaga kelestarian Sendang Mbah Meyek.

Mengapa harus berkunjung?

Sendang Mbah Meyek di Kota Solo tidak hanya memiliki nilai spiritual. Di sini, kamu bisa mendapatkan ketenangan jiwa. 

Selain itu, di sini, kamu juga bisa belajar nilai-nilai tradisi dan spiritual. Khususnya bagi mereka yang ingin memiliki pengalaman yang berbeda. Selain itu, sisi historis serta keindahan alamnya pasti sangat menarik. Tidak hanya untuk orang Kota Solo, tapi juga wisatawan luar.

Selain itu, wisata jelajah kampung di Kota Solo juga pilihan piknik yang menarik. Kisah, nilai spiritual, dan kekayaan budaya adalah sajian yang menyenangkan bagi siapa saja. Apalagi ini jenis wisata yang unik. Pengalaman yang akan kamu dapat tentu sangat berbeda dan otentik.

Penulis: Beningnya Nurani Siwi

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA 5 Hal yang Bikin Pendatang Melongo Saat di Solo

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version