Slogan The Spirit of Java yang memiliki makna jantung budaya Jawa ini sudah melekat dengan Kota Solo. Maklum, kota ini memang kaya akan budaya dan tradisi di dalamnya mengakar kuat.
Kota Solo sendiri punya banyak destinasi wisata. Kamu bisa menghabiskan waktu di sini untuk mengunjungi Keraton Kasunanan, Taman Sriwedari, Pura Mangkunegaran, Pasar Triwindu, dan objek-objek lainnya.
Selain beberapa tempat di atas, kamu juga bisa piknik dengan menelusuri kampung-kampung di Kota Solo. Di sana, kamu bisa menemukan banyak peninggalan sejarah yang belum banyak orang tahu. Salah satunya adalah Sendang Mbah Meyek. Sendang ini kini sifatnya keramat dan penuh cerita mistis.
Asal mula Sendang Mbah Meyek di jantung Kota Solo
Sendang Mbah Meyek berada di salah satu sudut Kota Solo. Tidak mudah ditemukan karena letaknya yang tersembunyi di antara perkampungan warga.
Sendang ini sendiri tepatnya berada di lingkungan RT 05, RW XVII, Kampung Bibis Kulon, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari. Nama “Mbah Meyek” konon berasal dari seorang tokoh yang bernama Dyah Sri Widyawatiningrum, yaitu Putri Kerajaan Pajang yang diusir bersama ibunya karena dianggap telah melakukan pelanggaran.
Masyarakat kemudian mengenal beliau dengan nama Mbah Meyek. Namanya juga yang menjadi nama sendang ini.
Sendang Mbah Meyek berbentuk sumur. Umurnya sudah ratusan tahun dengan pohon besar di tengahnya. Pohon tersebut tumbuh dari dasar sumur dengan beberapa pohon rindang mengelilingi sendang tersebut.
Sendang Mbah Meyek juga menjadi sumber air yang vital bagi masyarakat sekitar. Keberadaan sendang ini kerap dikaitkan dengan legenda dan kisah-kisah supranatural yang diwariskan dari generasi ke generasi di Kota Solo.
Baca halaman selanjutnya: Alternatif liburan di Kota Solo.