Sebagai masyarakat saya kecewa dengan pelayanan kantor pemerintah. Sudah niat berangkat pagi buat ngurus surat-surat penting, eh sesampainya malah dicuekin karena pegawainya masih asyik senam pagi. Kegiatan senam pagi yang biasanya dilakukan setiap hari Jumat oleh ASN di kantor-kantor pemerintah mulanya dimaksudkan buat menjaga kebugaran dan Kesehatan para ASN yang bekerja. Tapi apa iya harus dilakukan di saat jam pelayanan?
FYI, jam kerja ASN di hari Jumat tergantung kebijakan daerah masing-masing, ada yang mulai dari jam 07.30 WIB sampai 16.30 WIB ada juga yang 08.00 WIB sampai 17.00 kalau lihat di Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 4 Tahun 2025 tentang Pelaksanaan Tugas Kedinasan Pegawai Aparatur Sipil Negara Secara Fleksibel pada Instansi Pemerintah.
Tapi ya tetap saja, harusnya tugas utama ASN ya melayani masyarakat. Senam pagi bukan masuk ke jobdesc utama.
Olahraga nggak harus di jam kerja
Kita ambil contoh di Daerah Khusus Jakarta. Baru-baru ini di Daerah Khusus Jakarta, Wagub Rano Karno mengimbau untuk menggelar olahraga bareng atau senam pagi bareng buat ASN di lingkungan Pemprov DK Jakarta salah satunya buat mencegah obesitas dan meningkatkan etos kerja.
“Gimana etos kerja ditingkatin kalau malah buat pelayanan masyarakat terganggu?” celetuk saya yang stereotip setelah membaca berita tersebut di koran elektronik.
Prasangka ini terbentuk berdasarkan pengalaman saya yang pernah dicuekin di kantor pemerintah di salah satu daerah yang nggak perlu saya sebutkan karena harus nunggu para pegawainya senam pagi, makan bareng, udut dulu, baru dua jam dilayani. Sangat nggak berdampak positif buat masyarakat. Ini etos kerja?
Olahraga itu bagus terlebih buat ASN, apalagi hasil screening kesehatan ASN di lingkungan Pemprov DK Jakarta 62 persen ASN dinyatakan obesitas. Jadi memang dianjurkan sekali buat olahraga banyakin gerak, atur lagi pola hidup sehat.
Tapi, bisa kan olahraga bareng di luar jam kerja aja? misal sepulang kerja sepedaan bareng atau badminton bareng, tanpa harus mengorbankan jam pelayanan masyarakat.
Ingat, tugas utama ASN itu melayani masyarakat!
Kalau bicara etos kerja, artinya harus sadar fungsi dan tugas utama ASN yang sebenarnya. Undang-Undang No 20 Tahun 2023 sudah jelas mengatur dan menyebutkan bahwa ASN adalah pelayan publik. Harusnya segala sesuatu yang nggak ada sangkut pautnya dengan masyarakat langsung, nggak usah dilakukan apalagi di jam kerja.
Kekecewaan saya cukup mendasar, hari Jumat yang relatif “pendek”, justru nggak dioptimalkan buat pelayanan.
Bayangin seorang masyarakat yang hari itu cuti atau izin kerja datang siang buat mengurus surat-surat penting di kantor pemerintah. Sudah berangkat pagi biar cepet selesai, sesampainya di kantor pemerintah, malah disuruh nunggu karena pegawainya masih senam pagi.
Kebiasaan buruk ASN di Jumat pagi
Kebiasaan lain yang saya perhatikan juga, karena saya sering berinteraksi dengan pelayanan kantor pemerintahan, setelah senam pagi pasti ada acara makan-makan bareng. Nah pasti bakalan menyita banyak waktu. Setelah senam dan makan bareng, nggak kerasa jarum jam sudah menunjukkan persiapan ibadah salat Jumat, lagi-lagi istirahat, pelayanan tersendat.
Masyarakat yang sudah nunggu dari pagi jadinya gimana? Yah dilayani setelah istirahat siang. Banyak waktu yang harusnya bisa dimanfaatkan buat pelayanan ASN yang optimal.
Habis olahraga bukannya bugar, malah kerja lesu
Perhatian saya nggak selesai sampai di situ saja. Setelah olahraga pagi bukannya kelihatan bugar malah kelihatan makin lesu. Gimana nggak lesu?, Habis senam, makan, langsung kerja ya pasti makin lesu.
Kalau memang mau olahraga pagi ya pilih saja olahraga yang ringan. Senam pagi nggak usah lama-lama 10-15 menit sudah cukup, kata ahli juga begitu. Jangan yang berat-berat, apalagi memaksa otot buat bekerja keras.
Olahraga yang berlebihan justru memaksa mengeluarkan energi yang banyak, bisa buat kelelahan hingga mengantuk, tubuh perlu waktu lama buat pulih. Kalau sudah seperti ini malah buat kerja ogah-ogahan, pelayanan terganggu.
Senam pagi di hari Jumat seharusnya nggak hanya buat ASN menjadi lebih sehat, tapi juga pelayanan masyarakat yang lebih prima, bukan malah buat masyarakat kecewa. Sudah seharusnya keluhan masyarakat ini menjadi evaluasi bukan sekadar basa-basi.
Penulis: Dodik Suprayogi
Editor: Rizky Prasetya
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
