Selo Boyolali, Tempat Orang Tulus Bermukim

Selo Boyolali, Tempat Orang Tulus Bermukim

Selo Boyolali, Tempat Orang Tulus Bermukim (Unsplash.com)

Selo adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Boyolali yang letaknya dekat Gunung Merapi dan masih terjaga keasriannya. Walaupun dekat dengan Gunung Merapi, warga di sini bisa berdamai dengan keadaan. Warga lokal sudah bisa melakukan mitigasi bencana dengan baik dan tanpa panik. Dingin dan sejuknya daerah ini selalu menyapa siapa pun yang berkunjung ke sini.

Beberapa kali saya ke Selo Boyolali untuk sekadar mencari angin atau melepas penat. Nyatanya, bermukim di sini sepertinya bisa menjadi pilihan yang tepat. Apalagi kultur budaya warga sini masih sangat kental, sehingga bisa memberi pengalaman baru. Beberapa hari tinggal di Selo memang menyenangkan. Ya, daerah ini adalah milik orang-orang tulus dan berhati bersih.

Warga lokal Selo Boyolali ramah dan murah senyum bahkan kepada pendatang sekalipun

Salah satu hal yang lekat dengan penduduk Selo Boyolali adalah warga lokalnya yang ramah dan murah senyum. Sungguh orang-orang yang tinggal di sini adalah contoh orang Indonesia ramah yang patut diacungi jempol. Entah di jalan, di kebun, atau di ladang, begitu berpapasan dengan warga, pasti disenyumin.

Keramahan mereka pun nggak tanggung-tanggung. Berdasarkan pengalaman saya saat ke sana, ketika ada pendatang yang menanyakan alamat, kadang warga lokal menawarkan untuk mampir ke rumahnya, “Sini mampir dulu, Mbak.”

Tenang, ramahnya warga Selo bukan ramah yang kepo dan makin lama mengarah ke hal-hal privasi, tapi keramahan alami yang muncul begitu saja. Walau letih dari merawat tanaman atau berkebun, mereka tetap tersenyum di jalan saat berpapasan.

Suka memberi dan menolong

Selain ramah, ketulusan hati warga lokal Selo Boyolali terlihat ketika mereka suka memberi dan menolong. Waktu itu saya pernah datang ke sana saat ibu-ibu sana tengah memanen daun loncang di ladang mereka. Hanya bertanya seputar tanaman, eh, saya malah mau dikasih hasil panen mereka. Padahal kan ibaratnya saya ini orang asing, tapi dengan baik hati mereka mau memberi saya hasil panen.

Melihat kebaikan warga sana yang tulus, sepertinya memang Selo adalah milik orang-orang tulus. Hati terasa hangat tiap berinteraksi dengan orang-orang sana.

Warga Selo Boyolali tak pandang bulu jika memberi bantuan

Seperti yang saya katakan sebelumnya, warga lokal di Selo Boyolali begitu ramah dan suka memberi, mereka pun tak pandang bulu ketika membantu siapa pun. Saya pernah menginap di salah satu rumah warga ketika menjadi relawan. Siapa pun diterima oleh warga, bahkan saya dan rombongan dijamu makan setiap hari.

Memelihara alam dengan ikhlas walau harga panen nggak sebanding dengan usaha yang dikeluarkan

Saking tulusnya warga Selo Boyolali, mereka merawat lahan di sekitar yang disulap menjadi tanaman hijau dan siap dijualbelikan. Sayangnya, sektor pertanian kadang nggak adil. Harga pupuk yang mahal nggak sebanding dengan harga panen. Meski begitu, warga lokal tetap dengan luwes dan tulus mengolah lahan mereka tanpa mengeluh.

Hidup di Selo membuat saya belajar banyak hal. Salah satunya adalah soal kekeluargaan dan tolong menolong. Nggak usah heran kalau warga lokal sini tetap semangat menjalani hidup mereka karena mereka tulus bertahan di tengah dinginnya cuaca dan harga panen yang semakin nggak masuk akal. Beda banget sama kita yang dikit-dikit ngeluh.

Sesekali cobalah datang ke Selo Boyolali untuk membuktikannya. Selain bakal dijamu dengan hanga oleh warga lokal, di sini juga ada tempat wisata alam yang indah, lho.

Penulis: Wulan Maulina
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Bagi Orang Boyolali, Bandara Adi Soemarmo Solo Itu Alun-alun.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version