Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Sejarah Peradaban Islam: Alternatif Jurusan yang Pengin Belajar Kajian Keislaman, tapi Malas Ketemu Bahasa Arab

Nasrulloh Alif Suherman oleh Nasrulloh Alif Suherman
13 April 2021
A A
sejarah peradaban islam UIN mojok

sejarah peradaban islam UIN mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Saat dulu pertama kali masuk sebagai mahasiswa di jurusan sejarah, saya coba-coba iseng bertanya kepada teman-teman satu jurusan apa motivasinya memilih jurusan sejarah. Well, kebanyakan dari mereka memilih bukan karena pilihan utama, melainkan hanya sebagai “syarat” kuota pemilihan jurusan dan alternatif yang tidak alternatif amat. Pokoknya, yang penting masuk kampus negeri. Gokil ya, saya masih ingat pertanyaan iseng saya saat itu. Sebab ingat, makanya saya tulis di sini.

Saya juga ikut mengamini pernyataan teman-teman saya tersebut, sebab kenyataannya memang seperti itu. Siapa sih yang kepikiran masuk jurusan sejarah di hari ini? Ada sih ada, tapi kayak sekian dari ratusan sampai ribuan orang yang memilih secara sadar. Kebanyakan memilih jurusan sejarahnya yang kira-kira persaingannya tidak terlalu berat, begitu.

Saya pribadi juga memilih sejarah karena persaingannya tidak terlalu ketat dengan jurusan lain, macam Hubungan Internasional atau Sastra Inggris misalnya. Namun, tidak seperti orang-orang lain yang masuk sejarah tanpa niat, saya punya niat dan keinginan. Aneh, ya? Biarlah. Saya juga baru sadar hari ini, kok bisa-bisanya memilih jurusan sejarah yang suka dianggap jurusan aneh.

Saya ingat sekali, dulu milih jurusan Ilmu Sejarah terus. Mulai dari SNMPTN, SBMPTN, sampai saya ikut SIMAK UI. Demi masuk UI, saya pilih jurusan itu terus. Tentu saja, karena saya juga merasa suka dengan jurusan sejarah. Well, gagal juga ujung-ujungnya. Tembusnya malah di UI negeri alias UIN Jakarta, hahaha. Sama-sama sejarah juga, tapi pakai peradaban Islam di belakangnya.

Ada cerita menarik juga soal jurusan saya ini, cerita tentang orang-orang yang memilihnya tapi dengan alasan yang lebih spesifik dari sekadar biar masuk kampus negeri. Perlu diketahui, saya adalah mahasiswa di jurusan Sejarah Peradaban Islam, sebuah jurusan di Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Jakarta. UIN Jakarta yang dikenal sebagai kampus PTKIN tentu saja memiliki banyak jurusan yang berbasis Agama Islam, walaupun hari ini sudah banyak yang jurusan umum.

Tapi begitulah, jurusan umum banyak peminatnya. Apalagi, peminatnya kebanyakan adalah calon mahasiswa dari sekolah umum, bukan aliyah atau pesantren. Sebab, bagi mereka memilih jurusan agama sama saja dengan bunuh diri. Takut keteteran. Ya, nggak semuanya sih. Sorry pukul rata, cuman bebannya bakal lebih hebat. Makanya, memilih jurusan umum adalah pilihan yang masuk akal.

Well, tapi ada juga yang walaupun lulusan umum tapi memang berniat masuk jurusan agama. At least, jurusan yang ada kajian keislaman tapi tidak berat-berat amat. Paham dong maksudnya saya ini? Iya, banyak calon-calon mahasiswa ini yang pada akhirnya memilih jurusan semi-agama (sebuah jurusan yang mix antara umum dan agama). Salah satunya adalah jurusan saya, Sejarah Peradaban Islam.

Udah mah sejarah dianggap medioker, ini juga ditambah lagi sebagai medioker bagi calon-calon mahasiswa yang ingin belajar kajian keislaman, tapi nggak mau terlalu berat-berat amat, wqwqwq. Nasib emang nasib. Tapi, memang kebanyakan begitu sih. Belakangan, banyak mahasiswa-mahasiswa di jurusan saya ini yang justru bukan lulusan pesantren atau aliyah, melainkan SMA. Mereka ini banyak yang pengin belajar di disiplin yang ada agamanya, tapi nggak harus belajar Bahasa Arab yang menjadi halangan. Ada juga yang memilih Sejarah Peradaban Islam karena dianggap masih ada (((bau-bau))) umumnya.

Baca Juga:

3 Alasan Maba Jangan Memasang Ekspektasi Ketinggian ke UIN Palembang, Takutnya Nanti Kecewa

5 Salah Kaprah tentang UIN Jakarta yang Terlanjur Dipercaya Banyak Orang, Termasuk Calon Mahasiswanya

Nggak salah juga sih dengan alasan macam itu, sebab memang Sejarah Peradaban Islam tidak seperti jurusan Sastra Arab yang memang belajar ilmu alat dan harus memiliki basic dasar dalam bahasa Arab. Tidak juga seperti jurusan di Fakultas Syariah yang akan mempelajari Fiqih hukum. Sejarah Peradaban Islam mempelajari kajian sejarah, khususnya sejarah dalam dunia Islam, tapi juga belajar sejarah umum. Selain itu, mata kuliah keislaman tersedia sebagai mata kuliah wajib. Jadi gimana, tertarik menjadikan SPI (Sejarah Peradaban Islam) jurusan alternatif kamu? Wqwqwq~

BACA JUGA 4 Hal yang Bikin UIN Jauh Lebih Unggul dari UI dan artikel Nasrulloh Alif Suherman lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 13 April 2021 oleh

Tags: jurusan kuliahsejarah peradaban islamUIN
Nasrulloh Alif Suherman

Nasrulloh Alif Suherman

Penulis partikelir. Menulis di selang waktu saja.

ArtikelTerkait

Mengenal Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian, Jurusan yang Cocok bagi Mahasiswa dengan Kadar IPA Rendah terminal mojok

Jurusan Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian: Cocok bagi Kita yang Mau Murtad dari IPA

1 September 2021
Jurusan Teknik Sipil Tidak Cocok untuk Perempuan (Unsplash)

Jurusan Teknik Sipil Tidak Cocok untuk Perempuan

20 Agustus 2023
mahasiswa ilmu falaq uin bintang teleskop langit bintang bulan mojok

Sisi Nggak Enak selama Menjadi Mahasiswa Ilmu Falak

10 Mei 2020
fakultas adab dan humaniora

Fakultas Adab dan Humaniora UIN yang Dikira Belajar Adab Sopan Santun

16 April 2020
Teknik Geodesi_ Disamakan Geologi, Dimusuhi Kaum Bumi Datar terminal mojok

Teknik Geodesi: Disamakan dengan Geologi, Dimusuhi Kaum Bumi Datar

27 September 2021
Menerka Karakter Jurusan Kuliah kalau Ia Adalah Manusia Terminal Mojok.co

Menerka Karakter Jurusan Kuliah kalau Ia Adalah Manusia

17 Mei 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.