Tobirama Senju tidak membenci Uchiha, dan beliau juga jauh dari sifat rasis.
Oke, kalian akan tidak percaya ini, dan akan memberi banyak argumen yang “terlihat” masuk untuk melawan pendapat saya. Pun, sikap yang ditunjukkan Tobirama waktu beliau dibangkitkan oleh Orochimaru memperlihatkan bahwa dia begitu benci dengan keturunan Uchiha.
Tapi, saya punya pendapat lain perkara ini.
Tobirama Senju bisa dibilang adalah antitesis dari Hashirama Senju. Hashirama percaya bahwa perdamaian dicapai dengan saling percaya dan berhenti saling menyimpan kebencian dan kecurigaan. Tobirama sebaliknya, dia memperhitungkan semua kemungkinan dan akan bertindak sesuai perhitungannya. Selain itu, Tobirama tidak bertindak mengikuti emosi. Kebalikan dari Hashirama yang lebih ekspresif dan emosional dalam bertindak, Tobirama selalu bersikap tenang dan tidak mengeluarkan ekspresi yang berlebihan. Pada waktu flashback, Tobirama jarang tersenyum. Dia terlihat tegas dan dingin, seperti tanpa perasaan. Kombinasi muka datar plus tindakan tegas mudah menggiring opini orang terhadap dirinya.
Nah, mengawasi Uchiha secara penuh adalah salah satu tindakan yang berasal dari perhitungan yang ia buat.
Baik, bisa jadi itu salah, tapi sebaiknya kita lihat dulu apa alasan Tobirama Senju melakukan hal tersebut. Tobirama melakukan itu semua agar tidak ada lagi Madara baru muncul di Uchiha. Bukan takut ada orang sejago Madara muncul, tapi orang dengan pikiran dan ambisi yang ekstrem muncul lagi di Uchiha. Kenapa? Untuk kedamaian desa.
Tobirama Senju begitu mencintai Konoha hingga dia rela mengorbankan diri melawan Kinkaku and Ginkaku Force agar shinobi muda selamat dan meneruskan desa. Pada saat memberi pesan terakhir ke Hiruzen dan Danzo, terlihat bahwa dia memang mencintai Konoha lebih dari apa pun, hingga dia tak berpikir dua kali untuk mengorbankan diri.
Itu contoh saja sih, seberapa jauh Tobirama akan berbuat untuk desa. Tapi, apakah perlu sejauh itu untuk mengawasi Uchiha?
Kalau kita liat dari luar ya, maksudnya sebagai pembaca dan orang yang nggak ada di Konoha, ya kita bisa bilang itu salah. Tapi, saya memahami apa yang Tobirama pikirkan. Dia hanya ingin mengeliminasi kemungkinan dengan mengawasi saja. Pun dia hanya sekadar meningkatkan kewaspadaan kepada Uchiha. Kalau dia membenci, kok saya nggak yakin ya soalnya dia punya orang kepercayaan yang berasal dari Uchiha, yaitu Kagami Uchiha. Itu lho, bapaknya Shisui.
Nah, ketika saya mention nama Shisui, harusnya kalian paham kenapa Tobirama percaya sama Kagami. Yak betul, Kagami adalah orang yang mencintai Konoha dan berbuat untuk kepentingan desa, sama seperti Itachi, Shisui, dan Sasuke di akhir-akhir.
Tobirama Senju tidak peduli dari klan mana pun kamu, asalkan kamu menyerahkan diri untuk kepentingan desa dan melindunginya. Meski tindakannya bisa dibilang gegabah dan tak memikirkan jalur diplomasi, namun itu cukup memberi bukti bahwa sifat rasis adalah hal yang jauh dari dirinya.
Kalau dia terkesan benci, saya pikir kalian perlu tahu bahwa Senju dan Uchiha adalah dua klan yang punya sejarah saling membunuh sebelum adanya gencatan senjata. Kalau dia mau, dia bisa saja membantai Uchiha tanpa harus mengotori tangannya seperti masa pemerintahan Hokage ketiga. Namun, dia memilih untuk memberi kesibukan tersendiri pada klan Uchiha dengan memegang jabatan tertentu kan?
Tobirama justru jauh lebih mendingan daripada orang-orang kolot yang ada di pemerintahan Konoha waktu masa Tsunade memimpin, juga Danzo. Danzo jauh lebih gila dan jelas-jelas rasis. Tapi, kenapa Danzo tak pernah dianggap sebagai pembenci Uchiha nomor satu?
Jadi, saya pikir Tobirama Senju itu nggak benci Uchiha. Tapi, berdasarkan pengalamannya yang berhadapan langsung dengan Uchiha di masa perang, plus dia bertindak berdasarkan perhitungan yang matang, bikin dia “terlihat” membenci mereka. Padahal, dia hanya berpikir realistis dan berjaga-jaga dari kemungkinan yang buruk.
Kalau mau membenci tokoh, baiknya kita membenci Danzo saja, yang jelas lebih pantas.
Sumber gambar: Akun Twitter @Nichola22892927
BACA JUGA Tobirama Senju, Bapak Pendidikan Konoha yang Mengubah Dunia Ninja dan artikel Rizky Prasetya lainnya.