Nestapa para Pelaju Semarang-Demak, Tiap Hari Cemas karena Banjir Rob Sayung Demak Semakin Mengerikan

Nestapa para Pelaju Semarang-Demak, Tiap Hari Cemas karena Banjir Rob Sayung Demak Semakin Mengerikan

Nestapa para Pelaju Semarang-Demak, Tiap Hari Cemas karena Banjir Rob Sayung Demak Semakin Mengerikan (unsplash.com)

Sayung adalah nama sebuah daerah yang cukup terkenal di Kabupaten Demak. Daerah ini kondang karena kerap terjadi banjir rob di sini. Per hari ini, banjir rob semakin parah dan waktu luapan airnya tak menentu. Tentu saja hal ini berdampak ke semua lini kehidupan masyarakat di Semarang, Demak, dan sekitarnya.

Tak hanya soal transportasi yang ruwet gara-gara banjir rob, perekonomian warga juga turut terdampak. Meski begitu, warga Sayung Demak rasanya sudah kebal dengan kondisi “Sayung Sea” ini.

Pemerintah setempat pun belum terlihat melakukan aksi apa-apa. Justru kemarin mencuat kabar dari Menteri PU, Doddy Hanggodo, yang menyebut jika masalah banjir rob di Sayung bisa diselesaikan dengan doa yang tulus. Doa bisa terkabul, tetapi kalau nggak ada usaha dari manusia ya sama saja bohong.

Lantaran tak bisa berharap apa-apa, warga Sayung Demak hanya bisa pasrah. para pelaju Demak-Semarang yang tiap hari melintasi “Sayung Sea” ini juga cuma bisa mengelus dada.

Tiap berangkat dan pulang kerja cek CCTV Sayung untuk mengetahui kondisi terkini banjir rob

Keresahan pertama yang dirasakan para pelaju Semarang-Demak adalah harus rajin mengecek CCTV online untuk mengetahui kondisi jalanan Sayung. Apakah banjir robnya sudah tinggi atau belum dan sebagainya.

Jika banjir rob sudah tinggi, biasanya para pelaju akan mempersiapkan diri. Mereka akan memakai sandal jepit serta melipat celana setinggi lutut sebelum melewati jalanan Sayung.

Kalau kalian juga penasaran dengan kondisi jalanan Sayung Demak, kalian bisa mengecek kanal YouTube CCTV DISHUB KAB. DEMAK. Info CCTV ini sangat bermanfaat, lho. Lucunya, kadang di live chat YouTube ada komentar satir yang kadang menghibur.

Komentar seperti “gawe tambak jos iki”, “mayan gawe ternak kakap karo kerapu”, dsb., bisa kita jumpai di sini. Namun ada juga beberapa komentar yang sangat membantu di sini. Misalnya seperti rekomendasi jalan alternatif supaya pengendara nggak perlu melewati jalanan Sayung yang banjir.

Motor rawan berkarat jika melewati banjir rob di Sayung Demak

Keresahan kedua yang dirasakan para pelaju Semarang-Demak adalah kendaraan jadi rawan berkarat. Penyebabnya tentu saja karena air rob yang menggenang alias air laut.

Air laut memiliki kandungan garam tinggi yang bersifat korosif, sehingga membuat barang=barang cepat berkarat. Makanya kalau kalian adalah pelaju yang terpaksa melewati Sayung Demak, berhati-hatilah. Soalnya kendaraan jadi rawan berkarat kalau sering lewat sini.

Jalan jadi berlumut, pengendara mesti ekstra hati-hati

Keresahan lain bagi pelaju yang melintasi jalanan Sayung Demak adalah jalan yang berlumut. Ya, jalanan jadi berlumut gara-gara terkena banjir rob setiap hari. Para pengendara yang melintas patut berhati-hati. Sudah capek-capek pulang kerja, masih harus fokus melewati jalan ini. Kalau naik mobil risiko tergelincir memang minim, lha, kalau pakai motor kudu waspada.

Lumut di jalan ini juga melatih kesabaran pengendara. Pengendara harus memelankan laju kendaraannya tiap lewat sini. Pemandangan di pagi hari yang kerap terlihat adalah pemandangan pengendara motor kepleset.

Begitulah keadaan Sayung Demak yang semakin hari semakin mengerikan. Lewat sini harus ekstra sabar dan hati-hati. Kalau nggak mau lewat sini, kalian bisa melalui jalur alternatif. Tetapi harus putar sedikit lebih jauh.

Saya hanya bisa berharap semoga kejadian banjir rob di Sayung Demak ini bisa segera diselesaikan. Dibutuhkan usaha penanggulangan jangka pendek dan jangka panjang yang seharusnya dipersiapkan oleh pemerintah. Jangan sampai malah berulang tapi tak ada solusinya.

Penulis: Wulan Maulina
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Nestapa Wisata Mangrove di Desa Bedono Kecamatan Sayung Demak: Kurang Promosi Berujung pada Sepi Pengunjung.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version