Belakangan ini banyak yang nanya ke saya tentang tips lolos beasiswa LPDP. Dan saya yakin, pertanyaan ini juga banyak menggempur para awardee LPDP lainnya. Biar gak ngulang-ngulang jawabnya, untuk itulah saya pengen buat tulisan ini, biar nanti kalau ada yang nanya, “kak, bagi tips lolos beasiswa LPDP dong?” saya sisa menjawab, “Silahkan klik link ini, dik.” Kan enak hehehe.
Sebenarnya saya sudah pernah menulis 10 tips lolos beasiswa LPDP oleh para awardee dari dalam dan luar negeri. Tapi waktu itu saya masih belum jadi penerima beasiswanya, apa yang saya tulis di sana berdasar informasi hasil stalking instagram dan balasan DM para awardee (penerima beasiswa).
Nah, karena kali ini saya sudah jadi awardee, saya jadi berniat bikin tulisan lagi berdasarkan pengalaman saya dan teman-teman saya yang sama-sama lolos LPDP.
Beasiswa LPDP sendiri memiliki proses seleksi yang cukup panjang. Tahap pertama ada seleksi administrasi, kedua seleksi SBK (Seleksi Berbasis Komputer) dan ketiga seleksi substansi juga wawancara.
Kira-kira apa aja sih bikin saya dan teman-teman saya tadi lolos LPDP? Apakah kami belajar saat malam jumat kliwon bisa menaikkan nilai SBK, atau mengandalkan rasi bintang untuk tau tanggal baik buat submit administrasi? Penasaran khannnn~
Salat duha
“Apa yahh. Waktu itu cuman salat duha dalam setiap proses dan tahapan daftar LPDP. Dulu sebelum tes TOEFL, saya salat duha. Sebelum submit seleksi administrasi, saya juga salat duha. Sebelum tes SBK (Berbasis Komputer), saya salat duha. Sebelum tahap wawancara, saya sempatkan juga salat duha. Nah yang beda cuman saat sebelum buka pengumuman lolos beasiswa lpdp, saya salat magrib, soalnya pengumumannya malam haha. Sisanya ikutan grup diskusi sesama peserta dan belajar SBK juga wawancara bareng mereka.” ~Mohammad Saripudin (Awardee LPDP UPI)
Emang kalau pengen mudah jalannya, kudu deket dulu sama Dia yang Maha Mengabulkan Doa. Banyak juga loh orang yang gagal, karena terlalu ngandalin usahanya sendiri, tapi lupa kalau hasilnya itu tetap Dia yang nentuin.
Gercep (Gerak Cepat)
“Selalu tanggap informasi, memperhatikan jadwal dan persyaratan tahun lalu sebagai acuan juga referensi. Dari situ kita bisa mulai membuat to do list dan prediksi berkas-berkas utama yang lebih dulu perlu disiapkan, sehingga saat pembukaan pendaftaran sudah ready. Contoh berkasnya seperti, sertifikat bahasa. Selalu update info dari manapun termasuk dengan para awardee. Ketika seleksi dibuka, segera pelajari dan tuntaskan persyaratan yang diminta.” ~Septiansyah Tanjung (Awardee LPDP UPI)
Nah, ini nih yang biasa jadi penyakit kita, deadliners~ Padahal berkas-berkas LPDP itu lumayan banyak loh, jadi kudu gercep dan jangan nunda-nunda. Apalagi ada berkas yang emang butuh waktu berminggu-minggu baru jadi. Nah, kalau siapin berkasnya kurang seminggu lagi penutupan terus ada hal-hal teknis yang di luar kontrol kita, bisa-bisa nggak selesai deh ngumpulin berkas-berkas persyaratannya~
Jangan malu bertanya
“Untuk lolos tahap seleksi berkas saya mencari info sebanyak-banyaknya terkait menulis proposal studi dan study plan dari senior saya alumni LPDP. Juga dari PPI Belanda yang juga awardee LPDP lewat DM Instagram. Terus kalau menanyakan atau meminta bantuan ke para alumni LPDP dan mau direspon paling gak harus kirim minimal ke 10 orang. Jadi, kemarin saya dapat 3 orang yang bisa saya jadikan patokan untuk menulis essay dan meminta bantuan mereka untuk mereview tulisan saya.”~ Septian Zulfikri (Awardee LPDP Wageningen University, Belanda)
Ingat guys, malu bertanya, sesat di jalan loh~
Jadi diri sendiri
“Kalau aku pribadi sih gak ada persiapan khusus apa pun. Cuman berusaha semaksimal mungkin sambil tetap jadi diri sendiri. Saat seleksi SBK, persiapannya belajar. Saat wawancara, tetap jadi diri sendiri. Gak perlu ikutin gaya dan cara orang lain. Cukup jadi diri kita dengan cara kita dan hal yang selama ini kita pegang sebagai prinsip hidup.” ~ Suci Permata Sari (Awardee LPDP ITB)
Just be yourself, love yourself ~
Nggak ada tips khusus
“Saya bingung kak, soalnya gak ada tips khusus sih kak.”~Angga Puja Asiandu (Awardee LPDP UGM)
Maksud dari kalimat di tas adalah, sok langsung aja gasken, take action. Kalau banyakan wacana, tapi minim aksi, ratusan tips di google juga gak bakal ngefek. Se-simpel itu~
Dan terakhir nih dari saya, cara yang paling ampuh yang mungkin bisa membuat saya lolos LPDP adalah doa orang-orang di sekitar saya. Kalau biasanya orang-orang minta doanya hanya pada orang tertentu seperti ibu, bapak atau teman, nah anti mainstreamnya, saya nggak hanya minta doa ke keluarga atau orang terdekat saja.
Saya juga minta doa ke abang gojek, ibu kosan, ibu angkringan, tetangga kosan, kenalan baru, atau siapa pun yang saya temui selama proses persiapan dan seleksi LPDP selalu saya mintai doa agar segala yang kuimpikan bisa dimudahkan oleh yang Kuasa. Karena kita nggak tahu kan yah, dari mulut siapa doa itu bisa diijabah, bisa jadi di antara mereka ada orang yang terdzolimi atau hatinya bening, jadi lebih mudah didengar doanya oleh Tuhan, maka sok tebarin aja doa kita pada sekitar.
Semoga bermanfaat yah ~
BACA JUGA Pedoman Apply Beasiswa Chevening Berdasarkan Pengalaman Gue yang Sudah Jadi Awardee atau tulisan Suci Fitrah Syari lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.