Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Saya Beruntung Nggak Pernah Tinggal di Kota Romantis seperti Jogja dan Bandung

Ahmad Arief Widodo oleh Ahmad Arief Widodo
29 Mei 2023
A A
UMR Jogja Harus Naik Drastis, Tidak Bisa Tidak! upah minimum yogyakarta

UMR Jogja Harus Naik Drastis, Tidak Bisa Tidak! (Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Di masa awal kuliah, saya sempat menyesal. Pasalnya saya melewatkan kesempatan untuk menetap sementara di berbagai kota romantis seperti Bandung dan Jogja. Kemampuan otak waktu itu cuma bisa mengantarkan saya kuliah pada PTAIN di Semarang. Belum mampu membuat saya tembus pada PTN favorit di Bandung atau Jogja.

Untungnya, perlahan tapi pasti, rasa menyesal itu berubah jadi syukur. Pasalnya, semakin saya dewasa, semakin terlihat bahwa tinggal (bermukim) di kota romantis itu nggak seenak yang dibayangkan. Sebelum orang Bandung atau Jogja tersinggung, izinkan saya menjelaskan alasannya sebagai berikut.

Nggak perlu macet-macetan saat musim liburan

Kota romantis memang selalu identik sebagai destinasi wisata. Baik yang ada di dalam negeri maupun luar negeri. Kalau di luar negeri, sebut saja Paris. Sedangkan di dalam negeri, ada Bandung dan Jogja.

Di kota romantis yang dijadikan destinasi wisata dalam negeri kerap terjadi kemacetan pada musim liburan. Saking seringnya kemacetan saat musim liburan pada sebuah kota romantis di Indonesia, pemerintah daerahnya meminta penduduknya sendiri untuk di rumah saja selama liburan. Mungkin, supaya nggak menimbulkan kerumunan dan kemacetan, tapi wisatawan luar malah bebas datang.

Padahal, nggak semua penduduknya bebas kerja saat liburan. Masih banyak para karyawan dan buruh serabutan yang mesti kerja saat liburan. Kalau sehari nggak kerja, besok mau makan apa? Pemerintah kok cuma bisa ngasih instruksi, bukan solusi, rak mashok.

Kalau tinggal di luar kota romantis saat liburan nggak bakal macet-macetan. Jalan pasti akan lebih lengang. Yaaa setidaknya nggak macet lah.

Nggak perlu merasakan patah hati di kota romantis

Tinggal di kota romantis, harapannya bukan hanya jatuh cinta dengan kotanya saja. Tapi, bisa juga jatuh cinta dengan salah satu penduduknya. Syukur-syukur kalau cintanya bukan cinta monyet. Melainkan cinta yang lebih serius, cinta yang hanya dapat dipisahkan oleh maut.

Akan tetapi, selama saya berteman dengan beberapa orang yang pernah tinggal lama di kota romantis Indonesia, nggak sedikit yang merasakan patah hati di sana. Bahkan ada yang nggak sempat meneguk manisnya madu asmara. Soalnya selalu ditolak oleh para gebetannya.

Baca Juga:

Buat Mahasiswa Baru yang Keterima Kuliah di Jogja, Jangan Cari Kos Dekat Kampus, Hidup Kalian Bakal Menderita!

Stigma “Hanya Anak Orang Kaya Jambi yang Bisa Kuliah di Jogja” Itu Sangat Menyakitkan dan Terkesan Fitnah yang Dilestarikan

Menurut seorang teman, patah hati di tengah kota romantis itu sangat pedih. Pasalnya, di berbagai sudut kota romantis, banyak muda-mudi memadu kasih. Musisi jalanan melantunkan lagu indah dan bahagia. Di tengah kondisi kota yang sedang riang gembira, mungkin orang yang sedang patah hati bakal merasa cuma dia satu-satunya yang sengsara di kota tersebut.

Baca halaman selanjutnya

Kecewa dengan kota romantis…

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 30 Mei 2023 oleh

Tags: kuliah di bandungkuliah di jogjaromantisasi kota
Ahmad Arief Widodo

Ahmad Arief Widodo

Stand like a hero and die bravely.

ArtikelTerkait

Saya Justru Menyesal Tidak Jadi Kuliah di Jogja pariwisata jogja caleg jogja

Saya Justru Menyesal Tidak Jadi Kuliah di Jogja

16 Februari 2023
Culture Shock yang Dialami Pemuda Jogja Saat Kuliah di Jogja Terminal Mojok

Setelah Kuliah di Jogja, Kota Ini Tak Lagi Terlihat Istimewa

14 Februari 2023
Kuliah di Jogja Adalah Perjalanan Hidup yang Paling Saya Syukuri surabaya

Saya Tak Pernah Menyesal Batal Kuliah di Jogja, Justru Itu Adalah Keputusan Terbaik yang Pernah Saya Ambil

21 Februari 2024
Benarkah Mahasiswa UNY Adalah (Calon) Mahasiswa yang Terbuang dari UGM? Iya, tapi Nggak Juga Jogja kuliah di UGM warung makan sekitar UGM seleksi masuk ugm jurusan s1 UGM

Gagal Seleksi Masuk UGM Nggak Bikin Dunia Kalian Berakhir dan Hidup Kalian Akan Tetap Baik-baik Saja

7 Mei 2025
Kuliah di Jogja Bikin Mahasiswa Asli Blora Menyesal (Unsplash)

Mahasiswa Asli Blora Memilih Kuliah di Jogja tapi Akhirnya Menyesal karena Sulit Pulang Kampung

7 Juli 2024
Kuliah di Jogja Adalah Perjalanan Hidup yang Paling Saya Syukuri surabaya

Jogja (Mungkin) Masih Kota Pelajar, Surabaya Nanti Dulu

8 Maret 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
5 Kuliner Madura selain Sate yang Layak Dikenal Lebih Banyak Orang Mojok.co

5 Kuliner Madura selain Sate yang Layak Dikenal Lebih Banyak Orang

28 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.