Liat paketan Tri, jadi ngerasa goblok
Saya merasa bodoh ketika melihat harga paketan Tri. Gimana nggak merasa bodoh, dengan paketan seharga 47 ribu, saya dapat kuota totalnya 24 GB. Meski tidak pas 30 hari, tapi menurut saya itu murah banget. Lagian tinggal beli pulsa 100 ribu, nanti otomatis perpanjang. Perpanjangan masa aktifnya juga lumayan. Saya isi pulsa 100 ribu, harusnya sih cuman dapat 30 hari perpanjangan. Tapi setelah saya lihat masa aktif, Januari 2025. Padahal saya beli pulsanya September.
Lah, ini mah Telkomsel lewat, kalah jauh.
Untuk harga yang sama, di Telkomsel saya cuman dapet kuota dengan masa aktif seminggu. CUK SEMINGGU, NGGO NGOPO. Terlebih nomor saya nomor dengan umur yang lama, katanya sih, makin tua kartunya, makin mahal paketannya. Kalau itu terbukti benar, orang yang memutuskan kebijakan ini wajib kita sumpahi.
Hal lain yang bikin saya beralih ya perkara sinyal. Menurut saya, nggak masuk akal kalau ada daerah yang sinyal Telkomselnya jelek. Nggak masuk akal. Wong plat merah lho, infrastrukturnya ya mesti jauh lebih kuat ketimbang yang lain.
Tapi nyatanya, di kampung saya, yang nggak jauh dari pusat kota (nggak sampe 10 kilometer), sinyal Telkomsel kayak ada dan tiada. Malah Tri, provider yang kerap dianggap sebagai provider orang miskin yang punya sinyal bagus.
Coba, apa nggak aneh?
Telkomsel jangan gini-gini amat
Sekarang, saya sudah mempercayakan internet pada Tri. Lagian perbedaan kecepatannya juga nggak sejauh itu. Kayak nggak ada lagi alasan untuk pakai Telkomsel, setidaknya bagi saya. Ya apesnya saya aja yang udah telanjur lama pakai ini nomor. Mau pindah, urusan jadi runyam, jadi yang saya lakukan tiap bulan tinggal isi pulsa aja.
Kalau bisa pindah full mah, aing pindah sekarang.
Telkomsel mau nggak mau harus berbenah. Setidaknya ya jangan gini-gini amat lah nyari untungnya. Apalagi untuk para pengguna setia, bukannya dapet privilege, malah kayak dianggap sepele.
Penulis: Rizky Prasetya
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Telkomsel, Provider Seluler yang Diskriminatif
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.